Chapter 36

612 109 11
                                    

Baru saja Sohyun bertanya tentang perasaan Jungkook padanya, baru saja lelaki itu memberinya harapan, namun saat itu pulalah ia dijatuhkan.

Sesakit ini ternyata.

"KAU MENIPUKU?"

Sohyun mendorong pintu itu dengan penuh tekanan hingga menimbulkan bunyi, bahkan refleks Jungkook mengangkat bahu saking terkejutnya.

"Yya... apa kau bilang tadi? Kau tidak mencintaiku?" Sedikit demi sedikit Sohyun berjalan mendekati Jungkook. Ia menatap tajam laki-laki itu. "Katakan bahwa itu salah... katakan padaku bahwa aku hanya salah dengar...."

Keringat dingin meluncur pada pucuk kepala Jungkook, ia menelan air ludahnya sebelum berbicara. "Biar aku jelaskan." Ia bangkit dari kasur, mencoba merangkul namun Sohyun menepis tangannya.

"Jangan sentuh aku!!" Seru Sohyun, ia pun menjauh satu langkah dari Jungkook. "Apa yang akan kau jelaskan?! Kebohonganmu itu? Ataukah...,"

Meskipun begitu Jungkook tetap berusaha mendekat. "Sohyun-ah..."

"Pergi..."

"Dengarkan aku dulu..."

Jimin keluar dengan santainya melewati Sohyun sambil tersenyum, ia pun berbisik. "Bukankah aku sudah bilang di awal, jangan terlalu bahagia atau kau akan menyesal nantinya." Lalu melanjutkan langkahnya untuk keluar dari kamar.

Emosi Sohyun semakin menggila setelah menerima ucapan itu, hatinya memanas dibuatnya. Air matanya menggenang, "Brengsek! Jadi selama ini kau hanya main-main denganku?" Kesedihan itu berubah menjadi tawa baginya. Ya, menertawakan kebodohannya selama ini karena telah dibohongi. "Astaga, aku seperti orang bodoh, mempercayaimu begitu saja. Oh ya... kau sangat dingin dan kejam ketika pertama kali bertemu denganku lalu tiba-tiba menjadi hangat dan baik padaku, hingga membuatku nyaman berada di sisimu, jatuh cinta dan bahagia. Selamat kau berhasil Jeon Jungkook."

Jungkook masih bertahan dengan kesabaran atas untaian kata Sohyun padanya, yang ia pikirkan hanyalah bagaimana cara agar gadis ini menjadi tenang.

Ia masih berusaha meskipun hanya sia-sia saja. Gadis di depannya ini sudah sangat kecewa untuk semuanya.

Jika saja di asrama ini tak ada orang, mungkin Jungkook bisa meninggikan nada suaranya agar Sohyun mau mendengarnya. Namun, ia tak ingin mengusik yang lainnya.

Dia pun tak ingin dinilai sebagai lelaki pecundang. Oleh karena itu ia masih bersabar.

"Kau melakukan semua ini karena Sara, mustahil sekali...," Gumam Sohyun, satu tangannya ia letakkan pada bahu Jungkook, tatapan tajam masih tak ingin berpaling dari laki-laki itu. "Kau menggunakan nama Sara untuk mempermainkanku. Mana mungkin Sara seperti itu padaku..."

Sohyun menyingkirkan tangannya dari bahu lelaki itu, ia berbalik badan namun enggan untuk pergi. Gadis itu memunggungi Jungkook. "Sara adalah sahabatku, dia tidak akan memiliki niatan jahat seperti itu."

"Dan kau percaya...?"

Gadis itu kembali menatap Jungkook, dan ia melihat lelaki yang ia cintai itu menyeringai layaknya seorang laki-laki brengsek. "Bukankah aku sudah katakan. HATI yang terluka bisa membuat orang yang baik berubah menjadi buruk, begitupun sebaliknya. Sara ... sangat membencimu."

Sohyun menggeleng. "Kau bohong."

"Sohyun-ah...," Jungkook mulai mendekat, lalu ia pun meraih tangan Sohyun dan digenggamnya. Ia tersenyum setelahnya, "Bagaimana kalau kita tetap bersama...?"

Sohyun menarik tangannya dan ia ayunkan ke atas, ia berniat untuk menampar wajah lelaki itu namun ia tak kuasa. "Hubungan kita selesai!"

Jungkook menggenggam erat tangan Sohyun ketika gadis itu hendak pergi.
"Kenapa? Kau menyukaiku kan? Ya sudah, apa susahnya kita jalani?"

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang