29

5.6K 710 166
                                    

"Aku hamil!"

"APA? TAPI BAGAIMANA BISA?!"

"Tentu saja, oppa Aku kan kekasihmu.."

"Kau yakin bayi itu milikku? Bukan milik orang lain, mungkin-"

"Tentu saja tidak! Kau satu-satunya orang yang sering membuang cairanmu itu di rahimku!"

"Kau hamil, ya? Hah... Itu bagus."

"Jadi kau senang karena aku mengandung anakmu?"

"Tentu, tapi aku lebih senang karena kehamilanmu malah akan mempermudah rencana kita."

****

Waktu berjalan dengan cepat, menghantarkan pada detik dan waktu di masa depan, pagi ini di usia kandungan Jungha yang sudah menginjak bulan ke 5, cahaya matahari menyorot dengan terang, bunga-bunga di taman bermekaran, angin basah nan dingin menerpa setiap jengkal makhluk-makhluk di bumi.

Masih dengan hati yang hangat dan resah yang berasal dari ketidakpastian sang tuan. Jungha duduk bersimpuh di atas tikar menghadap hamparan bunga-bunga dan di bawah sebuah pohon rindang di halaman belakang sambil mengelus perutnya yang membuncit. Bibir mungilnya di kulum gelisah saat menanti kedatangan sang adam yang kini sedang pergi ke dalam rumah untuk membuat susu, Jungha menunggu Taehyung dengan sabar, lantas tersenyum lebar saat pria itu datang bersama senyum yang manis. Jungha seperti melihat sosok Taehyung yang baru, sosok yang hangat dan penuh perhatian.

Jungha menghargai kerja keras tuannya yang sudah repot-repot membuatkannya susu khusus Ibu hamil, tak luput mengecup pipinya sekali sebelum menitahnya untuk minum.

Dengan senang hati, Jungha menenggaknya sampai kandas, meletakan gelas kosong tersebut di atas nampan dan menatap ke arah sang tuan yang juga tengah menatap ke arahnya.

"Tuan, hari ini aku ingin---..."

"Apa?" Taehyung menyergah dengan cepat.

"Aku ingin di sini lebih lama," ulang Jungha.

Taehyung mengangguk dengan lembut, beringsut mendekat sambil tangannya menyentuh perut Jungha yang sudah sangat buncit itu. Taehyung mengecup bayinya, lantas menengadah untuk menatap wajah cantik Jungha.

Wanita itu tersenyum, tapi senyum yang penuh kekhawatiran. Sebenarnya sedikit banyak masih ada rasa takut dalam hatinya, pasalnya Taehyung bisa berubah kapan saja, cara berpikirnya sangat susah di tebak. Walaupun selama 5 bulan ini ia selalu merawat dan memperlakukan Jungha dengan sangat baik tapi... Jungha tahu kalau tuannya ini masih menyimpan beberapa keraguan di dalam dirinya.

Duk...

Duk...

Jungha berhasil di buat berjingkit kaget saat dua tendangan ia rasakan dalam perutnya. Ah sepertinya bayi-bayi di dalam sana tidak mau melihat Ibunya melamun. Jungha sedikit menepuk pelan bagian perutnya yang baru saja mendapat dua tendangan, dan sepertinya Taehyung merasakan hal demikian, pasalnya sekarang ia malah tersenyum sangat lebar.

"Mereka menendang?" Jungha mengangguk, membuat Taehyung memeluk perut itu erat-erat dan mengecupnya berkali-kali seolah ia tak ingin kehilangan isi perut Jungha, hal tersebut membuat si jelita terkekeh pelan.

"Kenapa kau menendang seperti itu, eoh? Kau mau sesuatu, hm? Kau ingin keluar dari sana? Apa di dalam sangat sempit?"

Duk....

Duk....

Dua tendangan cukup keras berhasil mencumbu pipi Taehyung, membuat Jungha berdesis pelan akibat rasa nyerinya. Ayolah tendangan tadi bukan tendangan pelan seperti biasanya yang selalu di dapatkan Jungha, namun lebih keras dari sebelumnya.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang