Chapter 47

579 84 6
                                    

Jin berjalan ke arah jendela untuk membuka gorden, cahaya matahari lantas menyebar ke seluruh ruangan. Beberapa barangnya yang ia bawa dari rumahnya masih tergeletak di lantai hingga berserakan.

"Pantas saja kau lama sekali, jadi kau membantu Jimin menyelesaikan masalahnya? Kecelakaan?" Ucap Jin, ia menggelengkan kepala sambil mondar mandir dengan langkah pelan di depan Taehyung. "Sepertinya kau sudah lupa dengan apa yang dilakukannya padamu, sehingga kau membantunya."

Taehyung melihat-lihat barang-barang yang berserakan di lantai, "Sebaiknya kita rapikan ini, bukankah tujuanmu memanggilku untuk ini?"

"Kau mengabaikanku?" Ucap Jin sedikit kesal.

Alis Taehyung terangkat, ia pun mulai bergerak merapikan barang bawaan Jin, apartemen yang cukup luas tanpa adanya barang sama sekali.

Jin benar-benar akan menjadikan apartemennya sebagai tempat untuk memasak, hal itu bisa dilihat dari barang bawaannya. Dari kompor, panci, pemanggang elektrik, wajan dan hal lainnya yang berhubungan dengan memasak.

"Ini apartemen atau restoran?"

Jin tersenyum tipis, "Ayo bantu angkat kompor ini ke dapur ya..."

Segera Taehyung mengangkat kompor itu sendiri dengan kedua tangannya. Lantas Jin pun segera membantu memegangi kompornya.

"Kenapa?"

Wajah Jin tampak memucat, "Ini berat Tae, kalau kau salah memegang terus kompornya jatuh bagaimana? Ini sangat mahal loooh...."

Kompor itu ditarik paksa oleh Taehyung sampai pegangan Jin terlepas, "Tenang saja. Aku tidak seceroboh itu, lagi pula ini tidak terlalu berat kok."

"Aku peringatkan ini sangat mahal," ucap Jin mengikuti langkah Taehyung yang berjalan ke arah dapur.

"Aku tahu."

"Kau harus hati-hati! Di depan ada jalan bertingkat," Jin masih heboh sendiri sambil memperhatikan langkah kaki Taehyung yang mulai menapaki tingkat. "– ada satu ... dua ... tiga!" Ucapnya lagi, kecemasannya mulai mereda ketika Taehyung sudah menapaki jalan bertingkat itu dan masih membawa kompornya dengan selamat.

Napas Jin naik turun mulai bernapas lega, sesampainya di depan dapur Jin pun membukakan pintu.

Sebuah tangan putih pucat muncul di balik pintu membuat tubuh Taehyung membeku dan menahan napas, seketika muncul sosok wanita dengan teriakan luar biasa, "Surprise....!!!!!"

Sontak jemari yang begitu amat erat memegangi kompor itu pun lolos begitu saja membuat kompor itu terhempas ke bawah.

Dalam hati kecil Jin berteriak, Tidak!!!

PRANKKK!!!!!

👣

Wajah yang masih tampak pucat karena bedak yang sangat tebal, serta area luar mata yang dibaluti eyeshadow warna hitam tipis hampir mirip seperti mata panda itu menampakkan kesedihan yang amat mendalam.

Masanya akibat kejahilan gadis itu, kompor kesayangan Jin yang amat mahal itu menjadi rusak.

"Inikah yang kau sebut ketidakcerobohan itu Taehyung-ah? Faktanya komporku jadi tak bernyawa lagi, jadi cacat kan."

"Kau bisa memperbaikinya, hyung. Aku mohon jangan berlebihan, ini hanya kompor."

Jin menghembuskan napas gusar, "Tidak ada yang lebih luar biasa daripada kompor ini. Dia istimewa..." Percaya atau tidak kedua mata Jin tampak membendung air.

REVENGE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang