Chapter 22

691 98 17
                                    

Sudah seminggu lamanya Sohyun bekerja di asrama. Baik dan buruk sudah menjadi satu di dalamnya. Terkadang ia harus menata hati untuk menghadapi sikap Yoongi yang sering berubah dari waktu-waktu tertentu.

Kadang ia dingin, kejam dan tak berperasaan. Kadang pula ia juga mengeluarkan sisi baik dalam dirinya.

Mengagumkan dan mencengangkan. Membuat Sohyun semakin penasaran, seperti apakah sebenarnya sosok Min Yoongi.

Seperti biasa, karena Yoongi mengijinkan Sohyun memasuki kamarnya dengan alasan yang jelas seperti bersih-bersih misalnya, hal itu tak masalah bagi Yoongi asalkan Sohyun mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum memasuki kamar.

Seperti saat ini, ia mengetuk beberapa kali pintu kamar Yoongi, tetapi tak ada respon sama sekali. Karena tak ingin terlalu lama menunggu ia pun membuka secara perlahan pintu tersebut.

Sohyun mengintip terlebih dahulu sebelum memasuki kamar untuk melihat kondisi di dalam. Ia pun memasukinya, di dalam tidak ada sosok Yoongi. Tetapi ia mendengar suara air di dalam kamar mandi, ia yakin bahwa Yoongi pasti sedang mandi.

"Yoongi, apa kau di dalam?!" Teriak Sohyun. "Aku bersih-bersih di kamar!" Serunya lagi.

Tak ada respon sama sekali, setelahnya pintu kamar mandi terbuka menampakkan Yoongi yang tubuhnya hanya terbalut oleh handuk sebatas pinggang hingga lutut. Sontak Sohyun menutup mata saat melihat penampakan itu.

Yoongi mendengus kesal atas kehadiran Sohyun. "Untung saja aku tidak telanjang tadi, kau ini ya bandel sekali! Ketuk pintu Sohyun! Ketuk pintu! Kau ini pikun ya!"

"Aku sudah mengetuknya, tapi tak ada respon sama sekali dari dalam. Jadinya aku ya masuk saja."

"Itu namanya tidak sopan. Meskipun tak ada yang merespon kau pun tidak boleh masuk, mengerti!"

Sohyun pun menganggukkan kepala.

"Ambilkan baju, celana pendek dan celana dalam di dalam lemari itu."

Mata Sohyun melebar.
"A-apa? Ce-celana dalam?"

"Iya. Kenapa? Kau tidak mau? Aku kan menyuruhmu."

"Iya, iya, aku ambilkan." Sohyun membuka lemari untuk mengambil baju, celana pendek serta celana dalam yang diminta oleh Yoongi.

Sohyun melihat semuanya. Ya ampun ... apa dia sama sekali tak punya malu?

"Yang mana? Warna apa? Kuning, hitam atau merah jambu?" Tanya Sohyun, menyebutkan warna celana dalam Yoongi.

"Terserah, yang mana saja. Cepat, aku kedinginan."

Sohyun mengambil asal benda segi tiga milik Yoongi yang berwarna merah jambu lalu ia berikan pada Yoongi, lelaki itu masuk kembali ke dalam kamar mandi setelah menerimanya.

Helaan napas keluar dari hidung Sohyun. Baru kali ini ada seorang laki-laki yang memintanya mengambilkan benda semacam itu. Bahkan kakaknya Taehyung pun tak pernah memperlihatkan koleksi benda segi tiga-nya padanya.

"Apa-apaan itu tadi Sohyun?"

Sohyun mengangkat kepala menatap ke ambang pintu. "Yoongi memintaku untuk-"

"Kau bukan kekasih atapun istrinya, tetapi dengan mudahnya kau menuruti kemauannya untuk mengambilkan benda itu dan-"

"Jungkook-ah, sudahlah. Dia kan hanya minta tolong." Ucap Sohyun sambil melangkahkan kakinya keluar kamar.

Jungkook mengekori Sohyun sampai di depan kamar. "Aku tidak suka melihatnya. Ini tidak wajar-"

"Aku kan sudah bilang, jangan ikut campur dalam urusanku. Seberapa banyak kau berbicara, aku tak akan peduli, Jeon!"

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang