Author pov
Hari ini hari Minggu. Hari yang sangat dinanti Cassandra Laura, atau biasa dipanggil Echa. Echa sangat menyukai hari Minggu karena ia bisa bangun siang dan bisa jalan-jalan kemana pun ia mau. Di hari minggu yang sangat cerah ini Echa berniat untuk lari pagi, walaupun kini sudah jam 09.00 wib. Echa tak memperdulikan waktu yang penting ia bisa lari pagi.
"Huhh capek, baru lima putaran tapi kaki gue udah mau copot rasanya!" gerutu Echa.
Echa lari pagi seorang diri. Karena sahabat tercintanya Nabila tidak bisa ikut dengannya karena ada acara keluarga, saudaranya menikah. Echa pun terpaksa lari pagi sendirian.
Sedari tadi banyak mata yang memandang Echa dengan tatapan sulit di artikan. Mungkin karena Echa menggunakan kaos hitam ketat dan juga hot pants pink yang membuat kaki jenjangnya begitu terekspos.
Echa tak merpedulikan apapun tatapan orang lain kepadanya.Entah kesialan atau keberuntungan yang kini menimpa Echa. Pasalnya ketika hendak menyebrang, Echa tak melihat ada sebuah mobil Ferari merah yang sedang melaju. Beruntung sang pengemudi bisa mengerem dengan cepat, jadi Echa tidak tertabrak. Namun karena syok, Echa pun jatuh dan alhasil lututnya mencium aspal.
"Aww--sakit!!!" ringis Echa.
Sang pengemudi pun keluar dari mobilnya. Begitu terkejutnya Echa ketika mengetahui siapa yang menabraknya, ralat yang membuatnya jatuh.
"Lo nggak papa?" tanya Andra-si pengemudi mobil Ferari merah itu.
Alih-alih menjawab pertanyaan Andre, Echa malah menatap Alvin-cowok pujaan hatinya yang berdiri di samping Andre. Echa memasang raut wajah sedih dan memelasnya. Berharap Alvin kasihan dengannya. "Alvin...tolongin aku! Lutut aku sakit banget ini!"
Alvin juga terkejut karena ternyata cewek di depannya adalah Echa si crazy girl yang selalu mengganggu hidupnya. Alvin pun memutar bola matanya malas. Cowok itu tak ingin berurusan dengan Echa.
"Apanya yang sakit?" bukan Alvin yang bertanya namun Andre sahabat Alvin.
Kok dia sih yang nanya! Harusnya kan Alvin yang nanya! batin Echa.
Andre pun jongkok untuk melihat kondisi kaki Echa. Cowok itu melihat lutut Echa yang mengeluarkan darah. Andre tidak tinggal diam, cowok itu pun langsung bergerak cepat mengikat lutut Echa yang terluka dengan menggunakan sapu tangan miliknya. Alvin yang melihat pemandangan itu langsung membuang muka ke arah lain.
Modus banget si alien. batin Alvin
Echa yang terus memperhatikan Alvin langsung menghentikan kegiatan Andre yang sedang mengikat sapu tangan lututnya. Echa tersenyum saat sebuah ide muncul di otaknya. Sebuah ide gila yang bisa membuatnya dekat dengan Alvin.
"Alvin tolongin aku! Lutut aku sakit banget! Kamu harus tanggung jawab karna tadi kamu udah nabrak aku!" ucap Echa.
Alvin mendengus. "Enggak."
"Yaudah kalau kamu nggak mau, aku bakal bilang ke semua orang kalau kamu udah nabrak aku tapi nggak mau tanggung jawab!" ancam Echa.
"Udah Vin tolongin gih, kasian tau." ujar Andre.
"Hm." dengan keterpaksaan, Alvin pun akhirnya menuruti kemaun Echa.
"Kamu mau Vin?"
"Hm."
Echa tersenyum senang. Ancamannya berhasil membuat Alvin mau menuruti permintaannya. Karena ini adalah jalan untuk membuatnya dekat denga Alvin.
"Sekarang kamu anterin aku pulang." pinta Echa dengan puppy eyes andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (End)
Teen Fiction"Kalo kamu gak bisa suka sama aku, biar aku aja yang suka sama kamu." ~Cassandra Laura ***************** Bagi Cassandra Laura (Echa), menaklukan hati Alvian Adi Wijaya (Alvin) itu susah susah gampang. Kalau di ibaratkan 'seperti sedang mencari kutu...