Epiphany~40

1.2K 37 5
                                    

Mawar sampai di rumahnya. Semenjak Karin pindah ke Jerman, sekarang dia harus berangkat ke sekolah sendiri menggunakan motornya. Ya dulu dia selalu di jemput oleh supir Karin.

Betapa terkejutnya Mawar saat melihat tulisan yang ada di pintu rumahnya.

Rumah ini di sita Bank!

"Di sita bank?" Guman Mawar.

"Mbak Mawar tadi saya liat polisi bawa pergi bu Anita terus juga ada petugas bank yang ke sini buat sita rumah ini" ujar Santi-tetangga Mawar.

"APA?"

Seketika tubuh Mawar melemas. Air mata pun mulai menetes di pipinya.

"Bu Santi gak bohong kan? Mama saya gak mungkin di bawa polisi."

"Saya gak bohong Mbak Mawar, saya liat dengan mata kepala saya sendiri. Untuk lebih jelasnya sebaiknya mbak Mawar ke kantor polisi saja."

Mawar mengangguk lalu kemudian menjalankan motornya menuju kantor polisi. Mawar sampai di kantor polisi dengan cepat karena dia menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Pak polisi dimana mama saya," tanya Mawar pada salah satu polisi.

"Maaf kalau boleh tau siapa nama mama kamu?" Tanya balik polisi itu.

"Anita,"

"Tunggu sebentar."

Mawar mengangguk. Tak lama Anita datang dengan menggunakan baju tahanan. Mawar pun langsung memeluk Anita dengan erat.

"Ma kenapa mama di penjara?" Tanya Mawar.

"Maafin mama, kedok mama,Adi dan juga oma Mirna sudah terbongkar. Orang-orang udah tau semua kalo perusahan kita itu ilegal."

"Kalo mama di penjara Mawar tinggal sama siapa ma?"

"Sebenarnya orang yang melaporkan mama ke polisi itu mengajukan syarat jika mama ingin bebas, yaitu kamu harus minta maaf sama Echa."

Mawar melepaskan pelukannya. Dia sangat sensitive jika mendengar nama 'Echa'.

"Kenapa harus minta maaf sama Echa? Jangan bilang yang ngelaporin mama itu orang tua Echa!"

Anita menggeleng. "Dia bukan orang tua Echa, sepertinya orang itu adalah orang terdekat Mr.X. mama yakin."

"Gak! Mawar gak mau minta maaf sama Echa!".

"Gak ada pilihan lagi sayang, kamu mau tinggal sendirian? Mama sudah di vonis 10 tahun di penjara, kita gak punya saudara selain Adi sama oma Mirna, mereka juga sudah di penjara karena sudah membunuh ayah kandung Alvin. Kakak kamu juga di penjara, pikirkan lagi Mawar."

Mawar menggeleng.

"Mama mohon sayang, hanya minta maaf dan jangan menggangu Echa lagi."

Mawar hanya diam. Dalam hatinya menangis, sekarang dia bimbang. Hanya Anita yang dia punya, kakak angkatnya di penjara karena merampok di sebuah bank. Tidak ada sanak saudara lagi yang dia punya.

Haruskah dia meminta maaf kepada Echa demi mamanya?


🥀🥀🥀

Epiphany (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang