62

1.1K 104 9
                                    

"KENAPA KAU SELALU MENGEJUTKAN KAMI?!"

Pristin tersentak mendengar Sha yang tiba-tiba berteriak. Bahkan Andi yang duduk disebelahnya turut terkejut dengan suara Sha.

"Ini dengan Jungkook?" Sha menunjuk undangan itu tanpa menyentuhnya.

Pristin mengangguk. "Semuanya rahasia. Hanya dihadiri oleh keluarga."

Sha mengibaskan rambutnya kasar. "Astaga. Berapa lama sebenarnya aku mengenalmu? Sepertinya aku benar-benar bukan sahabatmu. Tentang ini, Jungkook, dan sekarang pernikahan? Apa otakku tidak sehat sekarang? Atau kau yang tidak sehat?" Sha terus menerus mengoceh. Bahkan Andi tidak berani berucap apapun saat ini.

"Sha. Tenang dulu. Dengarkan penjelasan ku. Kau mau mendengarnya kan?"

"Baik. Katakan." Sha melipat kedua tangannya didepan dada.

Pristin menarik nafas lalu menghembuskannya pelan. "Aku sudah memiliki hubungan dengan Jungkook saat dia masih disini. Waktu itu. Dan saat itu aku benar-benar takut karena memiliki hubungan dengan lelaki yang notabenenya saudaraku, itu yang aku ketahui. Setelah pindah ke Korea, beberapa fakta baru aku ketahui. Selain masalah politik papa, juga masalah hubungan keluarga aku dengan Jungkook ternyata bukan. Papa dan ayah Jungkook hanya sahabat, bukan adik kakak. Banyak hal yang tidak berani aku ceritakan kepada kalian. Salah satunya masalah politik yang terus menerus membuatku dalam bahaya." Pristin berhenti bercerita saat melihat Sha yang terkejut.

"Tunggu, jangan mencela. Aku belum selesai. Terakhir kali yang kalian tahu aku dalam siaran itu, semuanya terasa lebih mengerikan jika diingat. Setelah kejadian itu, mentalku terguncang dan aku sakit. Dengan bantuan orang yang menyayangiku disana aku bisa sembuh. Banyak hal yang terjadi setelah itu, dan kuliah, aku berhenti. Papa menyuruhku berhenti. Saat itulah aku mulai belajar tentang kepemimpinan karena papa bilang aku akan menjadi penerusnya. Banyak hal yang berubah pada kehidupanku setelah itu semua. Dan hubunganku dengan Jungkook berjalan baik-baik saja, tidak lama Jungkook berbicara dengan papa tanpa sepengetahuanku, tiba-tiba saja Jungkook mengatakan akan melamarku dan kami bertunangan. Banyak sekali yang aku khawatirkan, terutama dengan karirnya sebagai penyanyi. Tapi papa, kakek, bahkan kakak Jungkook terus meyakinkanku bahwa aku akan baik-baik saja, Jungkook akan melindungiku. Tidak lama ini aku sudah melakukan pemotretan dengan Jungkook, dan hari pernikahanku tidak lama lagi. Aku berharap kalian datang, tapi jika terhambat masalah biaya dan virus, aku tidak akan memaksa, itu hak kalian datang atau tidak. Aku tidak apa-apa." jelas Pristin panjang lebar.

Sha dan Andi hanya diam mendengarkan semuanya tanpa ekspresi.

"Berapa lama kau disini?" Andi bertanya.

"Tidak lama. Sepertinya besok malam aku kembali lagi ke Korea."

"Secepat itu?"

"Iya. Maaf. Papa bukan orang yang bebas lama disini. Dan aku juga sibuk disana. Aku bersyukur kalian sehat, jangan khawatir tentang aku, aku baik-baik saja disana sekarang. Masalah politik papa sudah selesai. Mungkin masih banyak masalah, tapi sekarang papa bisa mengendalikannya. Jadi aku akan baik-baik saja."

"Tapi. Aku khawatir tentang hubungamu dengan Jungkook. Bagaimana dengan fans?" Sha menatap Pristin.

"Aku sudah percaya dengan apa yang akan Jungkook lakukan kedepannya tentang fans masalah hubungan kami. Baik buruknya, aku akan menerima itu."

•••••

Sesuai rencana. Pristin dan Pay kembali ke Korea malamnya.

Sesampainya mereka di Korea. Pay memutuskan untuk tidur di kantornya, sedangkan Pristin kembali ke apartemennya.

Rasa lelahnya seketika hilang saat Jungkook pagi itu datang dengan senyum manisnya. Sungguh manis.

Lelaki itu membantu pekerjaan rumah Pristin dan membiarkan kekasihnya itu istirahat. Membereskan barang-barang Pristin, membuatkan makanan dan bahkan memijat bahu Pristin yang masih sedikit pegal.

Saat ini seperti biasa, Pristin berbaring dengan kepala berada dipangkuan Jungkook. Jungkook sendiri sedang fokus melihat televisi.

"Oh ya, ibu bilang nanti malam akan kemari untuk mengantarmu mencoba gaun pengantinnya."

"Malam ini? Dengan siapa?"

"Junghyun hyung. Aku tidak ikut karena harus latihan malam."

"Baiklah. Jung... Aku sudah memberitahu pernikahanku kepada keluarga di Indonesia dan juga sahabatku. Aku rasa mereka tidak akan datang."

Jungkook mengelus kepala Pristin lembut. "Tidak apa-apa. Yang penting kau sudah memberitahu mereka. Jangan terlalu dipikirkan."

"Oh. Aku lupa."

"Ada apa?" Jungkook menatap Pristin.

"Papa sekarang sedang membangun pabrik produksi alat di Amerika. Nanti aku akan memimpin yang di Korea dan disana."

"Jadi kau akan kesana kemari, begitu?"

"Ya begitulah."

"Papamu bilang kalau aku juga memiliki wewenang untuk mengambil alih. Jadi sebisa mungkin aku akan membantu nanti. Jangan khawatir, aku juga memiliki pengalaman di dunia bisnis."

"Benarkah?" Pristin menatap jahil kepada Jungkook. "Bukankah pengalamanmu hanya membuat army menjerit?" tiba-tiba topik serius itu tergantikan.

Jungkook tidak habis pikir dengan topik tiba-tiba ini. Kekasihnya itu nampak tertawa kecil.

"Bahkan senyummu pagi tadi berhasil membuatku menjerit didalam hati, kau tahu?" Pristin memegang kedua pipinya yang mendadak panas.

Jungkook kembali tersenyum. "Sayang..." Jungkook mendekatkan wajahnya. "Setelah menikah, kau harus menyiapkan jantungmu. Sepertinya kau akan senam jantung setiap waktu. Bukankah bagus? Kau akan tetap sehat." Jungkook mengakhiri ucapannya dengan senyum super manis.

Pristin yang melihatnya langsung menutup wajahnya. Sudah dipastikan wajahnya sudah seperti tomat sekarang. Jantungnya benar-benar berdetak lebih cepat sekarang.

"Aku memutuskan untuk lebih banyak pulang nanti. Proses pembelian rumah sudah setengah jalan."

"Rumah?" Pristin membuka tangannya.

"Hm. Untuk kita nanti."

"Apa? Kenapa kau tidak membicarakannya dulu?"

"Itu hadiah untukmu. Aku sudah memastikan bahwa rumah itu pasti akan nyaman dan aman untukmu. Dan tidak jauh dari perusahaan papamu."

"Astaga, Jungkook."

"Kenapa, sayang?"

"Aku tidak tahu harus berkomentar apa."

"Tidak usah berkomentar. Cukup bahagia saja. Aku akan ikut bahagia."

Jungkook mengecup singkat kening Pristin dan berhasil membuat jantung Pristin kembali berolahraga siang itu.

TBC

Mendekati hari pernikahan nih~

JJK??? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang