20

8.6K 817 120
                                    

"Iya, aku hamil anakmu."

Taehyung terdiam, pikirannya mendadak kosong. Ini pasti mimpi, bukan? Pria itu masih termanggu, diam di tempat sambil menatap Jungha yang sedang menangis pilu.

"Kau pasti sedang bercanda," kata Taehyung sebelum menarik paksa lengan Jungha.

Memaksa gadis itu berdiri dan menyeretnya untuk kembali masuk ke dalam mobil yang masih terparkir apik di sana. Sementara itu, dari sudut lain rumah, Jungkook hanya bisa menatap heran pada sang kakak ipar.

"Ada apa sebenarnya?"

****

Hancur, agaknya satu kata itu mampu mendeskripsikan keadaan Jungha saat ini, bukan hanya tubuhnya namun juga perasaannya. Semua yang ada pada dirinya kini telah di hancurkan oleh Taehyung. Mungkin, memang Jungha telah mengizinkan Taehyung untuk menyentuhnya, namun ia tak pernah menyangka kalau semuanya akan berakhir seperti ini. Ini semua salahnya, kenapa ia tidak pergi ke dokter untuk di suntik atau meminum pil anti kehamilan. Ini semua salahnya. Salahnya.....

Air mata Jungha terus menetes, terutama saat wajah manis Naeun terus berterbangan di kepalanya. Bagaimana kalau Naeun tau jika saat ini Jungha sedang mengandung anak dari ayahnya. Jungha yakin Naeun akan sangat membencinya.

"Tuan Kim?" Seorang wanita setengah baya kini mengambil posisi di depan Jungha dan Taehyung.

Keduanya masih terdiam saat dokter kandungan itu memberikan secarik kertas dan foto ronsen.

"Selamat Tuan Kim, Anda akan segera menjadi Ayah. Nyonya Kim sedang mengandung, usianya baru 2 minggu, dan keadaan janinnya sehat."

Taehyung masih diam, tak menunjukkan reaksi apapun.

"Saranku jangan membuat Ibunya tertekan atau sedih, karena itu dapat berpengaruh pada kesehatan si bayi. Aku akan memberi vitamin khusus untuk Ibu hamil. Keadaan janin saat hamil muda sangat rentan, jadi kalian harus berhati-hati."

Taehyung mengangguk mengerti, memasang wajah penuh wibawanya guna menutupi kalut dalam hatinya.

"Aku mengerti, Dok. Terima kasih," kata Taehyung lalu berdiri, menjabat tangan setelah Jungha mendapatkan beberapa obat.

Saat perjalanan menuju mobil, Taehyung menggenggam tangan Jungha. Hingga sang empunya reflek menatap pria datar itu. Kali ini ada gelenyar aneh dalam diri Jungha, ia gugup, hatinya berdebar kencang tatkala Taehyung menggenggam tangannya lembut.

"T-tuan." Jungha mencoba membuka suara saat mereka masih menapaki koridor rumah sakit mewah tersebut.

"Jangan mengatakan apapun," kata Taehyung tanpa melihat sang lawan bicara.

****

"Hoeek.... Hoekk...."

Kini suara itu mendominasi malam yang dingin, Jungha masih di sana, memuntahkan cairan bening ke wastafel di kamar mandi kamarnya. Setengah jam berlalu dan ia masih merasa mual.

Ia terisak pelan, tak menyangka kalau hamil akan sesulit ini, punggungnya sakit, belum lagi rasa mual yang terus menyambangi tenggorokannya datang setiap jam.

"Hoeekk..." Ia kembali membasuh bibirnya dengan air mengalir setelah itu menatap pantulan dirinya di cermin, kacau sekali, bibirnya juga pucat.

"Kau baik-baik saja?" Jungha terkejut bukan main saat tanpa aba-aba Jungkook sudah berdiri di ambang pintu kamar mandinya.

"K-kenapa kau bisa ada di sini. Aku baik-baik saja. H-hanya masuk angin biasa," elak Jungha.

Ya.... Tak ada yang boleh tahu soal kehamilannya kecuali dia dan Taehyung.

The Jerk Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang