Chapter 11

881 130 6
                                    

Angin malam secara bersamaan menelusup masuk ke dalam ruangan, membuat tirai-tirai sedikit berguncang.

Jendela yang dibiarkan terbuka seolah mengijinkannya datang untuk memberikan kesejukan.

Jeon Jungkook yang hanya menggunakan kaos tipis berwarna putih itu berdiam diri menatap pemandangan di luar melalui jendela.

"Apa kau datang, Sara?"

Lelaki itu bergumam sendirian, ia berjalan perlahan menuju belakang pintu lalu menghidupkan lampu yang sedari tadi mati. Ia menatap jam dinding sekilas. Tepat jam 01.00.

Pintu itu ia tutup rapat dan ia kunci, lalu mengambil sebuah kardus besar di dalam lemari. Barang yang terlihat sangat lama tak pernah ia lihat isinya.

Kardus itu ia bawa lalu diletakkan di atas kasur bersamaan dengan tubuhnya yang besinggah di sana.

"Sara, kenapa kau ingin aku membuka kardus ini? Ada apa di sana? Bukan berkas tentang penyakitmu itu kan?"

Ujung telunjuk Jungkook mulai mengelupas isolasi yang menempel pada kardus itu, membuka secara perlahan penuh kepastian.

"Sara-ya..." suara Jungkook memberat, rasa-rasanya seperti tertahan di tenggorokan. Sangat sulit untuk melanjutkan perkataanya. "Oppa...," air mata lelaki itu terjatuh. "Sangat merindukanmu...."

Jungkook menyisihkan beberapa helai tutup kardus yang dibagi menjadi empat bagian. Di dalamnya terdapat beberapa surat, album foto dan sebuah flashdisk.

Jungkook membaca salah satu surat itu, awalnya ia tak mengerti untuk siapa dan dari siapa sebenarnya surat tersebut. Hingga akhirnya ia pun mengetahuinya ketika membaca tulisan pada amplop.

"Jadi ini untuk..."

Lelaki itu segera menghidupkan laptop, memasangkan flashdisknya.

File yang terdapat pada flashdisk itu hanya terdiri dari satu folder. Jungkook membuka folder yang berjudul S&S. Dia menemukan banyak sekali video di dalamnya.
"Apa ini video Sara?" Jungkook tersenyum lebar, penasaran dengan isinya akhirnya ia menekan tombol enter.

"Hai!"

Jemari Jungkook dengan cepat menekan tombol pause setelah meng-play video itu sesaat,
"Apa-apaan ini?! Sara... kau..."

Tatapan Jungkook beralih pada album foto. Ia kembali shock ketika melihat foto-foto di dalamnya. "Ini tidak mungkin..."

Drt...Drt...

"Ada apa hyung?"

"Besok berangkatlah agak pagi, aku tunggu di dalam kelas."

"Memangnya ada apa? Aku malas berangkat pagi-pagi."

"Ayolah Jungkook-ah, malam ini kau tidak tidur di asrama dan malah pulang ke rumahmu. Jadi, aku tidak bisa mengerjakannya sekarang."

Jungkook menghela napas. "Mengerjakan apa?"

"Jangan pura-pura tidak tahu. Pokoknya besok kau harus datang lebih pagi, sangat pagi!"

"Baiklah." Lelaki itu menutup sambungan telepon dari Yoongi dengan segera.

Keringat dingin keluar dari dahi lelaki itu, ia mulai merasa bingung. Lalu kembali melihat-lihat foto album yang masih berada di depannya.

👣

Jungkook berangkat lebih pagi sesuai permintaan Yoongi semalam.

Lelaki itu tak sengaja melihat Sohyun di taman. Ia tiada hentinya memperhatikan gerak-gerik Sohyun. Bahkan ia tak sadar sebuah kaleng meluncur menimpa kepalanya.

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang