Setelah makan Jungkook secara terang-terangan meminta ijin kepada member dan manager untuk tidak pulang karena ingin menghabiskan waktu dengan Pristin. Mau tidak mau mereka mengijinkan dengan berat hati, salah satu alasannya karena Jungkook sedang mabuk dan mungkin itu akan berbahaya untuk Pristin.
Pay sendiri langsung kembali ke perusahaannya setelah mengobrol dengan Sejin. Tentu saja Pristin ijin terlebih dahulu kepada Pay.
Dan sekarang Jungkook tengah tertidur diruang tamu apartemen Pristin dengan kepala dipaha Pristin.
Jungkook mengakui jika dirinya terlalu banyak minum tadi.
"Maafkan aku." gumam Jungkook dengan mata yang masih tertutup.
"Maaf untuk?" tanya Pristin sambil mengelus rambut Jungkook.
"Tahun baru aku tidak di Korea. Aku akan ke New York untuk acara." Jungkook membuka matanya dan menatap Pristin yang ternyata menatapnya juga.
"Ya, tidak apa-apa. Mungkin nanti malam tahun baru aku akan mengganggu papa dikantornya. Kau hati-hati disana."
"Maaf ya."
"Ya tidak masalah. Kau masih mabuk? Mau aku belikan obat penawar?"
"Hm sedikit. Tidak usah. Aku suka seperti ini."
"Suka seperti ini? Maksudnya apa?"
Jungkook menunjuk bibirnya. "Cium aku!" serunya.
Pristin membelakakan matanya. "Cium? Tidak... Tidak... Kau sedang mabuk, Jung. Aku takut."
Mendengar itu Jungkook akhirnya bangun dan memposisikan dirinya berhadapan dengan Pristin.
"Semabuk apapun aku, aku tidak akan merusak perempuan yang aku sayang, apalagi kau orangnya." jelasnya. Jungkook meraih kedua tangan Pristin dan menggenggamnya erat.
"Besok dan seterusnya sampai aku berangkat, mungkin aku tidak bisa menemui mu karena akan sibuk beberes, aku minta maaf dan sepertinya akan menghabiskan malam disini, menemanimu sebelum malam tahun baru."
"Hm, tapi jangan terlalu lama disini, member yang lain akan khawatir kepadamu."
Jungkook menggeleng. "Tidak akan selagi mereka tahu aku dimana." ucapnya.
Kedua mata Jungkook terlihat sangat sayu. Dan tatapan itu nampak menghipnotis Pristin yang menatapnya.
"Matamu sangat indah." gumamnya refleks.
Jungkook langsung mendekatkan wajahnya dan menatap Pristin lebih dekat. "Lebih indah?" lirihnya.
Pristin otomatis memundurkan kepalanya, dan bisa dilihat oleh Jungkook jika wajah Pristin sudah sangat merah.
"Aku tidak akan melakukan apapun, aku tidak ingin kecerobohan ku menghancurkan masa depanmu, sayang. Jadi tidak usah khawatir." Jungkook mengelus pelan sebelah pipi Pristin yang memerah. Senyuman Jungkook saat ini mungkin adalah senyum paling manis yang ia perlihatkan kepada Pristin.
Tanpa sepatah kata lagi Jungkook kembali tidur dengan kepala dipaha Pristin. Kali ini lelaki itu benar-benar terlelap.
Dan ya, Jungkook pulang paginya, dia menginap dengan terus tidur dipangkuan Pristin. Pristin sendiri tidur dengan menyenderkan kepalanya disofa, mungkin kesemutan beberapa kali hinggap ditubuhnya bagian kaki, tapi mengetahui kondisi Jungkook yang lelah dan mabuk, gadis itu tidak berani membangunkannya.
Pada saat Jungkook bangun, Pristin sudah menyiapkan sarapan.
"Jangan langsung pulang, makan dulu. Kau ingin bebersih?" tanya Pristin ketika melihat kekasihnya itu duduk dengan mata yang masih setengah terbuka. Pagi ini dia melihat sisi lain dari Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
JJK??? [END]
أدب الهواةRevisi + Update Fans yang nyamperin Idola? lah ini, Idola yang nyamperin Fansnya. Kepo? kuy baca, BAKU and NON BAKU....