" Bella Akemi. " Ujar Arean dengan ramah. Gadis kecil yang berumur lingkungan 12 atau 13 tahun itu tersenyum sebaik namanya diseru.
Gadis itu sangat cantik dipadankan dengan dress pinknya yang dihiasi dengan beberapa corak bintang.
" Abang Arean. " Gadis itu melompat keluar dari dalam pokok itu lalu memeluk Arean dengan erat.
" She just a kid? " Soal Ellin dengan hairan. Bagaimana seorang gadis kecil boleh menjadi sebahagian dari Sya.
" Jangan pandang rendah Ellin, Hazel tu pun kecik jugak. Tapi tetap seram. " Lena cuba mengingatkan Ellin tentang peristiwa di training field dua tahun yang lepas.
" Ye tak ye juga kan. "
" Bella, rindu dekat Abang Arean je ke. Abang Adam, Kak Olive dengan kak Miya tak rindu? " Usik Adam apabila melihat Bella seakan akan tidak mahu melepaskan pelukan.
" Mestilah rindu!! " Bella melepaskan pelukan lalu berlari ke arah Adam pula. Ciuman bertalukan talu diberikan kepada Adam. Miya yang melihat kembarnya diperlakukan seperti itu hanya tergelak.
" Kak Miya, look at this. " Suara Bella kedengaran teruja walaupun perlahan. Lengan bajunya diselak untuk menunjukkan kelopak bunga warna warni yang kian kelihatan.
" Dua saja lagi. "
" Bella pasti ini tempatnya? " Soal Olive dengan ragu ragu. Mereka kini berdiri tepat dihadapan sebuah gua yang besar dan gelap.
" Ye, kan memang Bella yang selalu ada time nak panggil Violet. " Ujar Bella lalu melepaskan pegangan Olive.
" Percaya je lah dekat budak tu, lagipun memang masa ni kita selalu lari kan. " Ujar Arean pula.
" Bella bawa tak octorius Bella? " Soal Miya yang berada paling hujung.
" Mestilah bawak!! " Ujar Bella dengan teruja lalu mengambil hiasan bulannya. Lantas octorius bulannya ditiup dan irama yang sama terhasil.
Beberapa ekor kelawar mula terbang keluar dari dalam gua itu. Cahaya bulan mula bersinar dari dalam, seorang gadis berpakaian seperti pahlawan muncul.
" Violet!! " Olive dan Miya menjerit serentak lalu memeluk Violet dengan erat.
" Woah, kejutan apa ni? Tak pernah pernah korang muncul depan ni. " Usik Violet.
Miya menumbuk lengan gadis itu perlahan. " Suprise! Terkejut tak? " Ujarnya lalu tergelak.
" Arean, Adam. Long time no see bro. " Ujar Violet lalu tersenyum manis.
" Kau tahu kan aku paling malas nak mendaki gunung ni? " Ujar Violet dengan malas.
" Ah kau, tahu lah dah lama tak keluar. Asyik duduk dalam gua tu je, cuba lah exercise sikit. " Ujar Adam lalu menolak Violet untuk ke hadapan.
" Kenapa lah aku yang pegang octorius dia ni. " Rungut Violet perlahan. Digagahkan jua dirinya untuk mendaki ke atas.
Beberapa minit kemudian, kelibat dia muncul kembali.
" Mana Ariella? " Soal Arean sambil matanya melilau mencari kelibat Ariella.
" Aku lupa yang octorius ni bunyi dia kuat. " Violet menarik sanggulnya lalu menekan butang yang berada pada hujungnya. Muncul beberapa lubang yang membolehkan sanggul itu ditiup.
Angin yang sederhana kencang itu menerbang tanah dan daun kering hingga menyukarkan mereka untuk melihat. Helang yang lebih besar dari helang biasa terbang menuju ke arah mereka sebelum menukarkan rupa menjadi seorang gadis.
" Kak Ariella!! " Bella yang terlebih hyper menjadi orang pertama yang memeluk Ariella.
" Violet, Bella, Miya, Adam, Olive, Arean and wait, mana Sya? " Satu persatu nama rakannya disebut tetapi melihat ketiadaan Sya menambah tanda tanya dalam dirinya.
" Urm sebenarnya... "
Korang perasan tak?
bella_rosli04 as Bella Akemi
UmmiIzra as Violet Silverina
Navambar as Ariella NavarreTu semua cast baru yang Mika mention dalam U.P
Kalau korang perasan lah
YOU ARE READING
Uncontrobler Power 2 √
FantasySya Adriana Advelyst. Ramai menyangka dia telah lama pergi tapi tanpa sedar. Seluruh Alanstia sedang diperhatikannya olehnya. Keadaan Alanstia kembali diancam apabila satu persatu penduduk dijumpai mati pada tengah malam. Lena bersama yang lain kemb...