Memasak merupakan salah satu kekurangan yang dimiliki oleh Sohyun. Namun, hal itu tak pernah menghentikan rasa semangatnya untuk tetap belajar memasak.
Seperti hari ini misalnya, ia kembali mencoba memasak lagi. Karena ia tahu bahwa tidak mungkin baginya untuk terus menerus mengonsumsi ramen setiap harinya. Dia juga membutuhkan gizi lain, tidak hanya bergantung terus menerus pada ramen.
Youtube-lah yang kali ini ia jadikan panduan, karena memang ia harus melakukan segalanya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Ditambah lagi ketika ia mendapat telepon dari Taehyung semalam, kakaknya itu mengeluh karena lapar. Tidak ada yang memasak, karena Jin yang selama ini memasak di rumahnya sudah tidak lagi tinggal bersamanya.
Itulah salah satu yang membuat Sohyun ingin bisa memasak.
Semalam ia amat senang, masih tentang Taehyung. Ternyata kakaknya itu tidak marah padanya, bahkan ia berkata pada adiknya itu agar pulang saja ke rumahnya. Namun, mengingat kondisi Yoongi yang masih belum sembuh total ... akhirnya ia memilih untuk mengalah.
Bau masakan Sohyun sangat menyengat hingga mengundang Jungkook untuk menghampirinya, laki-laki itu terlihat rapi di pagi ini. "Ternyata kau yang masak. Aku pikir siapa," ucapnya, mengintip masakan Sohyun yang masih berada di dalam panci.
"Mau pergi ya? Kau terlihat sangat rapi." Sohyun menuangkan sayur itu ke dalam mangkuk berwarna bening lalu ia siapkan di atas meja.
"Iya, ada yang harus aku kunjungi."
Sohyun menarik kursi, "Duduklah, sarapan dulu."
"Ini tidak asin lagi kan?" Tanya Jungkook sedikit ragu.
"Kalau asin buang saja. Kan beres?" Sahut Sohyun sambil tersenyum singkat.
Tanpa menjawab lagi, Jungkook segera memakan masakan Sohyun.
Sambil mencuci panci yang baru saja ia gunakan untuk memasak, sekilas ia melirik ke arah Jungkook, laki-laki itu tampak tenang dan melahap makanan itu tanpa berkomentar apa pun.
Selesai mencuci, ia ikut sarapan bersama Jungkook. "Sohyun...,"
Sambil mengambil nasi Sohyun menoleh, "Iya?"
Jungkook memperhatikan wajah Sohyun, "Kalau seperti ini kita jadi mirip seperti sepasang suami istri ya?"
"Sepertinya aku harus ke kamar Yoongi...." Ucap Sohyun, jika terus menerus dekat dengan Jungkook maka akan berdampak buruk pada jantungnya.
"Kenapa kau suka sekali sih ke kamar Yoongi? Apa karena kau sudah tahu kalau dia itu sahabat pena-mu?"
Sssssstttt!
Sohyun berdesah, telapak tangannya menutup rapat bibir Jungkook. "Jangan bicarakan tentang sahabat pena di asrama, aku tidak ingin kalau Yoongi sampai mendengarnya."
Jungkook tertawa, "Ya sudah kalau begitu maukah kau jalan-jalan denganku?"
"Tidak." Tolak Sohyun cepat.
"Baiklah, kalau tidak mau maka aku akan mengatakannya secara lebih halus lagi. Sohyun... temani aku untuk menemui sahabatmu...."
Seketika hati Sohyun bergetar, sahabat?
Ya, siapa lagi kalau bukan Sara.
Gadis itu menyetujui dan mau ikut menemani sekaligus ia pun ingin mengunjungi abu Sara.
Sebelum ia pergi ia menyiapkan sarapan untuk Yoongi di kamarnya, lelaki itu masih tidur sangat nyenyak. Karena tidak ingin Yoongi merasa kedinginan, Sohyun menutupi tubuh Yoongi dengan selimut tebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE ✔
FanfictionDendam tidak akan menghasilkan apapun dan tidak akan merubah apapun. -Rasa sakit tidak bisa dihindari. Tetapi penderitaan adalah pilihan- __________ REVENGE Audiaparas 09-01-2019