Chapter 30

675 99 3
                                    

Rasa benci memang sudah tertanam dalam diri Sohyun sejak pertama kali ia bertemu dengan penghuni asrama ini.

Yoongi merupakan orang pertama yang sangatlah ia benci.

–Kedua adalah Jungkook.

–Dan ketiga, yang sangat membuat hatinya dongkol adalah Jimin, lelaki itu bukan hanya termasuk orang yang dibencinya, namun laki-laki itu pun juga sangat membenci Sohyun.

Tetapi...

Seiring dengan berjalannya waktu, semua itu seakan musnah dari hari ke hari selama mereka berkumpul bersama. Karena pada kenyataannya mereka tidak seburuk itu.

Lalu, untuk apa Sohyun harus membuang-buang waktu untuk membenci mereka?

Bukankah itu hanya sia-sia saja?

Terlebih lagi, ketika ia tahu sisi baik yang dikeluarkan oleh mereka. Yoongi dengan sikap dinginnya namun tetap peduli, Jungkook yang menyebalkan tapi perhatian, Namjoon yang suka mengatur namun tetap menghargainya.

Lalu apa lagi yang perlu dibenci dari mereka? Mereka istimewa bukan?

Namun, bagaimana dengan Jimin dan Hosoek? Mereka masih tampak misterius di mata Sohyun.

Bahkan kali ini mereka berdualah yang dicurigainya. Di sini memanglah Jimin yang sulit untuk didekati dan dirujuk. Dia lebih dari sekadar dingin, tapi hatinya seperti batu.

Sohyun menghela napas berat, ia memang tak pernah berhenti memikirkan tentang kakaknya.

Aku ingin melihat kalian berteman. Aku ingin melihat kalian bersama dan bahagia. Dengan itu, aku pasti akan ikut bahagia.

"Ada apa? Kau nampak memikirkan sesuatu?"

Masih di malam yang sama, Sohyun makan Udon bersama Yoongi sebelum kembali tidur. "Tidak, tidak apa-apa..."

"Kau suka sekali berbohong. Baiklah, terserah kau saja, lagi pula mengetahui apa yang kau pikirkan tidak penting juga bagiku."

Mata Sohyun mengerjap, "Ya ampun, jika seperti ini ... kau terlihat seperti sedang memikirkanku, benar kan?"

"Memikirkanmu pun tak akan berpengaruh apa-apa bagiku. Lalu untuk apa aku harus memikirkanmu." Yoongi memang abai, tapi Sohyun sangat paham bahwa lelaki ini pasti memikirkannya. Membayangkan hal semacam itu entah mengapa ia bahagia.

"Udon ini memang benar-benar sangat enak, aku sangat menyukainya!" Ujar Sohyun, mengutarakan rasa sukanya dengan penuh semangat. Bibirnya bahkan sampai memerah karena pengaruh panasnya kuah dan rasa pedas pada Udon tersebut.

"Astaga... lihatlah dirimu itu, kau benar-benar sangat menyukai Udon."

Ingatan Sohyun tiba-tiba saja muncul, ia baru ingat bahwa Yoongi berjanji untuk menunjukkan gadis yang membuatnya menyukai Udon.
"Hei! Kau tadi berjanji padaku Yoongi."

Yoongi berdecak, "Kau ini suka sekali ya masuk ke dalam kamarku."

"A-apa? Aku tidak seperti itu!"

"Ya karena kau ingin tahu tentang gadis itu maka aku akan menunjukkannya di dalam kamarku, itu kan yang kau inginkan?"

"Hemm, padahal aku tidak tahu kalau kita harus masuk ke dalam kamarmu lagi." Jelas Sohyun.

Selesai memakan Udon mereka pun keluar dari dapur. Yoongi menahan Sohyun agar tidak masuk ke dalam kamarnya, dan Sohyun heran mengapa ia tidak boleh masuk. "Lain kali saja aku tunjukkan, sekarang kau istirahatlah..."

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang