21 | The Truth

2.9K 235 22
                                    

" Korang semua tunggu sini, kitaorang ada hal nak bincang. " Ujar Ariella lalu menghentakkan sebelah kakinya. Muncul pentagram putih di bawah kaki mereka.

Sekelip mata kelibat mereka semua tidak lagi kelihatan.

" So I guess, kita kena tunggu sini je. " Ujar Ellin lalu bersandar pada sebatang pokok. Matanya dipejam sementara menunggu kepulangan mereka semua.

" Urm Ariella, Sya dah dua tahun tinggalkan kita. Kau lupa ke? " Ujar Miya memulakan berbualan.

" Habis tu, siapa yang jumpa Arean. " Soal Ariella lagi.

" Mereka semua. " Olive mencelah.

" Mengarut, korang tahu kunci utama tu cuma ada pada Sya je. "

" Memanglah tapi bukan ke kunci pendua ada pada mereka? "

" Miya, kunci pendua tidak pernah wujud!! "

Kata kata Ariella menyentakkan mereka semua.

" Mana kau tahu pasal tu? " Adam bertanya dengan keliru.

" Sya pernah bagitahu aku. "

" Tak kisahlah apa pun yang terjadi, 7 Lost Keys tidak akan berpecah atau berjumpa lagi tanpa adanya main source. The main key!! " Ujar Sya dengan tekad.

" Maksudnya, kak Sya... " Bella tidak mampu ingin menghabiskan kata katanya. Dia memandang ke arah Arean pula.

" Sentiasa bersama kita. " Ujar Arean pula. Menyambung kata kata Bella.

Gelak tawa seseorang menyebabkan bulu roma mereka naik. Mereka memandang antara satu sama lain, langsung tiada di antara mereka yang tergelak.

" Korang ni pandai sangat lah. " Lantas mereka memalingkan muka menghadap tuan empunya suara.

" Sya.. "

" Sya... "

" Miss me? " Ujar Sya bersama satu senyuman yang manis.

" Kak Sya!! " Bella tanpa membuang masa lagi terus berlari ke arah Sya.

" Kak Sya, Bella rindu kakak!! " Bella mengeratkan lagi pelukannya.

" Hye cutie... " Ujar Sya lalu mencubit pipi Bella.

" Dude, kau pergi mana seyh. " Gurau Arean lalu menumbuk lengan Sya. Bukan perlahan tapi sangat kuat.

" Auch, sakitlah bongok. "

" Hye twins? " Miya dan Adam tersenyum menahan gelak sebelum mendekati Sya.

" Miss you sister. " Ujar Miya perlahan. Adam yang berada di sebelahnya mengusutkan rambut Sya yang sudah terikat kemas.

" Olive? " Mata mereka semua memandang Olive yang sedari tidak menggerakkan diri.

Selangkah demi selangkah dia mula mendekati Sya.

" Bad Sya... " Ujarnya dengan perlahan dan berulang kali sehingga dia berdiri di hadapan Sya.

" Bad Sya!! " Ujarnya dengan kuat lalu menumbuk kuat dada Sya berulang kali. Air mata yang berjuraian langsung tidak dihiraukan.

Sya hanya tergelak melihat keadaan Olive, langsung tidak kisah ditumbuk Olive.

" Kau nak tinggalkan aku pun bagitahu lah dulu. "

" Jadi, kau nak tinggalkan kitaorang lagi." Ujar Miya dengan satu keluhan yang berat.

" Bukan macam tu, aku kena ikut kawan aku yang lain. Aku kena pastikan diorang selamat."

" Buat masa ni, korang bebas dulu. Pergilah mana korang nak. Lepas je aku habis tolong diorang, aku akan tiup octorius aku."

" Kita jumpa di tempat biasa ye. "

Setelah agak lama mereka berborak, Sya mula menyedarkan mereka tentang tujuan utama mereka dikumpulkan.

" Ariella, ingat ye. Herba Neofulus tu mesti berada dalam tangan kau. Aku nak kau sendiri yang serahkan pada mereka. "

Ariella menganggukkan kepala tanda faham dengan arahan itu lalu menghilangkan diri diikuti dengan yang lain. Satu persatu dari mereka mula hilang dari pandangan hinggalah tinggal Olive dan Sya sahaja.

" Ada apa apa lagi? " Soal Sya kepada Olive.

" Tentang Frost. "

" Kenapa dengan dia? "

" Kau tahu kan siapa sebenarnya dia. "

" Olive, aku tahu dia dihantar oleh Maira untuk melindungi mereka dengan lebih dekat. Malah aku tahu Maira, Elly dan Hazel juga sedang memerhatikan mereka. "

" Jadi tolong aku, bantu Frost dapatkan kepercayaan mereka semua. " Tambah Sya lagi.

" Jangan risau, aku akan tetap perhatikan korang dari jauh. " Sya tersenyum manis.

" Olive Cassandra, jaga amanah aku. "

Nak tanya ni,U.P 2 ni kan. Korang target chapter dia sampai berapa? 60+ atau 70+??

Uncontrobler Power 2 √Where stories live. Discover now