Epiphany~15

1.7K 56 0
                                        

Alvin merebahkan tubuhnya di kasur king size-nya. Sungguh hari ini sangat melelahkan untuknya, ditambah sikap Echa membuatnya kesal bukan main. Ingin sekali membenturkan kepalanya ke tembok agar rasa kesalnya tersalurkan.

Saat Alvin akan memejamkan matanya untuk tidur, cowok itu teringat lagi percakapannya dengan Echa beberapa jam yang lalu. Ingin membuang jauh-jauh ingatan itu tapi apalah daya, kata-kata Echa sulit untuk dilupakan.

Flashback on

Alvin sudah sampai di depan gerbang komplek rumah Echa. Sebenarnya Alvin ingin mengantar Echa sampai depan rumahnya, namun gadis gila itu menolaknya dengan alasan kasihan kepada dirinya.

"Makasih ya Vin! Maaf ngerepotin!" ucap Echa seraya menepuk-nepuk tangan Alvin.

"Hmm."

"Aku pulang ya, bye! Jangan kangen hihi!" Echa terkekeh kemudian tanpa menunggu sahutan Alvin, ia melangkahkan kakinya meninggalkan cowok itu yang masih diam di tempatnya.

"Cha! Tunggu!"

Echa baru berjalan beberapa langkah namun Alvin tiba-tiba tanpa diduga memanggil namanya. Echa pun membalikkan badannya dan kembali menatap Alvin.

"Baru lima langkah kamu udah manggil aku lagi! Ada apa? Kangen yah?" goda Echa.

Alvin bergedik geli saat mendengar godaan Echa. Tanpa menyahuti ucapan Echa, Alvin langsung membuka tasnya guna mencari sesuatu di dalam tasnya. Echa sudah sangat geer saat Alvin membuka tas dan mencari sesuatu di dalamnya, dia berharap Alvin memberikannya sebuah hadiah.

Mata Echa membulat saat Alvin sudah mengeluarkan apa yang sedari tadi dicari cowok itu, ya sebuah buku bergambar salah satu klub sepak bola dunia. Memang benar kata orang 'realita tak seindah ekspestaksi' dan itulah yang dialami Echa sekarang.

"Nih buat lo! Di situ gue udah nulis visi dan misi buat nyalonin jadi ketos! Lo tinggal salin di komputer terus lo print!" ucap Alvin sambil menyodorkan bukunya ke Echa.

Echa menampailkan raut wajah cemberutnya. "Aku kira kamu mau kasih aku hadiah..."

Jawaban Echa membuat Alvin menyerngitkan dahi. "Jadi lo nggak mau terima? Ya udah sini balikin buku itu!"

"Iya iya aku terima, sekali lagi terima kasih Vin! Kamu baik banget sama aku! Aku sayang kamu!" sahut Echa dengan malu-malu.

Deg

"Maksud lo?"

Echa tak menjawab pertanyaan Alvin. Echa langsung berlari meninggalkan Alvin yang masih membeku di tempatnya karena aksi konyol Echa. Alvin hanya bisa menggelengkan kepalanya, rasanya sangat aneh saat Echa mengucapkan 'aku sayang kamu'.

Alvin pun pergi meninggalkan gerbang kompleks rumah Echa. Awan sudah mulai gelap. Rasa kesal dan lelah bercampur aduk dalam diri Alvin.

Flashback off

Aku sayang kamu

Tiga kata itu yang kini mengusai pikiran Alvin. Entah mengapa hatinya menjadi tak karuan ketika mengingat tiga kata yang diucapkan Echa itu. Baru kali ini Alvin merasakan hal yang aneh pada perasaannya. Apakah Alvin sudah mulai suka dengan Echa?

"Agrhhhhh gak! Gue gak boleh suka sama cewek gila itu!"

Tak ingin berlarut-larut dalam perasaannya, Alvin pun memejamkan matanya. Dia pun mulai tertidur pulas.


🥀🥀🥀


Hari ini Echa berangkat sekolah sangat pagi. Penampilan Echa pun sangat berbeda 180°, karena hari ini Echa mengenakan seragam yang tidak kekecilan lagi. Rok selutut, baju dimasukkan, dan rambutnya di kuncir kuda membuat semua orang yang melihat perubahannya ada yang memuji dan ada juga yang mencibir.

Epiphany (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang