Epilog

10.7K 658 198
                                    

Empat bulan setelah pernikahan.
Sinar mentari yang kemuning menyeruak masuk lewat celah-celah jendela. Taehyung membuka mata pelan-pelan, sempat terdiam beberapa detik, sebelum melirik pada sisi kirinya, ada Jungha yang tengah berbaring telanjang di sana, dada wanita itu terekspos penuh, tiba-tiba Taehyung langsung merasa bergairah. Teringat akan semalam, Taehyung akhirnya diam saja, sebab, pergulatan itu tidak bisa di anggap remeh, mereka bener-bener saling mencurahkan seluruh kerinduan dan perasaan cinta.

Sambil menyeringai, Taehyung menatapi dada telanjang Jungha yang tersuguh di hadapannya. Perlahan pria itu terkekeh pelan, Jungha masih tidur meringkuk di dekatnya. Mengingat keduanya masih belum mengenakan sehelai benang pun. Lagi-lagi Taehyung terkekeh pelan saat mengingat selemah apa dan sepasrah apa Jungha semalam--saat ia, si dominan terus menghujaminya dengan kenikmatan.

Lantas pria itu merangsek maju, menarik selimut tebal milik mereka untuk menutupi tubuh polos sang istri, lantas mendekapnya gemas, berikut kecupan pelan yang Taehyung daratkan pada wajah Jungha, membuat Ibu tiga anak itu menggeliat pelan.

"Kau sudah bangun, sejak kapan?" kata Jungha menatap Taehyung dengan sebelah mata terbuka, lalu semakin maju, mengikis jarak di antara mereka, mendaratkan kepalanya pada dada telanjang Taehyung.

"Selamat pagi, istriku yang cantik," sapa Taehyung lantas memberikan kecupan lamat di bahu polos si wanita, Jungha berdecak pelan.

"Ck! Diam dulu, aku masih mengantuk." Jungha menutup matanya lagi dan bersiap untuk kembali terjun dalam dunia mimpi-- mengingat Taehyung menghajarnya habis-habisan semalam.

"Tapi ini sudah pukul tujuh pagi, tidak ingin siapkan sarapan untuk anak-anak?" tanya Taehyung dengan satu tangannya bergerak menyelipkan helaian rambut nakal Jungha ke belakang telinga. Namun Jungha masih tidak menjawab, ia malah mengeluarkan dengkuran halus membuat Taehyung semakin gemas.

"Ah, jadi tidak mau bangun?" Taehyung tersenyum miring lantas mendekatkan wajahnya pada Jungha.

Cup....

Sebuah kecupan manis berhasil mendarat di bibir mungil wanita itu, tapi Jungha masih tetap memejam dan tenggelam dalam tidurnya. Taehyung terkekeh lagi lantas menyerbu bibir itu, mengecupnya berkali-kali dengan gemas tapi Jungha masih tetap tidak berkutik.

"Wah... Wah... Sejak kapan istriku memiliki bakat hibernasi seperti ini?" kata Taehyung ditengah tawanya.

"Oh ayolah! Anak-anak pasti akan mengomel kalau kita bangun terlambat lagi." Taehyung mengguncang-guncang bahu kurus Jungha. Tetapi wanita itu nampak senang sekali menikmati acara tidurnya.

"Hey, Sayang. Mau aku serang lagi?"

Setelah itu sebuah ide jahil tersemat dalam otak mesum Taehyung, pria Kim itu merangsek makin maju hingga kedua tubuh mereka saling menempel kemudian tangan kiri Taehyung bergerak mengelus punggung sampai bongkahan kembar milik sang istri, membuat Jungha berdecak meskipun matanya masih tertutup.

"Tetap tidak mau bangun, hm? Kalau begitu jangan menyesal."

Tanpa aba-aba, Taehyung lekas mencengkram kedua sisi pinggul Jungha, mengangkatnya dalam gerakan kuat dan lekas mendudukan wanita itu di atas tubuhnya. Jungha memelototi Taehyung, seakan mata itu akan keluar dari tempatnya beberapa saat lagi. "Taehyung!"

"Oke, aku tidak mau banyak bicara. Kau memang harus di hukum, gadis manis."

Lantas, di bukanya paha Jungha dan di dorongnya kepemilikannya masuk ke dalam diri Jungha. Wanita itu kontan mengerang tertahan, kedua matanya terpejam, tubuhnya sedikit membungkuk, satu tangan wanita itu mencengkram jemari Taehyung, satu lagi mencengkram kuat bahunya. Taehyung mulai bergerak di bawah sana. Bunyi khas dari dua kelamin yang kawin nampak nyaring memenuhi. Baik Taehyung mau pun Jungha, keduanya saling mendesahkan nama masing-masing. Dengan penuh kelembutan, Taehyung membalik tubuhnya, tahu-tahu saja Jungha sudah bersandar nyaman di atas bantal empuk dan harum khas suaminya.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang