Chapter 9

815 125 5
                                    

Ketika hati ini sangat mudah terjatuh, saat itu pulalah hati menjadi rapuh.

👣
.
.
.
👣

Taehyung POV

Aku melihat dia menangis.

Karenaku.

Kau tetaplah seorang gadis kecil adikku. Kau masih sama seperti dahulu.

Kim So Hyun kecilku.

Adik manjaku, yang selalu menyayangiku.

Dia sudah dewasa sekarang, dan semakin kuat. Kini, aku merasa dialah pelindungku.

"Jangan menangis sayang..."

Hiks...

Isakan tangisnya membuat hatiku remuk. "Mianhae..."

"Maafkan kakakmu yang nakal dan bandel ini ya..."

Kuseka air mata itu dengan lembut. Kupeluk dia, kupeluk dengan erat.

"Oppa..."

"Em?" Dia mulai memanggilku. Lega rasanya. Itu pertanda bahwa emosinya mulai mereda.

"Jangan terluka lagi,"

"Jangan terluka lagi di depanku..."

"Atau aku akan menangis lebih keras dari ini."

"Iya sayang," ucapku sambil menepuk punggungnya pelan.

Dia melepas pelukanku, dan dipegangnya tanganku yang melepuh ini.

"Appo?" (Sakit?) tanyanya.

"Tidak, ini tidak sakit. Karena menurutku sakit itu adalah ketika aku melihat air mata ini menetes membasahi pipi adikku tercinta." Kuelus pipi adikku itu dengan lembut.

"Pasti sakit." Dia memejamkan matanya sambil mencium tanganku ini.

Itulah bentuk cinta darinya.

"Oppa, jangan mendekatinya lagi. Aku mohon..." ucapnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

"Aku rasa ini sudah saatnya kita masuk kelas. Ayo kita masuk kelas masing-masing." Aku mengalihkan pertanyaannya.

"Tapi,,,"

"Kajja..."

Kami pun bergegas masuk ke dalam kelas kami masing-masing.

👣


"Kalau aku lihat-lihat kau sering sekali cemberut. Apa kau tidak suka kuliah di sini?" tanya Jian.

"Itu salah satunya." Sahut Sohyun.

"Salah satunya? Lalu apakah ada yang kedua, ketiga dan seterusnya?"

"Banyak sekali..." Suara Sohyun pun menjadi sedikit serak.

Jian mengelus punggung Sohyun. "Jangan khawatir, ada aku di sini."

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang