"Astaga, wajah seperti ini lagi yang aku lihat. Ada apa lagi ini?"
Separuh tubuh Sohyun ambruk di atas meja, bibirnya merapat ke bawah mengartikan bahwa ia sedang bersedih. "Aku tadi tidak sengaja bertemu dengan Saeron dan–"
"Dia ke sini mau apa?!"
"Aku tidak tahu Jian... dan aku tak peduli."
"Hei, kenapa kau jadi kesal ketika melihat Saeron? Apa dia bersama kakaknya kemari?" Jian penasaran, mungkinkah Jin juga ikut.
"Kenapa? Kau merindukan Jin oppa?"
Jian terdiam, mana bisa ia tidak rindu. Sudah berapa lama mereka berpisah? Ini sangat menyiksa batin.
"Kau tidak suka melihat Saeron kemari? Dia kan anak baik."Kembali Sohyun mengingat kejadian beberapa menit yang lalu saat di luar, bukannya ia membenci Saeron, hanya saja ia tidak suka melihat Jungkook memperlakukan gadis itu melebihi dari seorang teman.
Mungkinkah Jeon Jungkook menyukai Saeron?
Sohyun menggeleng cepat,
"Tidak mungkin!!!""Apanya yang tidak mungkin? Oh ya tadi selain Saeron ada siapa lagi?"
"Yoongi dan Jungkook."
Jian menyeploskan tawanya, "Hahahaha... Kau pasti marah ya melihat Saeron dan Yoongi bertemu?"
"Bukan itu, tapi–"
Oh ya, Jian kan belum tahu kalau Jungkook adalah kekasihku. Kasih tahu tidak ya?
"Kenapa?"
Sohyun membatalkan niatnya untuk menceritakan tentang hubungannya dengan Jungkook. "Aku tadi tidak melihat Jin oppa," ucap Sohyun mencoba mengalihkan pertanyaan.
Sekarang jadi Jian yang ikut sedih, "Jadi intinya kamu kenapa...?" Dia tetap penasaran meskipun ia pun juga bersedih.
Ceklek!!!
Pintu kelas tiba-tiba terbuka, menampakkan Jungkook dengan rambut yang acak-acakan, dadanya naik turun mengontrol napas. Dia berlari menuju kelas ini dan untuk pertama kalinya ia memasuki kelas ini.
Hosh... Hosh... Hosh...
Semua mata tertuju pada senior yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas ini, semua mahasiswi heboh sendiri sedangkan Sohyun sudah menegang di tempat.
"Ada apa Jungkook kemari?" Gumam Jian.
Sohyun menundukkan kepala tak ingin menatap laki-laki itu.
"Dia berjalan kemari Sohyun..."
Jantung Sohyun semakin berdebar, ia harus bisa mengontrolnya. Ia pun memejamkan kedua matanya ketika Jungkook sudah berada di sampingnya.
Jungkook merendahkan tubuhnya untuk berjongkok di bawah Sohyun. Semua orang pun terkejut melihat aksi Jungkook. "Sohyun..."
Sohyun tak merespon, dia diam seribu kata meskipun begitu ia masih sangat gugup. Lalu Jungkook pun menggenggam tangan gadis itu, semuanya jadi semakin heboh.
"Waah apakah mereka pacaran?"
"Beruntung sekali si Sohyun!"
"Aku iri..."
Gumam mahasiswi di dalam.
"Kamu kenapa...?" tanya Jungkook.
Sohyun hanya menggeleng.
"Kamu marah ya...?"
Sohyun mencoba menatap, "Kau pergilah, jangan mengundang perhatian."
"Aku akan pergi, tapi coba dulu katakan mengapa kau seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE ✔
Fiksi PenggemarDendam tidak akan menghasilkan apapun dan tidak akan merubah apapun. -Rasa sakit tidak bisa dihindari. Tetapi penderitaan adalah pilihan- __________ REVENGE Audiaparas 09-01-2019