Ichsan simak saja terus apa kata Raden.
Ntar juga lo faham.
Bukan maksud mengiklankan tembakau.
Bukan!
"Klan Armada tamat dalam ledakan gas metan. Sisa Klan Toharun yang selamat menjadi cikal-"
"Bakal Serikat Jaringan, aku sudah tahu," jawab Ichsan.
"Terus apa?" Raden bilang begitu soalnya Ichsan bilang sudah tahu.
"Terus..." Ichsan mengira-ngira. "Warisan sebenarnya kan belum berhasil direbut,"
"Oleh Klan Toharun, ya," jawab Raden.
"Nah, itu," Ichsan menjentik jari. "Apa warisan sebenarnya?"
"Itu toh yang sebenarnya kau tanyakan?" Raden baru nyambung. "Warisan sebenar Van de Glank penjelajah asal Belanda, adalah dunia,"
Sorot mata Ichsan melebar. "Dunia? Ini serius, kaga bercanda?"
"Main dota dua," timpal Raden tandanya serius. "Dunia lain yang tidak terbayangkan semua manusia,"
"Ada cara masuk ke sana?" tanya Ichsan.
"Kau bisa masuk ke sana," kata Raden.
Berarti jelas, yang mau masuk harus punya kuasa portal. Bisa Ichsan, bisa Anton.
"Sejak awal sudah terbaca," Raden bermain deduksi. "Kau datang ke mari bertanya bab sengketa, semua ini adalah pengalih,"
"Pengalih?" Ichsan tidak sadar.
"Sebenarnya kau butuh bantuan kan, detektif?" tebak Raden.
"Bantuan?" Ichsan masih tidak sadar.
"Tidak ada gunanya sekalipun obat ungu pengubah identitas itu berhasil kuracik lagi," Raden mengingatkan Ichsan hal yang sangat penting.
Berkaitan dengan status buronannya.
"Kenapa?" Ichsan belum faham.
"Mana rambut aslimu?" tanya Raden.
Ichsan mencari di setiap sakunya.
Tidak ada!
Hilang!
It's gone!
My precious is gone!
Ingat film Lord of the Rings?
Ya begitulah.
"Kaga usah panik, anak muda! Macet parah banyak polusi, ada masalah ada solusi," Raden berpantun.
"Tanpa harus pakai rambut?" Ichsan belum percaya. "Serius?"
Raden mengangguk. "Yang akan kubuat adalah antidot obat ungu itu,"
"Ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus," Ichsan balas berpantun.
"Eits, jangan kira gratis," tukas Raden. "Kembalikan Anton, dan antarkan Serikat Jaringan ke dunia warisan,"
Deg!
"Baik, tapi untuk kelancaran rencana, pada hari yang sudah ditentukan, kumpulkan semua anggota Serikat Jaringan yang aktif di satu tempat tanpa keributan. Saat itu transaksi bisa dilaksanakan," kata Ichsan.
"Kau bisa setuju jika ada sedikit perubahan rencana, detektif?" Raden mengulurkan tangan. "Jika tidak, kesepakatan deadlock,"
Deadlock, kesepakatan tidak bisa diambil.
"Ya," Ichsan bersalaman dengan Raden. "Bagaimanapun, saya benci keributan,"
"Apa kau bilang, detektif?" kata salah satu preman jalanan. "Jangan main-main kau,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seri Detektif Ichsan.
General FictionSeorang detektif terkenal, Serikat Jaringan lawannya. Kehilangan identitas asli, ibu kota perantauannya. Temukan kuasa portal, Tangerang kota pelariannya. Tempat untuk berpulang, Bandung kota kelahirannya. Kasus akan selesai, terungkap apa kebenaran...