Semua orang berlarian menghampiri tempat kejadian kecelakaan, sebuah ambulance sudah datang dalam beberapa menit yang lalu dan segera membawa Yoongi ke rumah sakit. Di dalam sana hanya ada Sohyun yang menemani, sungguh ia tak menyangka bahwa musibah akan terjadi pada hari ini. Melihat Yoongi yang belum sadarkan diri membuat perasaan Sohyun terbalut dengan kecemasan dan rasa penyesalan.
"Seharusnya kau tidak perlu menyelamatkanku, Yoongi...," air mata Sohyun terus menerus mengalir, ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri apabila terjadi sesuatu pada Yoongi akibat kecelakaan tersebut.
Ambulance pun tiba di rumah sakit, dengan sangat cepat mereka membawa Yoongi untuk masuk ke dalam kamar rawat untuk diperiksa bagaimana keadaannya.
Beberapa perawat meminta Sohyun agar menunggu di luar dengan tenang, gadis itu pun duduk di kursi tunggu.
Sohyun merutuiki dirinya sendiri. Seandainya saja ia segera memberikan ponsel itu kepada Yoongi dan tidak bermain-main dengan lelaki itu mungkin kecelakaan itu tidak akan pernah terjadi.
Kecerobohan Sohyun telah membuat seseorang terluka, yang ia harapkan saat ini hanyalah semoga Yoongi baik-baik saja.
Di tengah keterpurukannya, tiba-tiba banyak sekali orang yang datang yaitu teman-teman Yoongi. Bahkan ia juga melihat Taehyung pun datang. Semua orang sangat panik, beberapa dari mereka menatap Sohyun tidak enak. Seolah tahu bahwa kecelakaan ini terjadi pasti karena ulahnya.
Salah seorang teman Yoongi yang bernama Hoseok berjalan melewatinya sambil menatap Sohyun tiada henti, lelaki itu melangkah bersama Namjoon di sampingnya. Ia bergumam pada Namjoon. "Adik dan kakak sama saja. Sama-sama pembawa musibah."
Namjoon melirik sekilas lalu duduk. "Jangan berkata seperti itu, kau kan tidak tahu kejadian kecelakaan itu." Jawab Namjoon pelan. Meskipun begitu Sohyun masih dapat mendengar perkataan mereka. Gadis itu hanya bisa menundukkan kepala.
Jungkook memberikan sebuah minuman pada Sohyun. Kemudian ia ikut duduk di sebelah Sohyun. "Tidak perlu menangis, jika kau menangis ... maka mereka pasti akan mengira bahwa kecelakaan ini terjadi benar-benar karena ulahmu."
Sohyun mengangkat kepalanya pelan lalu menatap lelaki itu. "Semua ini memang salahku."
Lelaki itu tersenyum tipis. "Aku dengar dari saksi mata bahwa Yoongi mendorongmu agar kau tidak tertabrak mobil, bukan kau yang mendorong Yoongi sehingga ia tertabrak mobil. Beda lagi jika kau memang yang mendorongnya, maka aku akan mengatakan bahwa kau sama dengan kakakmu. Tapi untungnya tidak." Setelah mengatakan itu Jungkook bangkit dari kursi hendak pergi.
Lalu dengan sigap Sohyun menahan lelaki itu. "Apa maksudmu? Sama dengan kakakku apa?"
"Bukan apa-apa. Hanya saja aku lega bahwa kau tidak bersalah."
Sohyun melirik ke sekitar, berharap yang lain tidak mendengarkan obrolan keduanya. "Aku sama sekali tidak mengerti. Jeon Jungkook ... kau percaya padaku?"
Lelaki itu tersenyum sebagai jawaban.
👣
Taehyung menatap dirinya pada cermin toilet, membasuh wajahnya berulang-ulang dengan sedikit frustasi. Kejadian hari ini mengingatkannya pada insiden dua tahun yang lalu. Kecelakaan yang dialami Sara itu selalu muncul dalam pikirannya.
Selain itu, ia juga sangat merasa kasihan pada adiknya karena dituduh yang tidak-tidak oleh teman-temannya.
Dia juga sangat khawatir dengan keadaan Yoongi yang sampai detik ini masih belum sadarkan diri. Ia amat berharap bahwa Yoongi baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE ✔
FanfictionDendam tidak akan menghasilkan apapun dan tidak akan merubah apapun. -Rasa sakit tidak bisa dihindari. Tetapi penderitaan adalah pilihan- __________ REVENGE Audiaparas 09-01-2019