Chapter 50

933 94 15
                                    

Yoongi berlari menelusuri lorong-lorong, penuh dengan semangat sampai mengabaikan betapa sakitnya kakinya saat ini.

Sohyun memakai kalung! Dan dia adalah milikku!

Kata-kata itu yang menjadi motivasi baginya untuk terus berpijak.

Lorong yang sedikit gelap itu terus dilaluinya, semakin ia berlari semakin menghilang suara-suara yang ada di sekitar. Cukup luas untuk dijadikan tempat persembunyian, mirip sekali seperti labirin. Kini ia di hadapi dengan lorong terbagi menjadi empat.

Jalan yang mana yang harus ia pilih?

Jika ia terus menerus berpikir dan ragu untuk memilih jalan, maka ia akan membuang waktu cukup banyak.

Tiba ketika Yoongi hendak kembali melangkah, ia mendengar pijakan beberapa kaki yang tertuju padanya entah dari mana asalnya. Mungkin lorong depan atau samping kanan dan kiri.

Napas Yoongi berhembus kencang, mungkinkah mereka adalah dua penjaga itu? Tetapi dilihat dari suaranya tampaknya lebih dari dua orang, mungkinkah itu Jin dan juga Sohyun yang ikut bergabung?

Semakin dipikirkan semakin Yoongi merasa bingung, terlebih lagi ia juga tak dapat menahan lama rasa ngilu pada kakinya untuk sekarang.

Tubuh Yoongi terasa berat serta berkeringat, kakinya mulai berat. Oh tidak mungkin kan ia kembali lumpuh? Kenapa harus di saat yang tidak tepat.

"Yoongi!! Apakah itu kau?!"

Yoongi terperanjat, ia mendengar suara gadis itu. "Sohyun?"

Setelah itu Sohyun pun muncul bersama dengan Jin yang penuh dengan tatapan kosong entah mengapa. Sedangkan di belakang ada seorang laki-laki paruh baya serta dua penjaga yang mengikutinya, tentu saja penjaga itu.

"Siapa mereka?!" Tanya Yoongi sangat cepat, ia masih tampak khawatir.

Sohyun tersenyum, "Lee Sungmin, dia manager Jin oppa. Ternyata dia pemilik kelab ini."

"Lalu, Jin hyung?" Yoongi menaikkan kepala menunjuk Jin, "Ada apa dengan dia? Pandangannya kosong seperti habis terjadi sesuatu?"

Sekali lagi Sohyun kembali tersenyum bahkan sampai menahan tawa, "Dia–"

"Akh!!!" Tiba-tiba saja tubuh Yoongi runtuh. Tentu saja Sohyun segera menahan tubuh Yoongi agar tidak terjatuh.

"Kau baik-baik saja?!"

Yoongi sedikit berdesah, "Aku tidak tahu, ini sakit sekali!"

"Astaga, ini pasti karena pukulan penjaga tadi. Kita harus segera ke rumah sakit!"

👣

Kelopak mata Yoongi terbuka perlahan...

Cahaya matahari menyilaukan kedua matanya hingga ia berkedip beberapa kali.

Lelaki itu pun menggeser pandangannya ke samping, dilihatnya seorang gadis yang tengah tertidur pulas dengan kepala yang menempel pada kedua tangan terlipat di atas kasur.

Sudut bibir Yoongi mengukir senyum, tangannya terulur mengelus lembut rambut gadis itu. Hatinya terasa sangat tenang, ia lega bisa kembali melihat gadis ini di sisinya.

Mengingat kembali kejadian saat di kelab membuatnya khawatir dan juga takut, bagaimana kiranya kalau terjadi sesuatu pada gadis ini.

Merasakan pergerakan pada rambutnya, Sohyun pun terbangun. Ia mengangkat kepala menatap wajah Yoongi, penglihatannya masih setengah buram karena belum sepenuhnya gadis itu sadar. "Yoongi...,"

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang