55 | Between Us

1.8K 133 1
                                    

Arean merupakan satu satunya yang masih berdiri menyerang Sya manakala yang lain sudah pun tidak sedarkan diri.

Dia menggengam penumbuknya, rasa marah terhadap Sya. Ingin saja dia melepaskan penumbuknya itu tapi segalanya hanya sia sia. Dia langsung tidak dapat mendekati Sya.

" Apa masalah kau ni hah ?! " Ujar Arean dengan lantang.

" Teruk sangat ke kitaorang pada kau. Apa kitaorang ni beban untuk kau hadap Kai ?! Aku tanya ni jawablah !! " Hambur Arean. Sakit hatinya apabila Sya seakan akan tidak berperasaan itu.

Sya masih lagi berdiri tanpa memberikan sebarang riak. Memanaskan lagi hati Arean.

" Aku cuba untuk sembunyikan diri aku semasa kampung elf diserang. Semuanya sebab kau Sya. Kau dah janji, kalau aku selamat, kau takkan lupakan kitaorang. " Arean cuba menahan tangisannya.

" Tapi kenapa kau lupa kitaorang sekarang ni. "

" Kenapa Sya? "

Sya tidak menunjukkan apa apa riak, tapi jelas kelihatan air matanya yang mengalir.

" Sya, Castor dan Acrux dah takde lagi. "

" Tolonglah, aku merayu. Kali ni je, tolong protect kitaorang untuk kali terakhir. "

Jadi protector?

Kenapa aku sembunyikan identiti aku?

"Biarlah Sya jadi protecter diorang dari jauh." Ujar Sya untuk kali terakhir.

Sya tersentak. Sedikit demi sedikit, dia dapat mengawal tubuh badannya kembali. Pandangannya juga kian jelas.

Wajah Arean dengan air mata menyapa pandangannya terlebih dahulu.

" Arean. "

" Sya!! " Arean menjerit gembira. Lantas Sya dipeluk erat.

Sya masih lagi tergamam. Otaknya sedang memproses apa yang terjadi.

" Arean? Arean!! " Sya terkejut melihat Arean yang tidak sedarkan diri itu. Matanya beralih pula pada seluruh rumah, bertambah terkejut melihat rakannya yang lain turut menerima nasib yang sama.

" Apa aku dah buat? "

Sya duduk keseorangan di atas bumbung melihat bintang bintang yang menghias langit malam.

Rakannya yang lain sedang berehat setelah dirawat olehnya dan Dawn.

" Huh. " Sya mengeluh berat.

" Macam ada masalah je? " Sampuk satu suara.

" Fawn. "

" Hye Sya. " Fawn mengambil tempat disebelah Sya lalu menghadap langit. Pandangan pelik daripada Sya langsung tidak diendahkan.

" Kenapa kau datang sini. " Dawn tersenyum mendengar soalan yang dilontarkan kepadanya.

" Aku cuma nak bagitahu sesuatu. Tiga hari lagi, bulan akan mengambang. Kai... "

" Dia akan serang tepat semasa bulan mengambang. "

Sya hanya menganggukkan kepalanya.

" Kau tak terkejut? " Soal Fawn hairan.

" Tiga hari lagi, genap lima tahun aku tinggalkan yang lain. Genap juga kematian Vold. Lima tahun tempoh yang lama untuk Kai siapkan diri untuk peperangan. "

Fawn menganggukkan kepalanya, setuju dengan Sya.

" Fawn, kalau masa perang nanti aku mati betul betul. Tak hidup balik. " Sya tergelak di hujung ayatnya.

Fawn pula hanya menggelengkan kepala. Geli hatinya mendengar Sya memerli diri sendiri.

" Janji dengan aku, tolong jagakan diorang untuk aku. " Sya tersenyum sendiri.

Fawn tersentak mendengarnya lalu tersenyum. Dia mengangkat kakinya menuju ke biliknya tapi langkah terhenti.

" Aku janji akan jaga diorang kalau... "

" Kalau? "

" Kalau kau selamat hingga akhir peperangan. "

Sya hanya tersenyum sehingga kelibat Fawn tidak kelihatan.

" Tak Fawn, aku betul betul rasa tak sedap hati. "

" Kau dah sedia? " Athen yang tiba tiba muncul menyampuk.

" Sedia atau tak, aku tetap akan berhadapan dengan diorang jugak. "

Uncontrobler Power 2 √Where stories live. Discover now