"Echa lo mau kemana? Kasian nyokap lo nangis gara-gara lo!" ucap Davin sambil berlari mengejar Echa.
Echa terus berlari menghindari Davin. Beberapa karyawan Mamanya dan security sudah bersiap menghadangnya di depan sana.
"Minggir! Gue mau lewat!" ucap Echa sambil mendorong salah satu karywwan yang menghalanginya.
"Maaf Mbak Echa, kami sudah diperintahkan Ibu Stefanny untuk mencegah Mbak Echa keluar." balas Maya.
"Ck." Echa berdecak, kesal lantaran Mamanya meminta mereka untuk mencegahnya pergi. Dengan sekali dorongan Echa mampu mendorong para karyawan dan security hingga jatuh bersamaan. Echa langsung berlari kencang karena Davin sudah dekat dengannya.
Saat di parkiran sebuah tangan menahan pergerakannya. Siapa lagi kalau bukan Davin. Echa meronta meminta dilepaskan oleh Davin. "Lepas Davin!"
"Cha gue tau lo gak mau nerima perjodohan ini! Tapi setidaknya lo jangan bersikap kek gini sama nyokap lo!"
"Gak! Biarin gue pergi!"
Karena Echa sedang dikuasi emosinya, Echa pun mendorong Davin dengan kasar membuat Davin jatuh terduduk di paving. Echa melihat ada sebuah taksi, ia pun langsung menghentikan taksi tersebut.
"Please Cha! Jangan kek gini! Kasian nyokap lo!" Davin bangkit lalu menahan pintu taksi yang ditumpangi Echa.
"Lo minggir! Kalau gak, gue tarik pintu ini biar lo kejepit!" ancam Echa.
"Gue gak---"
Brakk
Belum sempat Davin melanjutkan ucapannya, Echa sudah terlebih dahulu menutup pintu taksi dengan kencang. Untung saja Davin bisa langsung bergerak cepat menyingkirkan tangannya jika tidak ia bisa terjepit pintu.
"Jalan Pak." ucap Echa pada supir taksi tersebut.
"Baik neng, kita mau kemana neng?" tanya supir itu.
Echa berpikir sejenak, kalau gue ke rumah Nabila pasti Mama bakal jemput paksa gue! Apa gue kerumah Alvin aja yah? Eh tapi kan gue lupa alamatnya....Bodo amat lah kalau gue tersesat! batin Echa.
"Ke perumahan kenanga ya pak" supir itu pun mengangguk.
Echa tahu nama perumahan Alvin tapi tidak tahu jalannya. Toh pak supir pasti tahu, jadi Echa tak takut tersesat.
🥀🥀🥀
Davin kembali ke ruangan Stefanny. Cowok itu gagal membawa Echa kembali. "Maaf Tante Fanny, Davin gagal bawa Echa balik ke sini lagi. Echa pergi gak tau kemana."
"Ya sudah biarkan saja Echa menenangkan diri. Echa memang seperti itu jika bertengkar dengan Tante, kamu yang sabar ya. Tante bakal bikin Echa mau di jodohin sama kamu." sahut Stefanny.
Davin akhirnya bisa bernafas lega. Ia kira Stefanny akan marah padanya. "Maaf Tante."
"Maaf untuk apa, Davin?"
"Gara-gaea Davin Echa jadi pergi."
Stefanny tersenyum simpul. "Kamu gak perlu minta maaf. Echa pasti pulang kok ke rumah Tante lagi, dia pasti sekarang di rumah Nabila. Jadi kamu jangan khawatir."
"Iya Vin, kamu tenang aja. Cepat atau lambat Echa pasti akan mau menerima perjodohan ini." timpal Febby.
Davin hanya mengangguk. Dia berharap semoga nanti Echa dapat menerima perjodohan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (End)
Novela Juvenil"Kalo kamu gak bisa suka sama aku, biar aku aja yang suka sama kamu." ~Cassandra Laura ***************** Bagi Cassandra Laura (Echa), menaklukan hati Alvian Adi Wijaya (Alvin) itu susah susah gampang. Kalau di ibaratkan 'seperti sedang mencari kutu...