40

1.6K 138 31
                                    

Jungkook dan Pristin sudah berada di apartemen sekarang. Setelah makan Pristin mendesak Jungkook agar ke apartemennya karena dinginnya cuaca malam. Apalagi jaketnya ada pada Pristin, saat Pristin memaksanya memakai jaket itu Jungkook menolak.

"Libur mu berapa lama?"

"Hanya 3 hari. Tapi ya menurutku 3 hari itu lumayan lama untuk beristirahat."

"Lalu yang lain? Apa yang mereka lakukan saat libur seperti ini?"

"Kalau Namjoon hyung dan Yoongi hyung sudah pasti di studio mereka. Kalau Hobi hyung mungkin ikut bergabung latihan dengan pelatih Son. Jimin hyung pasti main bersama temannya dan Tae hyung sudah dipastikan akan seharian bermain dengan Tan. Seokjin hyung juga sepertinya akan bergabung dengan teman-temannya. Dan aku? Mungkin menghabiskan waktu denganmu." Jungkook tersenyum menatap Pristin saat menjelaskan bagian akhir.

"Apa mereka tidak akan curiga? Kau selalu diluar."

"Tenang saja. Mereka tidak tahu aku akan bersama siapa. Dan kau sendiri? Apa yang akan kau lakukan sambil menunggu masuk kuliah?"

Sebelum menjawab, Pristin menepuk pahanya untuk Jungkook tiduri dan tanpa basa-basi Jungkook langsung menidurkan diri dengan kepalanya yang berada dipangkuan Pristin.

"Mengenali daerah sekitar? Dan mungkin akan menghafalkan jalan kesana kesini, tentunya menghafal jalan menuju universitas."

"Kau hebat sekali bisa masuk ke Seoldae, padahal kau bukan berasal dari Korea asli. Bahkan yang berada dari Korea saja belum tentu bisa masuk kesana dengan jalur nilai sepertimu."

Pristin menatap Jungkook lalu mengelus poni kekasihnya yang menutupi kening. "Anggap saja itu keberuntunganku. Ya aku juga terkejut setelah menerima hasil bahwa aku diterima."

"Kau memang kekasih seorang Jeon Jungkook."

Pristin terkekeh mendengarnya. "Oh ya. Penampilan kalian, waktu di MMA. Wah, kalian sangat hebat. Tapi kau tidak live ya?"

"Tentu saja tidak. Mana bisa aku live dengan dance penuh dengan air begitu? Para staff tidak akan mampu membantu mengganti baju pada saat akan tampil. Dan ya mungkin aku akan masuk angin bila itu memang live."

"Iya juga. Tapi kau benar-benar keren. Dan ya ada sedikit yang membuatku malu menonton kalian."

"Malu? Kenapa?"

"Pada saat Jimin dance. Fans langsung heboh, bukan hanya karena gerakannya yang sangat bagus, tapi resleting celananya belum ditutup." Pristin dan Jungkook tertawa.

"Itu benar. Saat dibelakang juga dia langsung menyadarinya dan malu sendiri. Ya mau bagaimanapun mungkin itu akan menjadi salah satu sejarah di Bangtan. Haha."

"Kalau untuk MAMA aku puas menontonnya. Kalian hebat sekali."

"Tentu saja. Kita berlatih dengan keras agar selalu membuat army senang."

"Aku tidak pernah menyesal menjadi army." Pristin menatap wajah Jungkook.

Rambutnya yang berwarna setengah-setengah, matanya yang terpejam, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis. Ah begitu sempurnanya seorang Jeon Jungkook dimata Pristin.

Pristin menyibakkan poni Jungkook lalu mengecup kening Jungkook sehingga membuat empunya membuka mata.

"Seharusnya aku yang mengecup keningmu." protes Jungkook. Pristin hanya tersenyum.

Jungkook bangun dan segera mencium kening Pristin agak lama. Lalu Jungkook menurunkan kecupannya dikedua pipi Pristin dan berakhir pada bibir manis Pristin.

Pristin hanya diam menerimanya. Jantungnya benar-benar olahraga malam-malam.

Jungkook langsung melumat bibir Pristin bagaikan permen. Kedua tangan Jungkook sudah memegang kedua pipi Pristin dan memperdalam ciuman mereka.

Merasa kurang, Jungkook akhirnya menelusup kan lidahnya dan bermain disana dengan lidah Pristin. Ciuman yang Jungkook lakukan malam ini benar-benar lembut. Dan tentunya lebih manis dari yang sebelumnya.

Lidah Jungkook terus bermain dan Jungkook menghentikan ciumannya saat Pristin memukul dada Jungkook pelan menandakan nafasnya sudah mulai habis. Jungkook menempelkan keningnya pada kening Pristin sambil menatap wajah Pristin yang sudah sangat merah dan sedang mengatur nafas.

"Jangan pernah pergi. Aku mencintaimu, aku menyayangimu, aku akan menjagamu meskipun aku sadar aku selalu jauh denganmu. Kau sangat berharga buatku, jangan pernah menepatkan dirimu di tempat yang berbahaya, aku tidak ingin melihatmu terluka." ucap Jungkook setulus mungkin. Bahkan nafasnya saling bertabrakan disana.

Pristin mengangguk. "Aku juga mencintaimu."

Pada akhirnya Jungkook menarik Pristin kedalam pelukannya dan menenggelamkan wajah Pristin di dadanya. Bahkan Pristin langsung bisa mendengar kalau jantung Jungkook tengah berdetak lebih cepat sama seperti dirinya.

Malam ini, kebahagiaan mereka bertambah entah mengapa. Lelahnya seorang Jeon Jungkook lenyap begitu saja dan rasa letih Pristin juga menghilang entah kemana. Keduanya saling menyalurkan rasa kasih sayang dan kenyamanan sehingga membuat malam ini lebih berwarna dan terasa manis.

"Natal kau libur?" Pristin bertanya didalam pelukan Jungkook.

"Kau lupa aku ada acara?"

"Ah benar."

"Kenapa?"

"Tidak."

"Sebelumnya aku memang manusia kurang peka, tapi sekarang aku peka, sayang. Nanti sepulang dari acara aku berjanji akan kesini, hm."

"Benarkah?" Pristin mengangkat wajahnya sehingga melihat wajah Jungkook dari bawah dan hal itu membuat Jungkook gemas melihat mata Pristin yang berbinar senang.

"Tentu saja. Itu hari spesial. Mana mungkin aku melewatkannya denganmu."

"Tapi bukannya kau harus merayakan bersama member yang lain?"

"Kita merayakan itu paginya. Sudah ada jadwal."

Pristin kembali menenggelamkan wajahnya. Betapa beruntungnya ia. Mungkin Pristin adalah gadis paling beruntung bisa memiliki kekasih seperti Jungkook.

"Kau tidak akan menginap disini kan? Ini sudah malam sekali."

"Jika kau mengijinkan ya aku akan menginap."

"Tidak.... Tidak. Kau harus pulang." mana mungkin membiarkan lelaki itu menginap. Pristin langsung menggeleng cepat dan Jungkook hanya tertawa kecil mendengar Pristin.

"Bercanda. Mana mungkin aku menginap dirumah seorang gadis. Ibuku selalu mengajarkan aku untuk tidak tidur dirumah gadis atau kekasihku karena itu tidak baik. Jadi jangan khawatir." Jungkook melepaskan pelukannya.

"Setidaknya sebelum pulang...." Jungkook kembali meraup bibir mungil Pristin.

TBC

Double❤️❤️

Tap tap tap votenya sayang-sayangnya Jungkook. Mari....

JJK??? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang