Jessica mengetuk pintu kamar Alvin berniat untuk membangunkan anak laki-lakinya itu. Tidak seperti biasanya Alvin telat bangun, ah pasti karena semalam begadang bermain game.
Tok tok tok
"Alvin bangun sayang, kamu nggak sekolah?" Ucap Jessica di balik pintu kamar Alvin.
Tidak ada jawaban dari Alvin, Jessica memutuskan masuk ke dalam kamar Alvin. Dilihatnya Alvin yang masih tertidur pulas. Jessica menggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak semata wayangnya itu.
"Udah pagi bangun Alvin! nanti kamu telat!" ujar Jessica sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Alvin.
Alvin langsung bangun, jujur dia masih sangat mengantuk sekali karena setelah mengantar Echa pulang dia malah bermain game sampai larut malam.
"Sana mandi, makanya kalau udah malem itu tidur jangan main game mulu!" omel Jessica sambil menyibak gorden jendela kamar cowok itu.
Alvin meringis. Sepertinya seorang Ibu di dunia ini punya mata-mata yang tak kasat mata sampai tahu apa yang dilakukan anaknya meskipun tak melihatnya. Tanpa menyahuti ucapan Bundanya, Alvin langsung berlari menuju ke kamar mandi yang ada di kamarnya.
"Alvin! Bunda harus ke toko sekarang, jadi kamu kalo udah selesai bisa langsung berangkat ya?" ucap Jessica sebelum keluar dari kamar Alvin.
🥀🥀🥀
Echa bangun dan langsung mengecek jam di ponselnya. Begitu terkejutnya Echa ketika melihat jam sudah menunjukan pukul 06.25 wib. Tanpa babibu Echa langsung bergegas menuju ke kamar mandi guna membersihkan diri sebelum berangkat ke sekolah.
Setelah selesai, Echa keluar dari kamarnya dan langsung berangkat ke sekolah. Sekarang Echa sedang naik angkot, ia kembali mengecek jam di pergelangan tangan kirinya yang menunjukan pukul 06.59 wib. Echa menghela nafasnya, hukuman pasti sudah menantinya karena ia terlambat.
Echa memutuskan untuk turun dari angkot dan memilih berlari saja. Menurutnya lebih cepat sampai ke sekolah dengan berlari dibanding naik angkot.
Setibanya di sekolah Echa melihat Alvin sedang berbicara dengan Pak Edo-Satpam SMA Garuda. Sepertinya Alvin juga terlambat karena dia sedang berada di luar.
"Pak bukain dong, saya kan mau belajar." ucap Alvin merayu satpam sekolahnya.
"Maaf Mas Alvin, Mas sudah telat lima menit jadi saya nggak bisa bukain gerbangnya!" sahut Pak Edo menolak permintaan Alvin.
"Alvin!" panggil Echa penuh semangat sambil berlari tergopoh-gopoh ke arah gerbang.
Alvin menoleh ke belakang dan mendapati Echa kini berdiri di sampingnya. Alvin mendengus saat melihat Echa senyum-senyum tak jelas ke arahnya seperti orang gila.
"Kamu telat ya? Aku juga! Kita telat aja bareng ya Vin, mungkin ini pertanda kalo kita jodoh!" ucap Echa.
Seperti biasa Alvin hanya diam tak menyahuti ucapan ngawur Echa. Alvin bahkan memalingkan wajahnya, enggan menatap Echa yang sedang menatapnya.
"Pak bukain dong, gak kasian apa sama kita? Hari ini ada ulangan pelajarannya Bu Beti, kalau saya nggak ikut nanti Bu Beti marah, bisa-bisa saya dimakan Bu Beti, Pak Edo gak kasihan sama kalau saya di makan Bu Beti? Nanti mamanya saya nyariin, Pak Edo mau tanggung jawab?" Dengan puppy eyes andalannya, Echa merayu Pak Edo dengan alibinya agar segera dibukakan pintu gerbang untuknya dan juga Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (End)
Teen Fiction"Kalo kamu gak bisa suka sama aku, biar aku aja yang suka sama kamu." ~Cassandra Laura ***************** Bagi Cassandra Laura (Echa), menaklukan hati Alvian Adi Wijaya (Alvin) itu susah susah gampang. Kalau di ibaratkan 'seperti sedang mencari kutu...