Epiphany~36

1.1K 32 0
                                    

"ALVINNNNN" suara bak petir membuat semua orang menoleh.

"Apa?" Sahut Alvin.

"Eh mbak antri dong!" Ucap seorang cewek dengan pakaian super ketat dan bibir merah merona.

Echa mendengus. "Gue gak mau beli cuma mau ketemu yang jualan!"

"Sama aja! Budayakan mengantri!"

Jika dirinya tidak sedang di toko milik Alvin pasti Echa akan menjambak rambut cewek itu. Ya karena tidak ada kabar sama sekali dari Alvin, Echa memutuskan untuk pergi ke toko Alvin 'the bananas'.

"Alvin! Kamu kenapa gak kabarin aku kalo kamu udah buka toko?!"

"Lo sakit. Mau ngapain lo kesini?"

"Ngapel" jawab Echa asal membuat para pembeli Alvin menatap tak percaya. Yup sebagian pembeli memang para cewek-cewek caper.

"Mbak pacarnya mas Alvin yah?" Tanya cewek berambut maroon.

"Iya kenapa ada masalah? Gak usah panggil Alvin dengan sebutan MAS! Lebih tua situ kali."

"Lo duduk aja sana! Jangan buat keributan disini!" Lerai Alvin.

Ucapan Alvin bagai sihir bagi Echa. Gadis itu langsung duduk, menuruti kemauan Alvin. Sedangkan cewek yang tadi berdebat dengan Echa tersenyum puas karena Echa mendapatkan bentakan dari Alvin.

"Apa lo liat-liat?!" Ujar Echa pada semua pembeli Alvin.

"Mas kok mau sih pacaran sama cewek kek dia?" Tanya orang yang berambut maroon tadi.

Lagi dan lagi semua orang nyangka gue pacar Echa. batin Alvin.

"Namanya juga udah cinta" jawab Alvin lirih takut Echa dengar.

Jawaban Alvin hanya di dengar oleh para pembelinya. Harapan mereka pupus karena Alvin sudah memiliki seorang pacar. Echa mulai geram karena Alvin mengobrol dengan para pembelinya sambil berbisik.

"Echa kamu apa kabar sayang?" Suara Jessica membuat Echa menoleh.

"Alhamdulillah Echa baik bunda Jes" jawab Echa seraya menyalimi tangan Jessica.

"Pasti kamu mau ketemu Alvin kan?"

Pipi Echa merona. "Hehe bunda Jes kok tau?"

"Kan bunda juga pernah muda Cha. Jadi tau mana anak muda yang kasmaran."

"Hm sambil nunggu Alvin kamu mau minum apa?"

"Mau Alvin aja."

Jessica terkekeh mendengar jawaban Echa. Gadis itu terlihat cemburu karena Alvin sangat dekat dengan para pembelinya.

"Ya udah nanti minumnya kalau Alvin udah selesai yah."

Echa mengangguk.

"Alvin sini gantian. Kamu udah di tunggu calon menantu mama."

Dahi Alvin berkerut. "Calon menantu? Emangnya siapa?"

"Echa lah. Siapa lagi?"

Alvin hanya mengangguk.

Gak mungkin Echa jadi menantu bunda. Echa udah di jodohin sama orang lain. batin Alvin.

Alvin mendudukan dirinya di kursi berhadapan dengan Echa.

"To the point lo mau apa?" Tanya Alvin.

"Kangen."

"Selain itu?"

"Em apa lagi yah? Oh iya aku baru inget! Tadi kamu di gangguin Ibam kan?"

"Iya."

"Tapi kamu gak papa kan? Ada yang sakit?"

Epiphany (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang