58 | Ready?

1.8K 115 4
                                    

"Macam mana dengan orang awam semua? " Maira menyoal sebaik saja melihat kelibat Shuu dan Shuri yang melangkah masuk.

"Beres boss."

" Barisan penyerang dah ready. Team Ariella dah berada di posisi masing masing . " 

Maira hanya menganggukkan kepala. Sejujurnya dia lega apabila pasukan Ariella turut menyertai mereka. 

" Sya, kau okay? " Soal Dragna yang baru sampai di atas bumbung istana setelah bertekak dengan Ariella semata mata hendak berjumpa dengan Sya. Tempat mereka itu agak tersorok dari pandangan umum.

" Sekejapnya masa berlalu, daripada gadis biasa di hutan. " Catrina tersenyum sendiri.

" Berjumpa pula dengan pewaris advelyst yang hilang ingatan. "

Sya menggelengkan kepala apabila dirinya disebut. 

" Jadi pula pasukan yang terkuat bila The Lost Keys, Nash dan Luke, Fawn dan Dawn dengan kita. " Sya menyambung. 

" Tak lupa juga pewaris Uncontrobler Power yang tolong kita jauh dari pandangan umum. " 

Mereka tergelak riang. 

" Persoalannya, ready ke kita semua? "

Riana memandang Lena yang tidak jauh darinya dengan tajam. Lena yang perasan akan hal itu bersuara. 

" Apa lagi yang kau tak puas hati dengan aku, Riana Aqiera? " 

" Apa yang kau tahu tapi aku tak tahu. " Riana bersuara keras. 

" Biar aku tanya kau dulu, kenapa kau berubah lepas Sya tinggalkan kita?" Soal lena dengan suara yang serak. 

" Kenapa semua orang nak berubah lepas Sya tinggalkan kita!! " Lena meninggikan suaranya. Hampir semua yang berada di situ mendengar suaranya. Tidak lupa juga Sya, Dragna dan Catrina yang berada tidak jauh dari mereka.

Dragna yang ingin ke arah Lena dihentikan Sya.

" Biar dulu. "

Masing masing hanya mampu mendiamkan diri termasuk Airin dan Zein. Mereka tahu, merekalah yang paling banyak berubah. 

" Aku penat dengan semua ni, tolonglah. Aku cemburu dengan The Lost Keys yang boleh rapat walaupun jauh. Mereka masih mesra walaupun Sya dah takde. " 

" Tolonglah... " Lena merintih sayu lalu terduduk.

Perlahan lahan dia merasakan dakapan hangat, terkejut dia dibuatnya.

" Maaf Lena, maafkan aku. " Turut mengalir air mata Riana. Mereka yang lain juga melakukan perkara yang sama. 

Ash menukarkan rupanya supaya sama ketika mereka di akademi dulu. Dia tahu rakanny ayang lain janggal apabila mengetahui tentang identiti sebenarnya. 

" Kau menangis ke, Sya? " Catrina tanpa perasan menyoal. 

" Catrina, tolong aku. Aku tak boleh nak hadap diorang macam ni. " Sya menghamburkan tangisannya. Dragna juga tidak mampu berbuat apa apa.

" Lima tahun bukan tempoh yang singkat aku tinggalkan diorang. Diorang sakit, kewujudan aku cuma buat diorang bertambah sakit je. " 

" Tak Sya, kewujudan kau akan sembuhkan parut yang tinggal. " Ujar Dragna dengan tiba tiba. 

" Kehilangan kau tinggalkan luka untuk mereka. Walaupun masa telah sembuhkan tapi parut tu masih ada. Mungkin, kewujudan kau akan sembuhkan parut yang kau tinggalkan. "

Miya meluru ke arah Adam lalu mendakapnya erat.

" Woah, kau kenapa tiba tiba je ni. " Adam tergelak kecil.

" Diam. " Ujar Miya dengan dingin. 

" Adam, please. Stay safe. " Ujar Miya dengan terketar ketar.

Perlahan lahan Adam mengusap kepala Miya. 

" Aku tak janji akan selamat kalau kau tak selamat. Stay safe too, sister. " 

Uncontrobler Power 2 √Where stories live. Discover now