Shing!
Shing!
Shing!
Catrina menahan libasan pedang Dragna dengan senyuman sinis.
" Argh, matilah kau!! " Ujar Dragna dengan lantang. Nafasnya sudah termengah mengah apabila serangannya dapat ditangkis oleh Catrina dengan mudah.
" Kalau nak bunuh aku, belajar libas pedang kau dengan betul. " Ujar Catrina lalu membuatkan serangan dan menyebabkan pedang Dragna terlepas daripada tangannya.
Catrina meninggalkan Dragna yang masih terpinga pinga itu. Langkah dibawa menuju ke halaman belakang rumah.
Shing!
Libasan Dragna ditangkisnya dengan mudah.
" Serang dari belakang? Not bad tapi kena improve lagi eyh. "
" Argh!! " Dragna menjerit geram lalu berbaring di hadapan rumah mereka itu.
" Macam mana aku nak tolong Sya lawan Kai? "
" Catrina, macam mana dengan Dragna? "
" Aku pun tak tahu nak kata apa, dari fizikal dengan mental, aku boleh katakan dia lemah. " Catrina mengeluh berat. Dua hari lagi sebelum bulan mengambang tapi Dragna seakan akan tiada peningkatan.
" Apa boleh buat, Dragna bukan assassin atau fighter pun. Dia kan fairy dan banyak bergantung pada tongkatnya. " Sya menyampuk perbualan mereka berdua.
" Habistu, macam mana? "
" Cuba mintak Elly latih dia, mana tahu dia boleh jadi marksman. "
" Betul jugak. " Fawn mengiyakan kata kata Sya itu. Tidak salah kalau mereka cuba mencari kelebihan Dragna yang lain.
" Tentang perang tu, yang lain dah tahu? "
" Dah, aku dah sampaikan dekat Elly suruh bagitahu diorang. Aku rasa diorang pun tengah buat persediaan. "
" Macam mana dengan galaxy wall? Kita masih nak gunakan jugak? Ye lah, kau tahu kan galaxy wall tak mampu menghalang teleport ke dalam. "
Sya tergelak kecil. " Kita akan gunakan juga untuk halang serangan. Memandangkan jumlah kita yang ramai, tak berbahaya kalau mereka boleh teleport. "
" Sya... How about Kai? " Catrina yang sedari mendengar perbualan mereka itu menyampuk.
" Yang itu aku akan cuba fikirkan. Kauorang jangan risaulah. "
Shing!
" Wow, marah nampak? " Ujar Lena setelah mengelak serangan mengejut Zein itu.
" Diamlah kau. " Balasnya dengan dingin.
" Apa yang kau marah sangat ni? " Provok Lena lagi.
Namun Zein hanya mendiamkan diri.
Lena tersenyum sinis, dia meneleportkan diri menghampiri Zein.
" Apa kau marah sebab ni perang yang sama bunuh Sya? "
Zein terkaku ditempatnya, Lena yang melihatnya makin galak menaikkan kemarahan Zein.
"Jadi, betullah apa yang aku kata. "
" Apa yang kau nak daripada aku. " Zein mengeluarkan pedangnya lalu membuat serangan ke atas Lena.
" Ahahahahah, kau marah ke? " Lena tertawa lagak psycho sambil mengelak serangan Zein itu.
" Andai kata, aku lah yang bunuh Sya tu? Apa kau boleh buat? " Lena berhenti mengelak lalu berubah menjadi Kai.
" Kai. "
" Ahahahahhaha kenapa, muka ada iras iras yang bakal bunuh korang semua ke? " Kai tersenyum lebar.
" Arghhh matilah kau!! "
" Kenapa marah sangat ni? Baguslah Sya dah mati, takde lah dia ganggu aku lagi. "
" Jangan kau cakap apa apa lagi tentang Sya! " Zein melibaskan pedangnya ke arah Kai dengan sepenuh tenaga.
Namun, Kai dapat menahannya dengan mudah sebelum berubah menjadi...
" Ash Adrian. "
" Nak Kai mati dengan serangan macam ni? Mengecewakan. " Ujar Ash dengan bosan lalu melepaskan pedang Zein itu.
" Serangan kau kosong tapi emosi yang melebih. " Ash membawa langkahnya meninggalkan Zein keseorangan.
" Argh!! " Zein menumbuk tanah dengan geram.
Ellin yang memerhati dari tingkap itu hanya menggelengkan kepalanya. Baru ini reaksi Zein. Apa pulak reaksi yang lain bila Kai memprovok begitu.
YOU ARE READING
Uncontrobler Power 2 √
FantasíaSya Adriana Advelyst. Ramai menyangka dia telah lama pergi tapi tanpa sedar. Seluruh Alanstia sedang diperhatikannya olehnya. Keadaan Alanstia kembali diancam apabila satu persatu penduduk dijumpai mati pada tengah malam. Lena bersama yang lain kemb...