Chapter 41

626 96 6
                                    

Apakah telinga ini mendengar suara itu...?

Mungkinkah ini hanyalah ilusi semata...?

Yoongi sedang menyatakan cintanya?

Sohyun mencoba menyadarkan diri.
Ini tidak mungkin.

Satu tinjuan ringan menghantam dada lelaki itu,

"Auw!!" Jerit Yoongi.

Ini nyata...

Ingin sekali rasanya Sohyun pingsan di tempat dan pura-pura tidak mendengar, gadis itu mengalihkan pandangannya ke sisi lain, ia tak bisa menatap Yoongi lebih lama lagi.

Telapak tangan Yoongi mengayun di depan wajah Sohyun, "Kau kenapa? Dari tadi aku berbicara padamu tetapi kau tidak memperhatikan."

Bagaimana bisa Sohyun bersikap sewajarnya, kali ini jantungnya memompa cukup keras. Ia memilih untuk diam dalam beberapa saat.

"Sohyun, kamu mau tidak jadi kekasihku?"

Sohyun mulai membuka bibir, namun masih terasa berat untuk berucap.

"Bagaimana...?" Tanya Yoongi lagi.

Sohyun menggigit bibirnya kuat-kuat, ia geregetan dengan dirinya sendiri. Kenapa harus sesusah ini beruntai kata!

Ia mengumpulkan semua keberaniannya, mengontrol segala emosi yang ia rasakan. Bisa jadi ia berkata yang tidak-tidak karena shock. "Yoongi... a-aku," nyatanya ia tak mampu menjelaskan apapun. Bahkan napasnya tertahan hanya untuk berbicara, "Aku ma–"

"Hanya pura-pura saja, kau mau kan?"

Napasnya terhempas, apa tadi?
Pura-pura?

Padahal, baru saja ia akan mengatakan. Mau.

Astaga, jangan katakan bahwa Sohyun menginginkan Yoongi menjadi kekasihnya? Semudah itukah hatinya berpaling setelah apa yang terjadi pada kisah asmaranya?

Hatiku mudah tergoyahkan.

Wajah yang sejak tadi memucat akhirnya kembali menunjukkan senyuman, dari tatapan mata sampai bibir. "Kekasih pura-pura? Mengapa aku harus melakukannya?"

"Katakan terlebih dahulu, kau mau atau tidak?"

"Kalau hanya pura-pura tentu saja ... aku mau. Kan hanya pura-pura, ya pura-pura...." Ujar Sohyun, merendahkan nada bicaranya pada bagian akhir hingga berbentuk seperti gumaman.

Mendengar hal itu Yoongi dengan cepat mengalungkan tangannya ke belakang punggung gadis itu, merapatkannya hingga tiada jarak di antara keduanya. Lelaki itu tersenyum lalu berbisik,
"Mari kita mulai, kekasihku...."

Darah Sohyun berdesir, bisikan itu membuat otaknya hilang akan kendali. Jika mereka terus berdekatan maka Yoongi akan merasakan debaran jantung Sohyun yang hampir mau meledak itu.

Sohyun mendorong dada Yoongi hingga lelaki itu melangkah mundur, namun tangannya masih menyatu pada punggung Sohyun. "Kenapa? Ini kan hanya pemanasan?"

"Ini terlalu– hei! Kau tahu bukan hubungan ini hanya pura-pura, jadi jangan peluk-peluk dong!" Celoteh Sohyun.

Yoongi tertawa kecil. "Rupanya kau tidak ingat saat pertama kau memeluk erat tubuhku ketika ada suara petir malam itu, lupa atau melupakan?"

Sohyun menelan air ludahnya. "Itu kan karena aku takut." Ujarnya, membela diri. "Sekarang, baiknya kau katakan saja apa rencanamu?"

"Aku tidak perlu menjelaskan apa rencanaku, kau hanya perlu mengikuti apapun yang aku katakan. Memainkan sebuah drama tanpa adanya naskah."

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang