Seorang gadis yang kini tengah berdiri didekat gudang sekolah, seraya memegang ponselnya dengan erat, sedang menahan emosinya di sana. Ia tidak tahan, dengan mereka yang dapat bahagia di atas penderitaannya.
"Gak akan gue biarin, dia deket-deket sama cowok gue. Cewek sampah kaya dia, gak pantes buat jadi ceweknya Marvel! Gue harus ngerencanain sesuatu, supaya bisa dapetin Marvel kembali."
"Lo mau berbuat apa sama dia?"
"Sejak kapan lo ada di situ?"
"Gue tanya sama lo, dan lo tinggal jawab! Bukan malah balik tanya."
"Bukan urusan lo, ya, Vino."
"Jelas ini jadi urusan gue. Karena segala hal yang menyangkut urusan Arga dan Putri, itu akan menjadi urusan gue juga."
"Yang jelas, gue gak akan diam aja, jika Marvel direbut sama cewek sampah kaya dia."
"Sampah? Bukannya yang selama ini sampah dan menjijikan itu elo, ya? Siapa yang ninggalin, siapa juga yang nyesel. Benar-benar menjijikan bukan?" Vino berbicara dengan seringaian yang keluar dari bibirnya.
"Diem lo, Vino! Pokoknya, gue akan lakuin apa aja, supaya Marvel bisa balik sama gue."
"Well, gue orang pertama yang menggagalkan itu, Nona."
"Shit, minggir!" ujarnya kesal. Kemudian ia pun pergi meninggalkan Vino seorang diri dengan emosi yang tertahan.
***
Putri, Keyla, dan Vina melangkah beriringan menuju kantin. Namun, atensi mereka beralih pada siswa/siswi yang berhamburan menuju lapangan.
"Eh, ada apaan, si? Rame banget?" tanya Vina saat salah satu siswi ingin menuju ke arah lapangan.
"Katanya, Flowra si anak baru di kelas kalian itu mau kasih kejutan. Tapi gak tau apa."
"Oh, ya udah thanks, ya."
"Iya." Siswi itu pun segera pergi, meninggalkan mereka bertiga yang masih kebingungan.
"Penasaran," ujar Keyla.
"Sama, Key. Kita ke lapangan aja, yuk?" jawab Vina serta mengajak Keyla dan Putri untuk ke area lapangan.
"Gak usah ke sana, gak penting!" titah Putri pada kedua sahabatnya.
"Ish, tapi gue sama Keyla penasaran. Pengen tau banget, apa yang mau Flo lakuin di sana."
"Iya, Put. Kita ke lapangan, yuk! Bentaran doang, kok."
Putri pun menghela nafasnya pasrah. Ia mengangguk menyetujui usul kedua sahabatnya. Seusai itu, mereka pun pergi menuju lapangan bersama. Guna melihat hal apa yang akan ditunjukkan oleh teman baru mereka itu.
Suara mikrofon yang dibunyikan, kini terdengar nyaring di telinga mereka. Sampai akhirnya, sang empu yang ada di sana membukakan suaranya.
"Oke, guys. Di luar dugaan gue, ternyata kalian emang benar-benar penasaran dengan apa yang mau gue umumkan sekarang." Netranya mengedarkan ke sekitar, di sana ada Putri dan ketiga sahabatnya. Juga ada Vino yang diam bersama Dion di sampingnya.
"Hal pertama yang mau gue kasih tau ke kalian adalah ... kalian pasti sangat mengenal dengan cowok yang bernama Arga Marvelous Efendi. Most Wanted di SMA Angkasa ini, terkenal akan ketampanannya dan otak yang mumpuni."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Girl (End)
Novela JuvenilHidup dalam kukungan kesepian adalah kesehariannya selama ini. Tak ada kepastian dari kedua orang tuanya untuk datang bahkan memberi kasih sayang padanya. Sunyi, sepi, dan sedih. Seperti tak ada kebahagiaan yang nyata, begitu datar dan monoton. Sela...