06

9.7K 1.1K 67
                                    


Jungkook datang menerobos kamar milik Jungha. Ketika pria itu sudah berhasil masuk, kedua manik Jungkook langsung temukan Jungha yang terduduk di lantai, sambil memeluk lutut. Wajahnya ia telungkupkan ke dalam dada dan ada isakkan kedengaran sedih dan terluka. 

Jungkook tak banyak bicara, kakinya menapaki lantai marmer dengan hati-hati; seakan jika ia menapak terlalu kasar, lantai-lantai itu akan retak dan amblas.

"Kau tidak apa-apa?" Jungkook buka suara setelah berjongkok di hadapan Jungha. Tangannya ragu menyentuh bahu bergetar Jungha.

"Maafkan aku karena masuk tanpa izin, aku khawatir begitu dengar suara seseorang menangis."

Ketika gadis itu mengangkat wajahnya, demi menatap si empu yang memanggil namanya. Wajah Jungha penuh air mata.

"Kenapa kau bisa ada di sini?"

Jungkook tanyai to the point, sedang Jungha hanya tatapi pria itu dengan sendu. Gerak-gerik Jungkook di tangkap sedemikian rupa, sedang Jungha jadi lingkung; tidak ingat siapa pria ini?

"Aku bekerja di sini, sebagai pengasuhnya Naeun." Jungha menunduk lesu. Sedang Jungkook sama sekali tak lepaskan tatapannya dari gadis malang yang tengah ketakutan itu.

"Kau tidak ingat aku? Tapi rasa-rasanya aku mengenalmu, kau Cha Jungha 'kan?"

Jungkook tidak tahu harus bicara apa lagi. Tapi itu agaknya memang di butuhkan untuk sekarang. Rasa-rasanya, dulu ia pernah berbicara dengan gadis ini. Ya sekali, dua kali sepertinya.

Cha Jungha, gadis pendiam yang prestasinya selalu jadi nomor 2 setelah Jungkook di sekolahnya dulu.

Jungkook ingat betul gadis berperawakan ramping ini. Mata berair itu Jungkook ingat juga, ketika tidak sengaja Jungkook menyemprotnya dengan parfum sampai mata gadis itu kepedihan.

Pertanyaannya, apakah Jungha ingat semua tentangnya? Yang terjadi tanpa di sengaja itu.

Jungha tak menjawab pertanyaan Jungkook. Pria itu menghela napas sebanyak 3 kali. Ketika itu Jungha tengadah demi tatapi wajah Jungkook--dengan linglung dan ragu-ragu.

"Aku tidak ingat, tapi kau, aku pernah lihat wajahmu," kata Jungha setengah mengingat.

Kepalanya jadi pening dan berat, belum lagi rasa-rasanya tubuh ringkihnya itu terasa menggigil.

"Jungkook, aku Jungkook. Kita pernah satu sekolah, dulu."

Jungkook melipat bibir ke dalam setelahnya. Pria itu tidak bicara lagi. Hanya diam menunggu Jungha menimpal.

"Aku ingat, hanya sedikit.
Sebaiknya kau pergi dari sini, sebelum Taehyung tahu." Jungha mengatakannya dengan suara bergetar. Bibirnya pucat pasih, ada lengkungan kesedihan di garis bibir Jungha ketika gadis itu memaksakan senyuman.

"Kau menangis, apakah kau terluka?"

"Tidak, aku baik-baik saja. Kumohon pergilah sebelum ...."

"Sebelum aku datang, benar begitu!?"

Dari ambang pintu, Taehyung berujar marah. Sedangkan Jungkook mematung dan kebingungan. Lekas berdiri tenang.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang