38

1.5K 132 18
                                    

Jungkook dan Pristin makan dengan keadaan hening, hanya suara sendok yang bertabrakan dengan piring yang terdengar. Keduanya terlalu canggung karena ciuman tadi.

"Kapan kau pulang?" tanya Pristin pada akhirnya. Jungkook langsung mengangkat kepalanya.

"Kenapa?"

"Tidak. Takutnya kau dimarahi karena diluar terlalu lama."

"Tidak apa. Aku sudah ijin kepada manager akan lama diluar. Mungkin akan pulang malam."

"Oke."

.....

Jungkook pulang sekitar jam 10 malam. Mereka menghabiskan waktu setelah makan tadi dengan mengobrol penuh kecanggungan. Namun Jungkook bisa mengatasinya.

Pristin langsung tidur setelahnya dan esoknya ia siap untuk bertanya kepada Pay.

Pristin keluar dari apartemen dengan setelan yang tidak biasa ia pakai. Pristin tidak suka memakai rok, tapi sekarang dirinya menggunakan rok diatas lutut berwarna hitam dengan atasan hoodie putih. Mungkin aneh, tapi Pristin memakainya dan berjalan menuju perusahaan Pay. Tidak memakai motor karena jaraknya dekat.

Jika saja Pristin gadis yang jelek, pasti yang melihatnya akan mencibir, namun beruntung Pristin gadis manis dan cantik, dia hanya ditatap dan mendengar beberapa pujian dari orang lain dengan pakaiannya itu.

Pristin sampai di loby kantor Pay. Dia bertanya pada pegawai yang biasa menyambut disana. Semua pegawai sudah mengetahui jika Pristin adalah anak CEO mereka.

"Apa papa ada?"

"Selamat pagi nona, tuan ada. Namun sedang ada tamu."

"Siapa?"

"Tuan Yeonjun."

"Ah. Tolong telepon papa sebentar. Aku ingin berbicara."

"Baik, tunggu sebentar."

Pristin memperhatikan pegawai wanita didepannya yang sedang menekan beberapa angka pada telepon itu sampai yang ditunggu mengangkatnya. Lalu gagang telepon itu langsung diberikan kepada Pristin.

"Pa. Ini aku." Pristin menggunakan bahasa Indonesia.

"Ah. Ada apa sayang?"

"Papa sibuk tidak? Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting."

"Tidak. Papa sedang mengobrol santai dengan rekan. Naiklah. Berikan teleponnya dulu kepada Fanny." nama pegawai didepan Pristin.

Pristin langsung memberikan gagang telepon itu dan dapat ia tebak jika Pay menyuruh membiarkan anak semata wayangnya itu naik ke ruang kerjanya.

Setelahnya Pristin naik sendiri menuju ruang kerja Pay dan menyapa sekertaris Pay yang duduk di mejanya dekat ruangan Pay.

Pristin masuk setelah mengetuk dan suara papanya terdengar. Dan benar saja, Yeonjun disana.

"Papa masih sibuk tidak?" tanya Pristin pelan.

"Tidak. Sudah selesai." jawab Pay. Dan tidak lama Yeonjun pamit untuk keluar.

Dan kini hanya ada Pay dan Pristin disana. Pristin sudah menyiapkan beberapa pertanyaan untuk ditanyakan kepada papanya.

Mereka duduk berhadapan dengan 2 cangkir teh hangat yang baru saja diantarkan oleh sekertaris Pay.

"Ingin berbicara apa?" Pay bertanya. Menatap lembut putrinya itu.

"Aku ingin papa menjawab pertanyaan ku dengan jujur dan apa adanya."

"Tentu."

Pristin menarik nafas. "Sebenarnya hubungan apa papa dengan paman Jeon?"

Pay terlihat diam. Dia menatap Pristin, namun tatapannya berbeda dengan tatapan sebelumnya. Entah, Pristin tidak bisa menebak apa yang tengah Pay pikirkan.

