" Korang semua tunggu sini, kitaorang ada hal nak bincang. " Ujar Ariella lalu menghentakkan sebelah kakinya. Muncul pentagram putih di bawah kaki mereka.
Sekelip mata kelibat mereka semua tidak lagi kelihatan.
" So I guess, kita kena tunggu sini je. " Ujar Ellin lalu bersandar pada sebatang pokok. Matanya dipejam sementara menunggu kepulangan mereka semua.
" Urm Ariella, Sya dah dua tahun tinggalkan kita. Kau lupa ke? " Ujar Miya memulakan berbualan.
" Habis tu, siapa yang jumpa Arean. " Soal Ariella lagi.
" Mereka semua. " Olive mencelah.
" Mengarut, korang tahu kunci utama tu cuma ada pada Sya je. "
" Memanglah tapi bukan ke kunci pendua ada pada mereka? "
" Miya, kunci pendua tidak pernah wujud!! "
Kata kata Ariella menyentakkan mereka semua.
" Mana kau tahu pasal tu? " Adam bertanya dengan keliru.
" Sya pernah bagitahu aku. "
" Tak kisahlah apa pun yang terjadi, 7 Lost Keys tidak akan berpecah atau berjumpa lagi tanpa adanya main source. The main key!! " Ujar Sya dengan tekad.
" Maksudnya, kak Sya... " Bella tidak mampu ingin menghabiskan kata katanya. Dia memandang ke arah Arean pula.
" Sentiasa bersama kita. " Ujar Arean pula. Menyambung kata kata Bella.
Gelak tawa seseorang menyebabkan bulu roma mereka naik. Mereka memandang antara satu sama lain, langsung tiada di antara mereka yang tergelak.
" Korang ni pandai sangat lah. " Lantas mereka memalingkan muka menghadap tuan empunya suara.
" Sya.. "
" Sya... "
" Miss me? " Ujar Sya bersama satu senyuman yang manis.
" Kak Sya!! " Bella tanpa membuang masa lagi terus berlari ke arah Sya.
" Kak Sya, Bella rindu kakak!! " Bella mengeratkan lagi pelukannya.
" Hye cutie... " Ujar Sya lalu mencubit pipi Bella.
" Dude, kau pergi mana seyh. " Gurau Arean lalu menumbuk lengan Sya. Bukan perlahan tapi sangat kuat.
" Auch, sakitlah bongok. "
" Hye twins? " Miya dan Adam tersenyum menahan gelak sebelum mendekati Sya.
" Miss you sister. " Ujar Miya perlahan. Adam yang berada di sebelahnya mengusutkan rambut Sya yang sudah terikat kemas.
" Olive? " Mata mereka semua memandang Olive yang sedari tidak menggerakkan diri.
Selangkah demi selangkah dia mula mendekati Sya.
" Bad Sya... " Ujarnya dengan perlahan dan berulang kali sehingga dia berdiri di hadapan Sya.
" Bad Sya!! " Ujarnya dengan kuat lalu menumbuk kuat dada Sya berulang kali. Air mata yang berjuraian langsung tidak dihiraukan.
Sya hanya tergelak melihat keadaan Olive, langsung tidak kisah ditumbuk Olive.
" Kau nak tinggalkan aku pun bagitahu lah dulu. "
" Jadi, kau nak tinggalkan kitaorang lagi." Ujar Miya dengan satu keluhan yang berat.
" Bukan macam tu, aku kena ikut kawan aku yang lain. Aku kena pastikan diorang selamat."
" Buat masa ni, korang bebas dulu. Pergilah mana korang nak. Lepas je aku habis tolong diorang, aku akan tiup octorius aku."
" Kita jumpa di tempat biasa ye. "
Setelah agak lama mereka berborak, Sya mula menyedarkan mereka tentang tujuan utama mereka dikumpulkan.
" Ariella, ingat ye. Herba Neofulus tu mesti berada dalam tangan kau. Aku nak kau sendiri yang serahkan pada mereka. "
Ariella menganggukkan kepala tanda faham dengan arahan itu lalu menghilangkan diri diikuti dengan yang lain. Satu persatu dari mereka mula hilang dari pandangan hinggalah tinggal Olive dan Sya sahaja.
" Ada apa apa lagi? " Soal Sya kepada Olive.
" Tentang Frost. "
" Kenapa dengan dia? "
" Kau tahu kan siapa sebenarnya dia. "
" Olive, aku tahu dia dihantar oleh Maira untuk melindungi mereka dengan lebih dekat. Malah aku tahu Maira, Elly dan Hazel juga sedang memerhatikan mereka. "
" Jadi tolong aku, bantu Frost dapatkan kepercayaan mereka semua. " Tambah Sya lagi.
" Jangan risau, aku akan tetap perhatikan korang dari jauh. " Sya tersenyum manis.
" Olive Cassandra, jaga amanah aku. "
Nak tanya ni,U.P 2 ni kan. Korang target chapter dia sampai berapa? 60+ atau 70+??
YOU ARE READING
Uncontrobler Power 2 √
FantasySya Adriana Advelyst. Ramai menyangka dia telah lama pergi tapi tanpa sedar. Seluruh Alanstia sedang diperhatikannya olehnya. Keadaan Alanstia kembali diancam apabila satu persatu penduduk dijumpai mati pada tengah malam. Lena bersama yang lain kemb...