Chapter 13

1.3K 54 0
                                    

Pagi ini, Putri terbangun dengan wajah cukup cerah. Ia teringat kejadian kemarin sore. Kejadian, di mana dirinya yang diurus oleh Arga dan bercerita tentang keluarganya. Bahkan berakhir dengan tertidur pulas, dengan Arga yang berada di sampingnya.

Namun, saat terbangun, ia sudah tak melihat Arga yang berada di sampingnya lagi. Ia pikir, mungkin Arga telah kembali ke rumahnya karena memang hari sudah begitu larut. Putri tersadar dari tidurnya itu sekitar pukul 22.20 malam. Jadi memang, sudah seharusnya Arga kembali ke rumahnya.

Kini Putri sudah rapi dengan seragam lengkapnya. Tak lupa dengan tas abu-abu, yang berada di pundaknya. Putri mengambil sesuatu dari dalam laci yang ada di lemari. Seusai itu, dirinya keluar menuruni anak tangga.

Karena masih banyak waktu, Putri menyempatkan untuk membuat nasi goreng. Setelah selesai, ia langsung menyantapnya hingga tandas.

Di rasa sudah cukup waktu sarapan, ia pun segera berangkat menuju sekolah. Langkahnya memasuki garasi, tempat di mana ada motor dan mobil milik Putri.

Kali ini, Putri memutuskan untuk pergi menggunakan mobilnya. Karena masih cukup pagi, jadi ia tak perlu berhadapan dengan yang namanya kemacetan.

***

Saat sampai di gerbang sekolah, banyak orang yang bertanya-tanya. Siapa pemilik mobil tersebut? Apa ada anak baru di SMA Angkasa ini?

Putri pun memarkirkan mobilnya di area parkir khusus mobil. Kemudian dirinya turun dari mobil, dan banyak tatapan yang tertuju padanya saat ini.

"Gila! Itu, kan, si ice princess?"

"Wehh bidadari gue turun dari mobil."

"Dih, gak cantik tuh biasa aja
Tapi kok tumben, ya, dia bawa mobil, biasanya naik angkot?"

"Mungkin dia pengen nyombong kali, kalo punya mobil."

"Iya, tuh, bener."

"Nyinyir aja lo pada. Iri bilang."

Kira-kira seperti itu suara dari siswa/siswi SMA Angkasa, yang melihat Putri turun dari mobilnya. Ada yang memberi pujian, dan ada juga sebuah cemoohan dari mulut mereka.

Namun, Putri tidak begitu menanggapi ucapan mereka. Ia tak peduli dengan semua omong kosong mereka, yang ia lakukan hanya memasang wajah datarnya saja. Kemudian langkahnya berjalan menuju ruang kelas.

Ketika Putri mendaratkan duduknya, ia mendapati hadiah pertanyaan dari kedua sahabatnya.

"Put, lo bawa mobil?" tanya Keyla penasaran.

"Lo bawa mobil aja langsung trending di sekolah ini," sambung Vina dengan nada yang begitu antusias.

"Berisik." Hanya satu kata itu yang di jawab oleh Putri.

"Ish, Puput. Kita itu penasaran tau. Kan gue sama Keyla juga tau, kalo lo selalu naik angkot atau enggak ojek online. Dan gak pernah, tuh, gue lihat lo bawa mobil. Makanya gue sama Keyla penasaran dan mau memastikan ucapan murid-murid SMA Angkasa ini." Vina berujar dengan merengek meminta penjelasan pada Putri.

Putri menghela nafasnya, kala mendengar suara rengekan Vina. Anak satu itu kalau tidak dijelaskan akan semakin terus merengek sampai nanti. "Iya, gue lagi mau aja bawa mobil."

"Berarti, setiap hari lo bakal bawa mobil dong?"

"Maybe."

Putri menatap Keyla dan Vina bergantian. Sepertinya, saran Arga kemarin harus ia lakukan hari ini.

Cold Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang