35

1.6K 133 2
                                    

"Aku tidak bisa memberitahumu."

"Ahha.... Pelit sekali. Oke."

"Bukannya apa-apa ya, mungkin kau bisa terkejut jika aku mengatakannya."

"Aku sudah banyak terkejut dengan kehidupan."

Mendengar itu keduanya tertawa. Mereka terus mengobrol hingga pulang.

.....

Seperti biasa, Pristin dan Sha pulang bersama ke rumah Pristin, jadwal mereka setelah pulang latihan itu ya fangrilingan dikamar Pristin dengan wifi.

Saat sampai dirumah mereka melihat kedua orang tua Pristin tengah bersantai didepan televisi.

"Tidak biasanya papa dan mama ada dirumah?" tanya Pristin begitu masuk.

"Hanya ingin beristirahat. Mama sudah menyiapkan makan malam. Kalian bersihkan badan dulu terus makan ya, Sha juga harus makan." ucap mama Pristin, kedua gadis itu mengangguk lalu berjalan menuju kamar Pristin yang berada dilantai 2.

Sha ini sudah seperti anak bagi kedua orang tua Pristin karena persahabatan mereka. Jadi Sha lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah Pristin daripada dirumahnya sendiri. Salah satu alasannya karena kakak Sha, Deo, dia itu kakak yang selalu mengganggu Sha, jadi Sha tidak bisa stalking bias karena selalu diganggu oleh Deo, oleh karena itu Sha selalu ke rumah Pristin.

Setelah mandi keduanya langsung makan, mereka makan dengan cepat. Setelah selesai keduanya kembali ke kamar Pristin dan duduk bersila berhadapan diatas tempat tidur.

"Oke, sebelum membahas BTS, aku mau membahas tentang kejadian di Korea." Sha memulai topik. Padahal keduanya sudah siap dengan album BTS ditangan masing-masing.

"Apa yang ingin dibahas dari kejadian itu?"

"Dalangnya adalah anak pertama kan? Terus adiknya?"

"Aku sudah menceritakannya bukan? Dia yang membantuku menyelamatkan papa."

"Bagaimana penampilannya?"

"Dia tampan. Wah kau bisa sekali suka jika melihatnya. Dia sangat baik, dia itu yang menyelamatkanku dengan donor darah saat itu. Tapi aku tetap suka kepada Jungkook."

Mendengar akhir penjelasan Pristin membuat Sha langsung membuang wajahnya karena kesal.

"Ya. Kau memang selalu suka dengan Jungkook. Aku tahu itu."

"Tapi aku tidak bohong. Dia tampan, dan dia menjadi penerus papanya, dia mengambil alih perusahaannya setelah kejadian itu."

"Wah."

"Hm, dan aku ingin memberitahumu sesuatu."

"Apa apa?"

"Setelah lulus, papa akan mengurus surat perpindahan penduduk keluarga. Aku akan kuliah di Korea dan tinggal disana."

Mendengar penjelasan Pristin, Sha langsung merubah raut wajahnya.

"Tapi aku berjanji akan pulang jika ada waktu libur. Aku tidak bisa menolak karena papa juga fokus kepada pekerjaannya disana."

"Tapi kau janji akan pulang nanti?"

"Tentu saja. Andi belum tahu ini. Untuk sekarang tolong jangan beritahu dulu. Aku akan memberitahunya nanti."

"Baiklah."

Dan keduanya kembali kepada obrolan Korea.

.....

Besoknya Andi dan Pristin mengobrol serius tentang pindahnya Pristin nanti. Ya seperti Sha saat diberitahu, tapi Pristin meyakinkan Andi kalau dirinya akan selalu memberi kabar kepadanya dan juga Sha. Dengan perjuangan Pristin membujuk Andi agar tidak marah akhirnya Andi setuju untuk tidak marah. Karena bagaimanapun hubungan mereka sudah seperti saudara.

Kini Pristin tengah duduk manis di bangkunya. Pristin menolak Sha dan Andi yang mengajak ke kantin karena dirinya tidak lapar dan memutuskan untuk diam dikelas.

Dan Pristin tidak sendiri. Dia ditemani oleh video call dari Jungkook. Belum lama, baru berjalan selama 2 menit.

"Kenapa tidak makan?"

"Aku tidak ingin. Kau sendiri?"

"Sudah."

"Sedang apa sekarang?"

"Aku? Sedang istirahat. Besok kita akan ke Jepang. Ingin sesuatu?"

"Hm tidak. Aku hanya ingin kalian jaga kesehatan. Jangan sampai sakit."

"Itu kewajiban. Oh ya, apa lukamu benar-benar sudah sembuh?"

"Tentu saja. Aku sudah sembuh. Ya meskipun belum diijinkan mengikuti kegiatan yang melelahkan sih. Tapi aku cukup kuat untuk berlari."

"Jangan memaksakan diri ya. Jangan sampai sakit lagi, kalau sakit nanti aku akan bolos kegiatan dan kesana."

"Hei, itu tour, kau tidak bisa seenaknya asal tinggal. Aku janji tidak akan sakit kok."

"Janji ya?"

"Janji. Sudah ya, ada teman-teman yang masuk."

"Oke. Jangan lupa makan siangnya dan jaga kesehatan. Bye."

"Bye."

Pristin memutuskan panggilannya tepat saat Sha memasuki kelas.

"Sepertinya aku mendengar bahasa lain tadi?" Sha duduk didepan Pristin.

"Hanya mengobrol dengan teman."

"Oh ya. Tin, BTS besok akan ke Jepang."

"Iya sudah tahu."

"Kalau dipikir-pikir sepertinya army di Jepang sangat beruntung karena selalu masuk list tour."

"Negara mereka tidak terlalu jauh dibandingkan Indonesia. Kan setidaknya kau sudah menyentuh semua member BTS kan."

"Iya juga ya. Aduh mereka itu sangat wangi. Apalagi Jungkook."

"Dia selalu menghabiskan sabun saat mandi (?) Jadi tidak aneh jika badannya wangi."

"Astaga kenapa pikiranku melayang seperti awan?"

"Mesum sialan."

.....

TBC

Halo aku pergi dan aku balik lagi hwhw. Segini dulu ya maaf... Baru kelar ulangan sama kegiatan sekolah jadi cerita yang ini kesampingin sama yang lain. Sorry. Makasih yang udah mau nunggu❤️

Ga vote bisulan! Wkwk

JJK??? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang