Epiphany (End)

Epiphany~41

Malam ini adalah malam yang di tunggu Echa. Karena malam ini adalah perayaan ulang tahunnya. Sempat di undur karena kematian Davin dan juga kondisi Alvin yang belum pulih.

Echa sudah cantik menggunakan dress berwarna soft pink dengan pita besar di perut. Rambutnya di kuncir kuda, tak lupa riasan make up yang natural namun masih terlihat elegan.

Acara perayaan ulang tahunnya di gelar di sebuah hotel mewah. Sebenarnya Alvin tak suka jika Echa menggelar acaranya di hotel mewah. Alasan klise, yaitu Alvin tak ingin orang tua Echa mengeluarkan uang yang banyak.

Tok tok tok

"Cha kamu udah selesai dandannya?" Ujar Alvin sambil mengetuk pintu kamar hotel Echa.

Echa bergegas membukakan pintu kamar hotelnya. Echa terpukau dengan penampilan Alvin. Cowok itu memakai tuxedo berwarna Navy yang berbalut kemeja berwarna putih.

"Lama banget," cibir Alvin.

"Namanya juga cewek pasti kalo dandan lama."

"Gak ada dress selain itu?"

"Emangnya kenapa? Jelek yah?"

"Bukan jelek, tapi terlalu terbuka Casandra!"

Echa memandangi dirinya sendiri. Menurutnya tidak ada yang salah dengan penampilannya.

"Dress ini yang milihin mama Feb, aku gak enak kalo nolak. Gimana dong?"

Alvin menghela nafasnya kasar. "Kamu boleh pakek itu, tapi jangan jauh-jauh dari aku."

"Siap pacar posesif ku." sahut Echa sambil hormat pada Alvin.

Alvin menggandeng tangan Echa menuju tempat di gelarnya perayaan ulang tahunnya. Echa tercengang melihat dekorasi pestanya. Banyak bunga-bunga yang tersusun rapi. Terdapat kue ulang tahun yang cukup besar di sana.

Dress code yang di inginkan Echa ialah Navy untuk pria dan pink untuk wanita. Semua pasang mata menatap kagum kecantikan Echa pada malam hari ini. Karena sudah cukup malam, acara inti pun di mulai yaitu tiup lilin dan di lanjutkan dengar tukar cincin Alvin dan Echa.

"Happy birthday to you..happy birthday to you..happy birthday to you" semua tamu undangan menyanyikan serempak lagu happy birthday.

"Make a wish sebelum tiup lilin" ucap Nabila.

Semoga aku, Alvin, orang tua ku dan orang-orang yang aku sayangi bahagia selalu.  batin Echa.

Suara tepuk tangan menggema setelah Echa meniup lilin. Echa pun lalu memotong kuenya, potongan pertama untuk orang yang sudah melahirkannya dan yang kedua untuk papanya. Yang ketiga adalah yang paling spesial yaitu Alvin. Echa menyuapkan kuenya pada orang- orang tersayangnya.

"Thanks sayang, jadi anak yang berbakti dan jangan manja mulu, udah gede. Juga udah punya Alvin, manjanya harus di kurangin" ujar Stefanny setelah Echa menyuapkan kue ulang tahun ke mulutnya.