"Nak. Kau benar-benar ingin mengetahuinya? Tidak bisakah kau anggap penjelasan papa dengan mama sudah jelas?"

"Tidak. Aku rasa ada yang salah. Pa, tolong jawab."

Pay menghembuskan nafasnya pelan. Putrinya benar-benar memiliki insting tajam. "Baik. Jadi dengarkan baik-baik. Papa sudah bilang dulu, waktu dirimu masih kecil jika kau memiliki saudara laki-laki jauh. Bahkan papa menyebutkan namanya. Tapi ternyata kau melupakan itu. Hubungan papa dengan ayah Jungkook itu sebenarnya bukan adik kakak."

Oke, Pristin berubah menjadi batu pendengar.

"Papa mengenal ayah Jungkook dari smp. Papa emang lahir di Belanda. Tapi sejak umur 10 tahun papa tinggal di Korea karena pekerjaan yang sekarang papa jalani. Sejak smp, papa dibilang mirip dengan ayah Jungkook sehingga banyak orang yang mengira kami adalah adik kakak. Dan sebuah pemikiran terlintas saat Jungkook terlahir. Kami memutuskan untuk menjadi adik kakak dan membuat kalian menjadi saudara karena kami ingin kalian dekat, dan sebuah fakta bahwa Jungkook menjadi seorang penyanyi pasti akan membuatnya sulit bertemu denganmu. Jadi ayah Jungkook memberitahukan jika kalian bersaudara saat Jungkook sudah berkarier, tapi kau melupakannya padahal papa dan mama memberitahu sejak lama."

Sebuah fakta mendarat di otaknya. "Jadi aku tidak memiliki hubungan keluarga dengan Jungkook?" tanya Pristin ragu. Pay mengangguk.

"Ya, kau tidak memilikinya. Tapi kami tetap menganggap kalau kalian adalah saudara. Jungkook sudah papa anggap anak dan sebaliknya untuk ayah Jungkook yang menganggapmu sebagai anaknya."

"Tapi kenapa papa tidak mengatakan yang sebenarnya dari awal?"

"Entah. Ya, persahabatan kami tidak membuat pemikiran itu, dan hanya memikirkan saudara untuk kalian. Tapi sebenarnya kau kenapa?"

Pristin meremas ujung rok hitamnya dengan gelisah. "Aku dan Jungkook menjalin hubungan." Pristin mengatakannya dengan kepala tertunduk.

Pay tersenyum. "Kalian pasti sangat takut, sebuah fakta yang kalian ketahui dan fakta yang sebenarnya berbeda. Kalian pasti takut ketahuan karena kalian saudara, benar?"

Pristin mengangguk, kepalanya masih tertunduk.

"Tidak usah takut sekarang. Ayah Jungkook pasti akan menerimanya. Papa selalu mendukung apa yang kau lakukan."

Pristin akhirnya meloloskan sebuah cairan yang sebelumnya ia tahan sedari tadi. Pristin berdiri dari duduknya dan akhirnya menghambur ke pelukan Pay.

"Papa tahu tidak? Aku selalu cemas, tidurku kadang tidak nyenyak. Kami menjalani hubungan tapi seperti penjahat yang akan mencuri. Bahkan saat Jungkook ada dirumah aku selalu takut jika papa dan mama pulang tiba-tiba."

"Hei, berarti hubungan kalian sudah lama?"

Pristin mengangguk dipelukan Pay. Pay langsung tersenyum. Anak gadisnya sudah dewasa.

Dengan lembut Pay mengelus kepala Pristin sambil beberapa kali mengucapkan kalimat yang mungkin membuat anak gadisnya lebih tenang.

TBC

Ya, gapp anggap aja ceritanya boring. Konfliknya boring itu2 aja. Udah biasa.

Men, aing ngetiknya bingung, ga pernah bikin kaya gini soalnya hwhw. Jadi sorry ya. Tapi semoga kalian suka:)

JJK??? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang