Chapter 39

599 98 6
                                    

Hari sudah berganti. Hangatnya sang mentari sedikit demi sedikit mengahapus jejak hujan semalam. 

Sekitar pukul sembilan Taehyung mengantar kedua orangtuanya ke bandara Incheon. Sesuai jadwal mereka akan pulang hari ini.

Sekarang ini ia hanya sendiri saja tanpa Sohyun. Ia meminta adiknya itu agar istirahat penuh di rumahnya. Betapa bersyukurnya ia, karena adiknya itu mau kembali ke rumahnya –dengan segala kemarahannya semalam–.

Meskipun Taehyung sangat senang dan juga lega karena Sohyun sudah kembali, tetapi tetap saja ia masih sedikit merasa sedih karena ayah dan ibunya ini harus kembali ke New York meninggalkannya lagi.

Sambil menunggu, tak sengaja ia bertemu dengan Saeron. Gadis itu berjalan sambil membawa koper besar. Hal itu mengundang tanda tanya besar bagi Taehyung.

Keduanya sama-sama tahu, ingin sekali rasanya Taehyung pura-pura tidak melihat. Namun apa daya, ia sudah terlanjur menatapnya.

Bukan Saeron namanya jika tidak memulai terlebih dahulu. Ia berjalan menuju Taehyung dengan santai sambil tersenyum. Sesampainya di sana ia langsung menempatkan bokongnya ke kursi yang sama dengan laki-laki itu.

"Sedang apa di sini? Mungkinkah Jin oppa memberitahumu bahwa aku akan kembali ke luar negeri, jadi kau kemari untuk menemuiku?"

Taehyung tersenyum hambar,
"Oh, jadi kau mau kembali ke sana?" Tanyanya, yang memang tidak tahu.

Senyum Saeron yang sejak tadi terukir seketika berubah menjadi datar. "Apa? Jadi, kau tidak tahu? Lalu ... mengapa kau ada di sini?"

"Menemani orangtuaku, mereka...," Ucapan itu terjeda ketika Taehyung melihat seseorang datang. "Aku mau ke toilet dulu ya."

"Iya, t-tapi–" Saeron tak dapat melanjutkan ucapannya, Taehyung tampak terburu-buru ke toilet. Ia semakin bingung, sikap Taehyung sangat datar.

Gadis itu menghembuskan napas kasar, ia merasa sangat kesal. Lalu seseorang tiba-tiba datang, berdiri tepat di depannya. Kepala Saeron pun mendongak untuk melihat siapa yang datang. Ingin sekali bibirnya mengumpat saat ini. "Namjoon oppa?" Ucapnya, dengan nada bicara sedikit dinaikkan. Ini di luar dugaan, ia sama sekali tidak berharap lelaki ini ada di sini.

Sekarang Saeron tahu alasan mengapa Taehyung buru-buru pergi begitu saja. Pasti karena kehadiran Namjoon.

Namjoon duduk di sampingnya.
"Jangan salah paham. Ini bukan kemauanku, tetapi ibuku."

Saeron benar-benar tenggelam dalam permainannya sendiri. Ini semua bukanlah salah Namjoon, karena lelaki ini juga tidak menginginkannya. "Aku tahu, tapi akan lebih baik kalau kau tidak perlu datang kemari. Kau mengganggu saja."

Wajah Saeron masih tampak cemberut. "Pergi sekarang, oppa." Titahnya.

"Iya,iya... lebih baik kita berfoto sekarang sebagai bukti kalau kita memang bertemu."

Saeron mengambil ponsel Namjoon cepat-cepat, "Ya sudah, kemarilah!"

Cekrek!!

Selesai berfoto Namjoon pun segera pergi. Bersamaan dengan itu Jin pun datang membawa beberapa tas yang berisikan makanan serta bingkisan lainnya. Dari tadi ia tidak ada memang sedang sibuk mencari oleh-oleh untuk adiknya ini.

"Saeron-ah, maaf oppa terlalu lama. Aku membelikanmu ini, kalau sudah sampai jangan lupa makan, pokoknya jangan sampai telat makan, mengerti?"

Saeron mengambil tas tersebut, "Siap, aku pasti akan makan dengan baik di sana. Tetapi oppa, kau tak perlu khawatir padaku. Aku kan hanya sebentar, aku hanya mengurus pemindahanku saja. Setelah itu langsung kembali ke sini. Jadi, janganlah terlalu khawatir padaku."

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang