" Shush, bising lah kau ni. "
Suara seorang gadis kedengaran di telinganya namun tidak jelas. Sya mengerdipkan matanya beberapa kali supaya dapat melihat dengan lebih jelas.
"Shushhh, dia dah bangun. "
Sya cuba mencari punca suara itu, perlahan lahan dia cuba untuk duduk.
" Sya, jangan banyak bergerak. Kau belum pulih sepenuhnya. " Seseorang cuba untuk membaringkan Sya semula.
Melihat siapa gerangan itu, Sya menolaknya jauh. Dia terkedu memandangnya, seluruh bilik itu dipandangnya dengan tidak percaya.
" Hey, macam tu ke cara kau sambut tetamu. " Gurau Ai lalu tertawa. Dragna yang ditolaknya turut tertawa.
" Hye Sya. " Arean yang sedang membaca novel itu terhenti pembacaannya, dia memandang ke arah Sya dengan senyuman manis.
" Hye Sya!! " Miya dan Adam berkata serentak lalu menunjukkan simbol peace dengan jarinya.
" Hye. "
" Hye. "
" Hye. "
" Macam mana korang boleh ada dekat sini? " Soal Sya dengan tidak percaya.
" Kill or be killed. " Jawab Nash.
Sya yang tidak faham hanya mengerutkan dahi.
" Bunuh kitaorang atau kau akan dibunuh. Basicly ni plan Fawn. " Nash menuding jarinya ke arah Fawn yang sibuk bermain mobile legends bersama Dragna, Catrina, Violet dan Olive.
Fawn hanya mengangkat peace namun matanya masih tertatap pada skrin smartphonenya.
" Dia tau kau tak kan bunuh kitaorang jadi dia sendiri yang bunuh kau. Tapi dia tahu kau tak kan mati dengan serangan kecil tu."
" Tapi..."
" kau gila ke apa? " Nash menunjukkan riak tidak percaya.
" Peraturan dia kill or be killed, jadi mesti ada yang akan terkorban. " Luke turut menyokong Nash.
" Dia pewaris Advelyst kot, setakat benda ni. Tak mati pun lah dia. "
" Memanglah dan kerja tu akan jadi sia sia sebab dia tak mati. " Nash tetap dengan pendiriannya. Cadangan Fawn langsung tidak boleh pakai.
" Dia pewaris Uncontrobler Power, tak mustahil sesuatu akan berlaku di luar jangkaan kita. " Luke mula beralih arah. Kalau tadi dia menyokong Nash tetapi kini kata kata Fawn ada logiknya.
" Sukahatilah, yang penting aku tak nak jadi Kai. Malas aku nak kena belasah. "
Fawn dan Luke tersenyum gembira. Tidak sabar mahu menjalankan rancangannya itu.
" Macam tu lah ceritanya. "
Luke menepuk tangan diikuti dengan yang lain.
Sya hampir tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Tak sangka sampai macam tu sekali rancangan diorang.
" Jadi, tunggu apa lagi? Cepatlah sembuh. Aku tak sabar nak pergi perang!! " Ujar luke dengan bersemangat.
" Meh aku tikam kau pulak, pastu kita sembuh sama sama eyh. Biar kau rasa sikit feeling kena tikam. " Perli Sya. Sakit diserang Luke pun masih tidak hilang lagi.
"You had been slained."
Kedengaran suara seorang perempuan dari smartphone milik Olive.
" Argh mati lagi!! " Olive menjerit tidak puas hati. Dia menunggu countdown sebelum dia dihidupkan kembali.
" Tengok ni, Lesley is coming for you! " Dragna berkata dengan penuh semangat.
"You have slain an enemy."
"Double kills! "
"Triple kills! "
"Maniac! "
"Savage! "
"Wiped out! "
Ternganga Olive melihat Dragna telah membunuh kesemuanya. Catrina, Violet dan Fawn menunjukkan riak tidak puas hati.
" Suka ah ks orang. " Perli Violet.
" Eh, sesedap asam keping je kau kata aku ks. Kau yang lembab sangat bunuh. Padahal johnson je kot. "
Violet menjeling Dragna tajam namun langsung tidak dihiraukan. Perkara ini berlarutan sehingglah...
"Victory! "
Kelima lima mereka bersorak kemenangan, Dragna menghulurkan tangannya kepada Violet.
Violet memandang sekilas lalu menyambut huluran itu.
" Saya gembira berkerjasama dengan anda. " Dragna berkata secara formal.
" Saya juga. "
Kelima lima mereka kembali bersorak kemenangan dan hanya dipandang oleh mereka yang berada di situ.
Perlahan lahan Sya mengukir senyuman nipis.
" Aku tak kan biar kau ambil keluarga aku lagi. "
YOU ARE READING
Uncontrobler Power 2 √
FantasySya Adriana Advelyst. Ramai menyangka dia telah lama pergi tapi tanpa sedar. Seluruh Alanstia sedang diperhatikannya olehnya. Keadaan Alanstia kembali diancam apabila satu persatu penduduk dijumpai mati pada tengah malam. Lena bersama yang lain kemb...