Pristin POV
Sudah beberapa hari ini aku fokus dalam pembelajaran yang disampaikan oleh papa dan juga kakek tentang apa yang harus pemimpin lakukan.
Dan aku senang. Mempelajari semuanya bersama papa dan kakek yang sangat sabar dan disisi lain tegas dalam menjelaskan.
Apa kalian tahu?
Kemarin aku dan Jungkook membahas tentang tunangan bersama papaku. Itu sangat mendadak, bahkan aku tidak tahu kapan Jungkook membicarakannya. Tiba-tiba saja aku diajak oleh kedua laki-laki yang aku sayangi itu untuk membahasnya.
Jujur saja aku takut. Jungkook sudah mengatakan beberapa kali kalau aku tidak perlu khawatir tentang fans, tapi tetap saja. Sekuat apapun aku berusaha untuk tidak khawatir, akhirnya aku tetap khawatir. Aku takut jika karir Jungkook turun hanya karena aku.
Dan sudah diputuskan. Aku dan Jungkook dalam waktu dekat ini akan menjalani hubungan yang lebih serius lagi. Nanti malam, setelah Jungkook selesai dengan acara promosi akhirnya, dia akan membawaku ke Busan untuk bertemu orang tuanya.
Sebenarnya papa melarangku karena berita virus yang menyebar sangat cepat di Korea. Tapi Jungkook berjanji untuk membuatku aman. Jadi papa mengijinkan ku dengan syarat tidak terlalu lama disana.
Sejauh ini hubungan aku dengannya masih aman, tidak bocor di media sosial. Aku bersyukur Sha dan Andi benar-benar menjaga rahasia ini.
Kedua sahabatku itu hampir saja jantungan saat mendengar berita tentangku disini. Ya aku mengetahuinya saat mereka menelpon.
Ah aku sangat ingin cepat kembali ke Indonesia. Aku merindukan mereka.
Saat ini aku sedang duduk manis di kamarku, menunggu Jungkook yang sebentar lagi akan kemari.
Benar saja dugaanku, ia datang tidak lama setelah aku beberes baju.
Tidak banyak menyia-nyiakan waktu. Jungkook langsung membantu membawa koper ku menuju mobil yang dibawa olehnya dengan paman Sejin yang membawa. Jungkook mengatakan paman akan kembali lagi setelah mengantarkan kita dan jika pulang nanti bisa diantarkan oleh kakak Jungkook. Begitulah rencananya.
Dan ya, seperti yang kalian ketahui, jarak dari Seoul ke Busan jika menggunakan mobil akan memakan waktu yang lama. Beberapa kali kami berhenti untuk beristirahat dan sampai disana dengan selamat.
Pandangan pertamaku saat bertemu keluarga Jungkook secara resmi seperti ini sungguh menyenangkan. Mereka menyambutku dengan sangat terbuka dan baik. Terutama kakak Jungkook, dia terus menerus menggoda Jungkook dengan ocehan jika Jungkook sudah besar sampai bisa membawaku ke rumah. Mereka sangat berbeda dari awal aku bertemu dulu.
Ayah Jungkook bahkan sangat berbeda dari saat itu, kini beliau lebih terbuka dan benar-benar menerima kehadiranku.
Dan tentunya ibu Jungkook sangat senang, setelah istirahat dengan cukup, ibu Jungkook terus mengajakku untuk melakukan kegiatan rumah.
Sudah dua hari aku bersama mereka dan pada malam ini semuanya berkumpul diruang tamu. Jungkook, ayahnya dan kakaknya memulai pembicaraan tentang hubungannya denganku. Aku dan ibu Jungkook hanya diam mendengarkan. Jungkook saat ini benar-benar memperkenalkan aku secara resmi, bukanlah sebagai keponakannya seperti dulu, tapi sebagai kekasihnya.
Bolehkah aku menangis? Keluarga ini sungguh harmonis. Mereka sangat menerimaku, sangat.
Tidak terasa air mataku akhirnya tidak bisa dibendung lagi. Aku merindukan suasana ini, dimana ibu dan ayah yang berkumpul untuk mengobrol.
Author POV
Ibu Jungkook sadar mengapa Pristin menangis. Sentuhannya sebagai sosok ibu sudah pasti mengingatkan Pristin kepada sosok ibunya juga.
Ketiga lelaki yang ada disana hanya diam, melihat bagaimana lembutnya ibu Jungkook memeluk Pristin, mengelus pelan rambut Pristin yang sedang terisak.
Mereka semua tahu apa yang sudah terjadi kepada Pristin.
"Jungkook. Berjanjilah kepada ibu jika kau harus menjaganya dengan baik."
"Tentu saja, ibu. Aku akan menjaganya."
Pristin yang sekarang sudah tidak seperti Pristin yang dulu. Kini gadis itu lebih rapuh dari yang terlihat.
Ketulusan yang diberikan keluarga Jungkook membuatnya tidak bisa melupakan kepergian ibunya.
"Mulai dari sekarang. Jangan sungkan panggil aku ibu, aku ibumu sekarang. Kau keluarga kami sekarang."
•••••
Setelah tiga hari di Busan. Akhirnya mereka kembali ke Seoul dengan diantarkan oleh Junhyung.
Jungkook kembali pada kesibukannya dan Pristin kembali menjalani pembelajarannya dengan Pay dan Larry.
Dengan otak pintarnya, Pristin dengan cepat mengerti struktur kerja perusahaan. Bagaimana kriteria yang harus dicari untuk bekerja sama, beberapa perusahaan yang harus dihindari oleh Pristin. Semuanya Pay jelaskan secara rinci.
Dan melewati seminggu, akhirnya Jungkook dan Pristin resmi bertunangan. Acaranya hanya dihadiri oleh kedua keluarga dan juga member dan Sejin.
Satu kalimat yang akan terus diingat oleh Jungkook, kalimat itu keluar dari mulut Namjoon.
"Kau sudah besar sekarang. Kami berhasil membesarkan mu, Jungkook. Tapi disisi lain kau tetaplah keluarga termuda Bangtan. Jaga orang yang kau sayangi dengan caramu, jangan pernah menjadi orang lain, kau masih tetap keluarga kami."
TBC
Pengen konflik tapi apa ya? Kaya gak rela aja gitu ada konflik dihubungan mereka, secara udah seneng. Huhu😣
Stay safe ya kalian. Jaga diri baik2, jaga kesehatan. Berdoa semoga virus cepet bersih dari Indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
JJK??? [END]
FanfictionRevisi + Update Fans yang nyamperin Idola? lah ini, Idola yang nyamperin Fansnya. Kepo? kuy baca, BAKU and NON BAKU....