Di SMA GARUDA sedang di adakan acara farewell party untuk Alvin sebelum cowok itu pindah ke New Zealand. Alvin itu salah satu siswa kesayangan para guru, dan acara ini pun sebagai penyerahan jabatan ketua osis kepada Randy.
"Alvin semoga kamu di sekolah baru kamu betah yah. Terima kasih sudah menjadi salah satu murid SMA GARUDA yang membanggakan. Saya doakan semoga cita-cita kamu terwujud" ujar sang kepala sekolah.
Alvin tersenyum lalu mengangguk. "Makasih doanya pak, saya juga berterima kasih udah ngasih ilmu buat saya pak."
"Kalo nanti pulang jangan lupa main ke sekolah ini ya."
"Siap, Insyaallah pak."
"Ini ada kenang-kenangan dari saya dan guru-guru di sini. Saya harap kamu mau menerimanya."
Alvin menerima sebuah kado yang di berikan kepala sekolahnya. "Terima kasih banyak pak."
"Sama-sama Alvin."
🥀🥀🥀
"Vin jangan lupain gue yah kalo lo udah di negara orang" ucap Andre.
"Gue mau cari temen baru di sana, mau lupain lo" ledek Alvin sambil terkekeh.
Andre mendengus. "Okeh fine kita putus!"
"Alvin itu punya gue!" Ujar Echa yang kini duduk bersender di dada bidang Alvin.
"Yaelah gue bercanda kali Cha, lo itu dah kayak mau di tinggal perang tau gak," Andre tertawa untuk meledek Echa.
Echa semakin mendusel di dada Alvin, memang dari pagi hingga sekarang Echa terus menempel dengan Alvin. Hari ini adalah hari keberangkatan Alvin ke New Zealand, setelah dari sekolah Alvin akan langsung menuju bandara untuk ke New Zealand.
"Cha jangan sedih dong. Kasian Alvin nanti gak tega ninggalin lo" ujar Nabila.
"Bener tuh kata bebep gue,"
"Den Alvin sudah di tunggu tuan sama nyonya di mobil" ucap supir pribadi keluarga mendiang Davin.
Alvin mengangguk. "Iya. Saya segera kesana."
"Ayok Cha kita ke mobil" ajak Alvin.
"Kamu berangkat sekarang?"
"Iya Cha."
"Bukannya jam 10? Ini kan masih jam 9."
Alvin menghela nafasnya, "biar gak telat Cha."
Alvin pun menarik tangan Echa agar gadis itu bangun dari duduknya. Kemudian menggandeng dengan erat tangan Echa. Andre dan Nabila juga ikut karena ingin mengantar Alvin sampai ke Bandara.
🥀🥀🥀
Kini mereka sampai di bandara Seokarno Hatta. Sedari tadi Echa terus menangis tak ingin berpisah dengan Alvin.
"Hiks..hiks aku mau ikut" rengek Echa.
"Cha aku pergi itu untuk menuntut ilmu bukan untuk seneng-seneng. Aku mohon Cha jangan kek gini, aku jadi gak tega ninggalin kamu."
"Echa jangan sedih yah, nanti Alvinnya ikut sedih." hibur Febby.
Echa mengangguk. "Mama Feb, jagain Alvin di sana yah. Kalo Alvin nakal deketin bule disana bilang sama Echa."
Semua orang tertawa mendengar permintaan Echa kepada Febby. Selama di New Zealand Alvin akan tinggal bersama Putra dan Febby. Semua biaya pendidikan Alvin pun akan di tanggung mereka sampai Alvin lulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (End)
Teen Fiction"Kalo kamu gak bisa suka sama aku, biar aku aja yang suka sama kamu." ~Cassandra Laura ***************** Bagi Cassandra Laura (Echa), menaklukan hati Alvian Adi Wijaya (Alvin) itu susah susah gampang. Kalau di ibaratkan 'seperti sedang mencari kutu...