16

8.7K 824 82
                                    

"Kenapa?"

Taehyung membuka untuk menatap Jungha, bibirnya tersenyum licik. Membuat Jungha harus menahan rasa ngeri dan takut acap kali netra indah yang di miliki iblis itu seolah menghipnotisnya.

Taehyung memang sering menyakitinya, tetapi luka yang di berikan pria itu tidak lebih mengerikan dari pada yang di berikan keluarganya.

"Kau ingin mempermainkan aku, Jungha?" Taehyung menatapnya begitu tajam saat ia melepas sentuhannya. Saat matanya sendiri menatapi jemarinya yang gemetar, Jungha meratapi kebodohannya sendiri, ia belum memakan apa pun, lelah sekali rasanya. Tetapi ia harus menuntaskan tugas ini sebelum sang tuan marah dan malah akan meminta hal yang bukan-bukan.

"Aku, ingin menuntuskannya."

Jungha memejamkan matanya, beranjak berdiri dan memilih untuk melepaskan sisa-sisa kain yang masih melekat erat di tubuhnya, berjalan tertatih untuk meraih tubuh Taehyung lagi.

Duduk menghadap di atas pangkuan tuannya, membuat senyuman Taehyung makin mengembang lebar. Well, Jungha indah sekali kalau ia menurut seperti ini.

"Bagus."

Taehyung membiarkan Jungha beringsut maju, mengalungkan tangannya di leher lalu menciumi bibirnya seperti jalang-jalang murahan, tetapi, hey! Jungha bahkan melepaskan keperawanan kepadanya. Jadi, apa Jungha bisa di sebut jalang?

Gerakan Jungha cukup bagus, gadis itu belajar banyak dari apa yang ia ajarkan, Taehyung memperbolehkan Jungha bereksperimen, membiarkannya melayani dengan caranya sendiri. Taehyung bahkan ikut tersenyum geli saat Jungha meremas-remas bahunya, mengerang-erang kecil saat jemari nakal Taehyung memainkan ujung payudaranya yang merah muda.

"Tuan....." Jungha menatap kedua matanya, sepanjang seumur ia mengenal gadis Cha ini, untuk pertama kalinya dalam penglihatan Taehyung.

Gadis Cha itu menatapnya dengan sedemikian dalam dan tanpa rasa takut; tatapan yang ragu namun bercampur menantang.

"Ada apa, katakan....?"

Taehyung menurunkan tangannya ke punggung mulus Jungha, turun ke bawah untuk menangkup dua bulatan sintal bokongnya dengan gemas sebelum Jungha berkedip lucu.

"Aku...."

Seakan menangkap apa yang si gadis Cha inginkan, Taehyung berujar,"Katakan, apa yang kau inginkan?"

Jungha tidak berkedip, tidak pula bergerak seperti gadis-gadis yang gusar karena mendapatkan tatapan darinya, Jungha bersungguh-sungguh menginginkan sesuatu darinya.

"Jangan sakiti kakakku, Tuan."

"Apa balasan untukku?"

Jungha menatapinya dengan mantap, begitu serius dan menggemaskan.

"Aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan," katanya.

"Bagus."

"Aku tidak bisa berjanji untukmu, tapi... kau pasti bisa berjanji untukku, 'kan?"

"Tapi bukankah itu terasa tidak adil?"

"Itu adil, aku milikmu selamanya, sedangkan kau hanya tidak boleh menyakiti kakakku saja."

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang