Seorang ibu dan anak sedang asyik bersantai sambil memakai masker di wajah. Raut bahagia terpancar dari wajah mereka karena keberhasilan pembalasan dendam mereka sebentar lagi tercapai.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat mereka mendegus karena sedang asyik bersantai ria.
"Kamu aja gih yang bukain, masker mama belum kering" ujar Anita- mama Mawar.
"Hm iya." Mawar berdiri lalu bergegas menuju pintu karena ketukan pintu itu semakin kencang.
"Ck. Gak sabaran banget sih jadi orang! Awas aja yah kalau gak penting!" Gerutu Mawar.
Ceklek
Mawar mengedarkan pandangannya mencari orang yang tadi mengetuk pintunya. Tapi hasilnya nihil, tidak ada seseorang yang datang ke rumahnya. Mawar melihat ada sebuah kotak di depannya. Dia pun mengambil kotak itu.
"Aaaaaaaaaaaaa" jerit Mawar sambil melempar kotak itu.
Ini adalah kedua kalinya dia mendapat teror seperti ini, namun kali ini lebih menyeramkan dan menjijikan. Kotak itu berisi berbagai macam organ tubuh. Anita yang mendengar teriakan kencang Anaknya langsung berlari keluar.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Anita.
Mawar menunjuk kotak yang tadi di lemparnya. Anita pun mengikuti arah yang di tunjuk anaknya, organ tubuh itu berceceran karena Mawar melemparnya. Anita melihat ada sepucuk surat lalu mengambilnya.
Gue udah kasih lo teror lagi! Kalau besok lo gak ngelakuin yang gue mau! Siap-siap aja bakal ada teror yang lebih dari ini! Jangan lupakan bahwa gue bakal jadi psikopat kalo lo masih ngeremehin gue!
Mr.X
"Mr.X? Siapa dia?! Berani-beraninya dia mengancam kamu!" Ujar Anita kesal. Dia pun meremas surat itu lalu membuangnya.
"Mr.X itu seperti malaikat buat Echa ma, Mawar udah 2 kali di teror Mr.X. Mawar takut ma. Mawar bingung harus gimana?"
"Kamu gak perlu takut sayang! Mama yakin ini cuma akal-akalan Mr.X aja! Dia gak mungkin jadi psikopat, kamu tenang aja, mama bakal suruh orang buat melecak siapa sebenarnya Mr.X!"
Mawar mengangguk. Jujur dia sangat takut, ancaman Mr.X sepertinya tidak main-main. Mawar jadi bimbang, di satu sisi dia takut dengan Mr.X di sisi lain dia harus membalaskan dendam mamanya kepada Echa dan juga mamanya Echa.
Gadis yang memakai pakaian serba ungu tua tersenyum remeh melihat Anita yang berusaha menyakinkan Mawar bahwa Mr.X itu hanya main- main. Tapi dia sangat senang karena Mawar sempat ketakutan.
"Hm sepertinya kalian tidak takut Mr.X akan ngelakuin hal yang lebih dari ini! Selamat menikmati berbagai teror dari Mr.X!" Ucap gadis itu sinis.
"Target selanjutnya," guman gadis itu seraya memandangi foto seseorang.
🥀🥀🥀
Sedari tadi Karin berusaha memejamkan matanya untuk tidur. Entah mengapa hatinya sangat gelisah malam ini. Kedua orang tuanya pergi ke luar kota untuk menjenguk pamannya yang sedang sakit. Karin menghela nafas gusar melihat jam di ponselnya sudah pukul 23.00.
Karin hendak turun ke bawah untuk membuat susu agar dia bisa tidur. Mungkin cara itu yang efektif agar dia bisa tertidur. Saat Karin sedang membetulkan piyamanya yang tersingkap, Karin melihat bayangan seseorang di balkon kamarnya.
"Siapa di luar?" Tanya Karin dan berharap dia hanya berhalusinasi.
Ketika Karin akan membuka pintu, seseorang itu sudah menghilang. Membuat Karin mengurungkan niat untuk membuka pintu. Karin bernafas lega karena dia hanya berhalusinasi. Betapa terkejutnya Karin membaca tulisan yang ada di pintu balkon kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany (End)
Teen Fiction"Kalo kamu gak bisa suka sama aku, biar aku aja yang suka sama kamu." ~Cassandra Laura ***************** Bagi Cassandra Laura (Echa), menaklukan hati Alvian Adi Wijaya (Alvin) itu susah susah gampang. Kalau di ibaratkan 'seperti sedang mencari kutu...