MULAI DARI SINI AING MAU PAKE BAKU YA, GATAU KENAPA UDAH GA BETAH PAKE NON BAKU. TETEP STAY YA, JANGAN JADI SIDERS KARENA ITU GA BAIK. LUANGKAN WAKTUNYA CUMA BUAT PENCET BINTANG SEBELUM BACA:)
......
Pristin sudah menjalani masa kritisnya, meskipun ada masalah dengan donor darah, tapi semuanya berjalan lancar karena Yeonjun. Entah apa yang akan terjadi jika Yeonjun tidak ada saat itu, mungkin saja Pristin bisa meninggal atau rumah sakit yang dapat tuntutan karena tidak menyediakan darah yang seharusnya wajib ada meskipun sedikit.
Papa Pristin tidak lupa meminta kartu nama Yeonjun karena nanti dia pasti membalas kebaikan Yeonjun karena sudah menyelamatkan nyawa anaknya.
Dia juga sudah mengembalikan uang yang Jungkook pinjamkan karena jumlahnya tidaklah kecil.
Pristin masih belum sadar setelah operasi. Dan ada Sha yang menunggunya.
Sha sendiri setelah sadar dari pingsannya dia terus menerus menangis, Sha menyalahkan dirinya sendiri sejak tahu kalau Pristin terluka berat karena menolong dirinya. Bahkan ia melupakan saat itu sedang berada ditempat para idolnya tinggal.
Papa Pay? Ia sedang mengurus pekerjaannya dan sesekali menemui Sejin.
Mama Pristin di Indonesia setelah mendengar hal apa yang menimpa anak semata wayangnya itu sangat terkejut sampai pingsan disana. Ia benar-benar khawatir saat mendengar Pristin terluka dan di operasi, bahkan ia sangat merasa menyesal karena tidak bisa mendonorkan darahnya untuk Pristin.
Saat Sha sedang duduk sambil menatap Pristin yang masih belum membuka matanya, pintu masuk dibuka oleh seseorang.
Jungkook dan V disana. Mereka berdua masuk dengan menggandeng beberapa pelastik besar.
"Makan dan pulanglah, kami yang akan menjaga Pristin." ucap Jungkook pelan.
Sha mengerti apa yang mereka katakan dan hanya bisa mengangguk pelan, gadis itu benar-benar masih merasa bersalah atas Pristin.
V memberikan satu kantung plastik kepada Sha dan gadis itu dengan lemas menerimanya lalu berjalan keluar kamar.
Jungkook langsung duduk disamping ranjang Pristin, sementara V duduk disofa yang ada di kamar tersebut.
Jungkook menggenggam tangan Pristin yang hangat lalu mengecupnya lembut. Ia merasa tidak bisa menjaga Pristin dengan baik.
.....
"Aku tidak tahu apa yang kakak pikirkan. Apa yang sebenarnya kakak lakukan?"
"Aku melakukan ini untuk ayah, untuk perusahaan, untuk kita juga."
"Keberhasilan sebuah perusahaan tergantung bagaimana tangan si pengelola, perusahaan kita akan maju jika kita berusaha yang terbaik. Sekarang kakak lagi-lagi terluka karena hal ini, kali ini siapa targetnya?"
"Anak gadisnya. Pria tua itu memiliki anak gadis yang umurnya tidak beda jauh denganmu. Dia targetku."
"Stop, sudah kak. Aku tidak ingin melihat ada korban lagi dan sekarang kakak korban disini."
"Yeonjun, aku melakukan ini untuk kebaikan."
"Bukan kebaikan namanya jika kakak menghancurkan keluarga yang tidak mengerti masalah sebenarnya apa."
.....
Ya sepertinya luka yang Pristin dapat itu berada tepat dibekas luka sebelumnya yang ada di pinggang Pristin. Dan yah lagi-lagi Pristin sulit bergerak.
Setelah pemulihan beberapa hari dengan sesekali ditemani oleh Jungkook, Pristin sudah mulai membaik. Bahkan mama Pristin yang di Indonesia juga ada di Korea untuk menemani anak gadisnya.
Pristin sudah bisa pulang sekarang. Kata papanya, mereka akan pulang setelah luka Pristin benar-benar kering. Pria itu tidak ingin terjadi hal yang buruk kepada anaknya.
Andi yang di Indonesia juga sempat panik saat Sha mengabari kondisi Pristin, namun Sha sudah menjelaskan keadaan sahabatnya yang saat ini mulai membaik jadi Andi sudah bisa bernafas lega disana.
"Sebentar lagi lebaran, kamu ingin merayakan dimana?" wanita penuh kasih sayang itu bertanya.
"Dirumah. Aku ingin mengunjungi nenek." Pristin menjawab.
"Tapi mama tidak mau ada kejadian aneh lagi, mulai besok mama akan menyiapkan bodyguard untukmu. Dan Sha sudah pulang pagi ini ke Indonesia, mama suruh teman mama mengantarnya."
"Syukurlah. Astaga ma, aku bukan anak kecil lagi ma. Aku bisa jaga diri."
"Jika kamu bisa jaga diri kamu tidak akan terluka seperti ini. Nak, mama melakukannya karena mama tidak ingin kamu terluka lagi, apalagi ini tentang nyawa, kamu adalah anak satu-satunya yang kami miliki."
"Kenapa mama dan papa tidak melaporkan kepada polisi tentang itu? Semuanya bisa selesai bukan?"
"Tidak mudah mengatakannya, dulu papamu sempat melaporkan, tapi ya tetap saja hasilnya nihil."
Pembicaraan anak dan ibu itu terhenti saat seseorang memasuki kamar inap Pristin dengan tergesa-gesa.
"Maaf, nyonya. Tuan..." lelaki itu nampak kesusahan berbicara karena nafasnya yang masih belum teratur.
"Ada apa? Berbicara dengan jelas."
"Tuan menghilang, saya sudah mencoba mencari tuan kemanapun tapi tidak ada."
Mama Pristin yang mendengarnya langsung berdiri lalu menghadap lelaki yang notabenenya bawahannya itu.
"Cari suamiku sampai ada!" pekik mama Pristin.
"Baik, saya permisi."
Setelah lelaki itu keluar, wanita yang berstatus sebagai ibu seorang Pristin itu terlihat sempoyongan menuju sofa dekat pintu namun sebelum sampai ia pingsan.
"Ma!"
TBC
Semoga makin betah ya disini!
![](https://img.wattpad.com/cover/130945549-288-k433252.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JJK??? [END]
ФанфикRevisi + Update Fans yang nyamperin Idola? lah ini, Idola yang nyamperin Fansnya. Kepo? kuy baca, BAKU and NON BAKU....