Epiphany~22

1.5K 50 0
                                    

Sudah 3 hari Echa koma. Keadaannya masih sama seperti kemarin. Kini Alvin sedang di aula sekolahnya karena sedang dilantik menjadi ketua osis SMA Garuda yang baru. Rasa senang dan terharu bercampur aduk menjadi satu karena kemenangannya. Di sisi lain Alvin merasa sedih karena tak ada Echa di yang melihatnya dilantik menjadi ketua osis yang baru.

Acara pelantikan Alvin menjadi ketua osis yang baru sudah selesai. Banyak siswi yang berbondong-bondong memberi ucapan selamat pada Alvin dan ada juga yang memberikan bunga, coklat dan hadiah lainnya.

Drttt drttt

Ponsel Alvin bergetar menandakan ada notif masuk. Dengan malas Alvin pun membuka ponselnya.

Bunda

Alvin kamu dimana skrang
Nak? Bunda kangen kamu,
Kamu pulang yah. Bunda
Mohon, bunda sayang
Kamu Alvin❤

Bunda udh nyari kamu
Ke tmpt2 yg sering
Kamu datengin tapi
Kamu nggak ada.

Maafin bunda sama
Ayah ya sayang❤

di lihat


Mata Alvin berkaca-kaca membaca pesan dari Bundanya. Alvin sebenarnya sangat ingin pulang, namun perlakuan Ayahnya membuat dirinya mengurungkan niat untuk pulang ke rumah.

"Hari ini gue gak bisa jenguk Echa, gue mau jemput bokap gue di bandara." ucap Nabila yang datang menghampirinya.

"Lo hati-hati di jalan." jawab Alvin.

Nabila mengangguk kemudian berjalan meninggalkan Alvin dengan langkah gontai. Semenjak Echa di rawat di rumah sakit, Nabila menjadi pendiam. Tak seperti hari-hari biasanya, jika ada Echa Nabila pasti sangat cerewet dan tukang ngerumpi macam emak-emak di pasar.

Butuh waktu 20 menit untuk Alvin sampai di rumah sakit tempat Echa di rawat. Hampir setiap hari Alvin selalu menyempatkan waktu untuk menjenguk Echa. Bahkan kemarin Alvin rela tak tidur hanya untuk menjaga Echa.

Ketika di koridor rumah sakit Alvin tak sengaja menyenggol bahu seseorang. Ternyata orang yang dia senggol adalah Omnya sendiri, Johan.

"Om Johan, maaf Alvin gak sengaja." ucap Alvin.

"Tak apa, sedang apa kamu di sini Alvin?" tanya Johan.

"Jengguk temen om."

"Om tau masalah kamu, dan Om mohon pulanglah ke rumah. Kasihan Bunda kamu setiap hari mencari kamu kemana-mana."

Alvin hanya bisa tersenyum tipis. "Maaf Om, Alvin belum mau pulang. Sampaikan pada Bunda jika Alvin minta maaf karena belum bisa pulang, Alvin butuh waktu buat sendiri."

Alvin segera berlalu meninggalkan Johan. Alvin belum siap untuk kembali ke rumah. Dalam hati kecil Alvin sebenarnya ia tak tega mengetahui Bundanya terus mencarinya. Namun Alvin masih ingin sendiri, belum saatnya dirinya kembali ke rumah.

"Om mohon maafkan kesalahan ayah kamu, pulanglah Alvin." ucap Johan pada Alvin namun cowok itu tak menjawabnya.

Ah Mungkin Alvin masih butuh waktu buat sendiri! batin Johan.

Alvin sampai di depan pintu ruang rawat Echa. Tak lama Stefanny keluar dari ruang rawat gadis itu. "Nak  Alvin Sudah lama kamu di sini?"

"Alvin baru aja nyampe Tan." jawab Alvin.

"Tante titip Echa ya nak Alvin. Hari ini Tante sangat sibuk, maaf kalau tante ngerepotin kamu."

"Dengan senang hati Alvin mau menjaga Echa, Tante gak usah minta maaf, sama sekali gak ngerepotin Alvin kok Tan."

Epiphany (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang