"Lo..." ucap Echa gugup.
"Yes it's me Gibran. I am miss you so bad." sahut Gibran sambil memeluk Echa erat.
Echa mencoba melepas pelukan Gibran namun cowok itu terlalu erat memeluknya. Karena Echa terus meronta jadi Gibran melepas pelukannya.
"Sit down, please!" perintah Gibran pada Echa.
Gadis itu menghela nafas berat dan akhirnya menurut juga perintah Gibran.
"Ternyata yang lo maksud bos itu dia!" ujar Echa pada Ibam sambil menunjuk Gibran.
Ibam mengangguk.
"Kalau tau bos lo itu dia gue gak mau dateng ke sini!" balas Echa sinis.
"Why? You don't like me in here?" tanya Gibran.
"Lo ngomong apa sih gue enggak tau! Kagak usah pake bahasa inggris kalau ngomong sama gue!" protes Echa pada Gibran yang terus berbicara dengannya menggunakan bahasa inggris.
Gibran dan Ibam terkekeh, sungguh lucu ekspresi Echa saat sedang protes.
"Belajar bahasa inggris biar pinter!" ledek Gibran.
Echa mendengus. "Gak lucu!"
"Mungkin si manis pengennya lo yang ajarin kali bos!" celetuk Ibam.
Gibran menatap lekat Echa. "Really?"
"Gue Echa bukan Prily!" sahut Echa sewot.
Gibran dan Ibam semakin tertawa terbahak-bahak. Bahkan Ibam sampai memegangi perutnya karena terlalu ngakak.
"Lo cantik-cantik budeg yah!" ledek Ibam.
"Really not Prily. It's different, baby." ucap Gibran.
"Au ah kalian nyebelin!" Echa memalingkan wajahnya karena kesal dengan kedua cowok di depannya itu.
Echa berdiri dari duduknya membuat Ibam dan Gibran langsung menatapnya. Echa menghela nafasnya, dari tatapan mereka menyiratkan mereka ingin tahu ia akan kemana. "Gue mau ke toilet!"
Gibran mengangguk, mempersilahkan Echa untuk pergi ke toilet.
"Lo awasin Echa! Jangan sampai Echa kabur!" ucap Gibran pada Ibam sepeninggal Echa.
"Oke." Ibam berlari guna menyusul Echa. Ibam takut Echa kabur karena sepertinya gadis itu tak suka dengan kehadiran Gibran.
🥀🥀🥀
Alvin tengah duduk sendirian di pojok Warung Babeh. Cowok itu terus memperhatikan gerak-gerik Echa bersama dua orang cowok. Alvin tahu Echa sedang ada di sini karena Nabila memintanya untuk menjaga Echa sebab Nabila takut terjadi apa-apa dengan Echa.
Awalnya Alvin menolak tapi Nabila terus memohon agar ia mau. Nabila tahu sifat Ibam, cowok itu sangat licik bisa saja Ibam menjebak Echa. Dan hal itu terbukti saat Alvin melihat cowok lain menghampiri Echa dan Ibam dan setelah itu memeluk Echa.
"Kok panas yah? Padahal biasanya kalau malem itu dingin!" Alvin mengipas-ngipasi tubuhnya sendiri menggunakan telapak tangannya. Entah mengapa di dalam tubuhnya terasa panas seperti dibakar sesuatu.
"Itu siapa lagi cowok yang memeluk Echa?" Alvin bertanya entah kepada siapa saat melihat Echa dipeluk cowok lain.
Setelah memeluk Echa, Alvin melihat cowok itu berbicara dengan Echa. Echa dan cowok itu tampak akrab seperti sudah mengenal lama satu sama lain. Mungkinkah mereka pernah menjalin hubungan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (End)
Fiksi Remaja"Kalo kamu gak bisa suka sama aku, biar aku aja yang suka sama kamu." ~Cassandra Laura ***************** Bagi Cassandra Laura (Echa), menaklukan hati Alvian Adi Wijaya (Alvin) itu susah susah gampang. Kalau di ibaratkan 'seperti sedang mencari kutu...