Epiphany~34

1.1K 31 0
                                    

Entah sudah sejauh mana Echa berjalan. Kepalanya sangat pusing jadi gadis itu berjalan tak tentu arah. Bahkan tadi Echa hampir saja terserempet sebuah sepeda oleh anak kecil. Jika anak kecil tadi tidak bisa mengerem pasti Echa akan jatuh.

Kepala Echa semakin berdenyut, mungkin ini ada kaitannya dengan kejadian waktu itu. Pandangan Echa kabur, tubuhnya sudah tak kuat untuk menopang lagi. Echa pun pingsan di tengah jalan. Untung saja jalanan sepi jadi Echa tak tertabrak kendaraan yang lewat.

Gibran tengah memainkan ponselnya sekedar menghilangkan bosan. Hari ini dia berniat bolos sekolah. Cowok itu merasa bosan di sekolah jadi memutuskan untuk bolos. Fyi, Gibran adalah cowok yang sulit menghafal jalanan, oleh sebab itu kemanapun Gibran pergi harus dengan supir pribadinya atau Ibam.

Mata Gibran memincing kala melihat seorang gadis yang berbaring di tengah jalan. Gibran merasa familiar dengan tas gadis itu.

"Pak berhenti. Ada orang pingsan" ujar Gibran.

Pak Tomo mengangguk. "Baik tuan muda."

Setelah mobilnya berhenti, Gibran langsung menghampiri gadis itu. Wajah gadis itu tertutup dengan rambutnya membuat Gibran menyingkirkan rambut gadis itu. Firasat Gibran benar jika gadis itu adalah Echa.

Gibran mengendong Echa menuju mobilnya. "Pak ayok kita pulang!" Perintah Gibran.

"Siap. Btw tuan muda kenal sama cewek itu?"

"Dia Echa pak. Masih ingat kan siapa Echa?"

Pak Tomo diam sejenak mengingat siapa Echa. Tak butuh waktu lama Pak Tomo ingat siapa gadis yang bernama Echa itu. Gadis yang membuat anak majikannya berubah semenjak mereka putus.

🥀🥀🥀

Setelah pulang sekolah Alvin,Andre dan juga Nabila memutuskan untuk pergi ke rumah Echa. Memastikan apa gadis itu ada di sana atau tidak. Kini mereka sudah sampai di rumah Echa.

Tok tok tok

"Asslamuaikum spada. Anybody home? Andre's handsome is coming" pekik Andre.

"Jangan alay deh" balas Nabila sambil memutar bola matanya jengah.

"Gak alay Bilbil" elak Andre.

Alvin mendengus. "Berisik!" Ucapnya.

Ceklek

Pintu di buka oleh bi Susi. "Silahkan masuk" kata bi Susi ramah yang di angguki oleh ketiga sahabat anak majikannya.

"Duduk dulu saya buatin minum" ucap Bi Susi.

"Gak usah repot-repot bi, kita kesini mau cari Echa. Adakan bi anaknya?" Ujar Alvin.

"Non Echa belum pulang."

"Yang bener bi? Echa tadi bolos, kita kira dia pulang" celetuk Andre.

"Perasaan bibi jadi gak enak" ucap bi Susi seraya memegang dada.

"Bi Susi tenang aja. Kita yang akan cari Echa. Bila mohon bi, jangan kasih tau tante Fanny ya, takut tante Fanny jadi khawatir" ujar Nabila.

Bi Susi mengangguk. "Semoga non Echa baik-baik saja" gumannya.

"Bi kita pamit. Kita mau cari Echa sekarang" kata Alvin.

Epiphany (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang