9 | Shuu and Shuri

3K 215 8
                                    

" Tapi kenapa korang datang? " Kata kata Riana menyedarkan mereka semuanya tentang hubungan yang kian renggang.

Perlahan lahan Shuri mengukir senyuman. Dia meletakkan tangan kanannya pada bahu Riana.

" Hubungan kita tak menghalang tanggungjawab kitaorang untuk melindungi rakyat Alanstia. "

" Kitaorang pergi dulu. " Ujar Shuu lalu bergerak meninggalkan mereka bertiga.

" Shuu, shuri, yakin ke korang kita akan jadi macam dulu? " Ujar Ellin dengan suara yang lantang.

" Untuk kumpulkan kita macam dulu, kitaorang tak yakin tapi untuk kembalikan hubungan kita semua. Korang cuma perlu bersabar. " Ujar Shuri pula.

" Bersabar? Tapi sampai bila. " Keluhan kecil dilepaskan.

" Shuri, yakin ke kau kita boleh bersatu balik." Shuu membuka matanya memandang langit yang biru. Angin yang sempoi menyamankan lagi suasana.

" Aku sendiri tak tahu. Kalaulah ada Sya, mesti semua benda ni tak kan jadi kan. "

" Aku rindu Sya... " Shuu mula menangis dengan teresak esak. Shuri yang melihat kembarnya menangis turut merasa sebak.

" Dragna, patut ke kita bagitau Sya pasal ni? " Soal Catrina dengan suara yang perlahan. Tidak ingin pasangan kembar itu melihat mereka.

" Aku nak sangat bagitau Sya tapi tiada gunanya bila Sya tetap dengan pendirian dia. "

" Ai, kau okay ke tak ni? " Soal Lena dengan risau apabila Ai tidak henti henti batuk. Mukanya juga kelihatan pucat.

" Aku okay lah. " Ujar Ai lalu tersenyum lemah. Lena tahu, Ai cuma mahu sedapkan hati dia saja.

" Tak, kau tak okay Ai. Jom, aku bawak kau pergi medical center. " Ujar Lena dengan nada memujuk. Berharap agar Ai mendengar kata katanya.

" Lena, dengar cakap aku. Aku okay je,jangan risaukan-- " Kata kata Ai terganggu dengan batuknya.

" Tak Ai, kau tak okay. Please dengar cakap aku. " Tanpa mendengar bantahan Ai, Lena terus memapah Ai.

" Ai,ready eyh. "

" Ai? " Lena memanggil Ai apabila tiada sahutan lagi.

" Ai!! " Terkejut Lena apabila Ai sudah tidak sedarkan diri. Tanpa membuang masa, dia terus meneleportkan diri ke medical center. Dia sendiri tidak tahu kenapa dia terlalu risau.

Keadaan medical center yang huru hara amat mengejutkan Lena. Para healer amat sibuk kehulur hilir untuk merawat pesakit.

Tidak pernah medical center amat sibuk sebegini.

Setelah menempatkan Ai di tempat yang sepatutnya, dia mula menegur salah seorang healer di situ.

" Apa yang jadi ni? " Ujar Lena dengan hairan.

" Sejenis penyakit yang tak dikenali telah dikesan. Ramai yang telah menjadi mangsa, kami masih belum jumpa penawar kepada penyakit ni. Malah ability heal kami langsung tidak berkesa. " Terang healer itu.

" Maafkan saya,saya tengah sibuk ni. " Tambahnya lagi. Dia bergegas meninggalkan Lena yang masih dalam keadaan terkejut itu.

" Apa yang lagi nak jadi ni. " Lena meraup wajahnya kasar.

" Apa lagi yang nak terjadi pada Alanstia lepas ni. " Ujar Airin kesal.

" Kejap, Ai mana? " Soal Ellin sambil matanya melilau mencari kelibat Ai.

" Aku dah hantar dia pergi medical center tadi. Dia asyik terbatuk batuk je, muka dia pun pucat. " Terang Lena.

" Ai sakit? " Soal Riana.

" Matanya merah ke? "

Lena berfikir sejenak sebelum menjawab. " Haah. "

" Habislah. " Riana bergegas keluar dari bilik itu.

Mereka yang masih terpinga pinga hanya mengikut jejak langkah Riana.










Uncontrobler Power 2 √Where stories live. Discover now