Di pagi hari segelas susu menemani Taehyung yang tengah bersantai di ruang televisi. Sebelum berangkat kuliah ia ingin duduk sejenak di sofanya yang empuk.
Bibirnya tersenyum sambil sedikit memperlihatkan sederet giginya yang putih, film kartun Spongebob Squarepants memanglah selalu membuat dirinya ceria. Sejak kecil bahkan sampai sedewasa ini, ia amat menyukai film itu.
"Bodoh sekali! Ha-haaa...."
Ia tertawa sendiri melihat aksi konyol Spongebob dalam film tersebut, sampai akhirnya tawanya terhenti ketika melihat adiknya keluar dari kamar dengan pakaian rapi, saat melihat kedua mata Sohyun yang sembab lantas membuat Taehyung penasaran serta khawatir.
"Kau mau berangkat kuliah?"
Sohyun enggan menatap kakaknya karena matanya yang sembab, "Iya."
"Kita berangkat bersama ya?"
"Tidak! Tidak perlu, aku sendiri saja naik bus." Tolaknya, lalu ia memakai kacamata bening agar tidak ada yang tahu bagaimana bentuk matanya sekarang. Ia menghembuskan napasnya gusar, ia sangat kesal dengan apa yang terjadi pada dirinya semalam hingga membuatnya harus menangis semalaman. "Oppa, aku pergi."
"Berangkat bareng saja ya..." Taehyung masih khawatir dengan adiknya yang terus menerus mengalihkan pandangan.
"Oh ya, semalam Yoongi kemari."Sohyun lekas menoleh,
"Apa? Yoongi kemari?""Dia mencarimu. Tetapi aku sudah bilang padanya kalau kau sudah tidur. Dia tampak cemas sekali semalam, apakah kalian bertengkar?"
Sohyun terdiam sejenak, memikirkan apa kira-kira yang membuat laki-laki itu datang ke rumahnya. Mungkinkah untuk menjelaskan segala yang terjadi semalam?
"Baiknya kau segera temui dia nanti. Kau tahu! Dia bahkan memaksaku agar aku mengijinkannya untuk bertemu denganmu, tetapi sungguh aku tidak bisa. Kau tahu sendiri, aku tidak ingin ada seorang pun yang mengganggumu. Itu karena aku melihatmu menangis semalam...," Ujar Taehyung, ia merendahkan nada bicaranya di bagian akhir sehingga terdengar seperti gumaman.
"Terima kasih, oppa." Ucap Sohyun, ia pun pergi begitu saja. Ia benar-benar menolak untuk berangkat bersama Taehyung.
Sedangkan Taehyung ia hanya bisa pasrah dan diam saja melihat adiknya yang semakin berjalan menjauh darinya.
Dan ketika membuka pintu, Sohyun refleks memundurkan kakinya, "ASTAGA!!" Kejutnya.
Ia melihat Yoongi, di bawah sana yang tengah tergelatak di lantai depan pintunya. Ia pun terbangun, rupanya lelaki itu menghabiskan malamnya di depan pintu rumah Taehyung.
Mata sipitnya itu terbuka secara perlahan, awalnya semua terasa buram ... lalu lama kelamaan wajah cantik gadis di depannya menghiasi bola matanya. Bibirnya tersenyum polos, mungkin ia mengira sekarang ini ia tengah bermimpi. "Ternyata kau secantik ini...," Ujarnya tanpa sadar. Ia masih tersenyum manis.
Selanjutnya, gadis yang ia pandangi itu mengangkat tangan sampai ke pinggang dan melotot, seketika senyum Yoongi memudar.
"APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI?!!!!"
Yoongi tersentak karena teriakan Sohyun. Matanya benar-benar terbuka lebar, jika ini mimpi maka akan menjadi mimpi buruk.
Segera Yoongi beranjak dari lantai,
"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu!" Serunya, ia segera memeluk gadis itu. "Maafkan aku, aku terlambat datang semalam. Ada sesuatu yang membuatku tidak bisa datang tepat waktu, masalahnya adalah-""Aku bahkan tidak datang, kenapa kau meminta maaf?" Ucap Sohyun mencoba berbicara senormal mungkin, namun terlihat datar beda dari sikapnya yang sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE ✔
FanfictionDendam tidak akan menghasilkan apapun dan tidak akan merubah apapun. -Rasa sakit tidak bisa dihindari. Tetapi penderitaan adalah pilihan- __________ REVENGE Audiaparas 09-01-2019