29

2.3K 198 5
                                    

Pristin keluar dengan baju serba hitam. Dia memakai celana jeans hitam dan baju kameja hitam, tidak terlalu aneh karena umum disana memakai baju gelap. Namun Pristin tidak lupa dengan masker yang menutupi wajahnya.

Pristin harus tetap menjaga lukanya agar tidak apa-apa.

Selang beberapa menit Pristin sampai dikantor papanya. Ternyata setelah dikabarkan papa hilang kantor seharian dipenuhi oleh polisi dan bodyguard. Namun pekerjaan masih berjalan.

Saat Pristin memasuki area lobi. Pristin ditahan oleh 2 orang polisi yang berjaga didepan pintu masuk. "Mohon maaf, selain karyawan tidak boleh masuk untuk saat ini." ucap polisi tersebut.

Pristin hanya diam. Dia memandang kedua polisi itu, ingin sekali dia berkata jika dia adalah anak dari pemilik gedung besar ini, namun tidak semudah itu.

"Biarkan dia masuk, pak. Dia anak CEO Pay." ucap seseorang dari dalam dan membuat kedua polisi itu menunduk permintaan maaf lalu membiarkan Pristin masuk.

Pristin menatap pria didepannya. "Terima kasih paman." Pristin menundukkan badannya sopan.

"Aku ayah Jungkook." ucap pria itu dan alhasil membuat Pristin terkejut.

Jadi sedikit penjelasan ya teman-teman. Papanya Pristin ini asli Belanda tapi ada darah Korea dari ibunya alias nenek Pristin, sedangkan mamanya asli Indonesia. Dan paman ini alias papanya Jungkook ini yang Pristin tau pamannya dia, dan Jungkook sodaranya. Begitu. Dan papanya Pristin ini sukses di Korea, ngelanjutin bisnis ibunya. Dan muka papa Pristin ini dibilang tidak terlalu asing karena dia itu blasteran, jadi ada muka khas Koreanya. Begonoh kawan, jadi jangan bingung ya.

"Ah. Sekali lagi terima kasih paman." Pristin membungkukkan badannya sopan.

"Boleh aku masuk ke ruang kerja papa?"

"Tentu saja. Ruangannya ada dilantai paling atas, kau bisa langsung ke atas dan bilang saja ke polisi atau bodyguard kalau kau adalah anak CEO."

"Baik, terima kasih."

"Hm. Paman sangat ingin mengobrol lebih banyak denganmu, tapi situasi kondisinya tidak memungkinkan."

"Nanti aku akan menghubungi paman. Aku permisi." Pristin pergi setelah memberi hormat kepada ayah Jungkook.

.....

Ruang kerja Pay masih diselidiki oleh polisi, karena terakhir kali Pay terlihat ada diruang kerjanya. Yang membuat polisi bingung itu semua cctv yang ada dilantai atas ini tidak berfungsi saat itu jadi polisi sedikit kebingungan saat mencari petunjuk.

Pristin diijinkan masuk dengan menggunakan baju steril agar rambut atau sidik jarinya tidak tertinggal didalam.

Hanya ada Pristin didalam.

"Apa yang kau tinggalkan untuk papaku?" Pristin bergumam.

"Sebenarnya apa kerja para polisi itu? Kenapa mereka sangat bodoh?" omel Pristin. Gadis itu menemukan secarik kertas didalam sebuah laci kecil di meja Pay. Mungkin laci ini terlalu kecil sehingga polisi tidak menemukannya.

Kertas itu bertulisan bahasa Belanda dan Pristin mengerti itu. Disana tercatat cara agar bisa membuka sebuah pintu rahasia dan saat Pristin mengikuti petunjuk itu, sebuah lemari berwarna hitam yang ada diruangan itu tergeser dengan sendirinya.

Sedangkan ponsel Pristin terus bergetar, telpon masuk dari Jungkook dan Sejin terus masuk ke ponselnya, tapi Pristin membiarkannya.

Ruangan itu hanya terisi oleh sebuah meja dan kursi hitam ditengah ruangan. Semuanya bercat hitam. Dimeja itu terdapat sebuah kertas lagi.

Namun isi kertas itu justru membuat Pristin geram karena isinya dari saingan bisnis papanya itu. Benar dugaannya, papa diculik oleh mereka. Ada sebuah alamat juga di kertas itu.

Sebenarnya Pristin berpikir setelah sadar, dia sangat ingin menyuruh papanya untuk berhenti berbisnis di Korea dan pindah saja ke Belanda, tapi jika dipikir lagi sangat disayangkan karena papa meneruskan bisnis nenek. Jadi untuk saat ini Pristin hanya akan melakukan apa yang akan dia lakukan.

Pristin melihat ada beberapa tombol dimeja itu, disetiap tombol ada tulisan menggunakan bahasa Belanda.

Ada tombol mobil disana, yang sekarang Pristin butuhkan adalah mobil, jadi dia menekan tombol mobil. Seketika dinding di belakangnya bergeser dan terbuka.

Mata Pristin terbuka lebar saat melihat deretan mobil super mahal yang ada disana.

"Apa ini? Ini milik papa?" tanya Pristin kepada diri sendiri. Pristin benar-benar kagum dengan semua mobil ini.

Ada tombol motor juga disana, dan sekarang Pristin berpikir untuk membukanya karena ya gadis ini pecinta motor.

Saat dibuka dia tidak kalah terkejut, langkah kakinya langsung melangkah memasuki ruangan itu.

Saat kakinya masuk, sebuah balon huruf berjatuhan tergantung dari atas ruangan yang dibaca ucapan selamat ulang tahun untuk Pristin. Semua sudah direncanakan, ini seperti ruangan kejutan untuk ulang tahun lengkap dengan hadiahnya. Sepertinya 2 bulan kedepan papanya ini berencana membawa Pristin ke Korea lagi untuk kejutan ini.

Pristin terjatuh dan menangis. Jika saja dia tidak meminta untuk kesini, kemungkinan besar kejadian sekarang tidak akan terjadi. Gadis itu menyesal sekarang.

Pristin menghapus air matanya dan berdiri, dia berkeliling diruangan besar penuh motor itu dan menemukan lemari besar. Pristin membukanya dan menemukan banyak sekali baju pemotor serba hitam berbahan kulit dan helm full face, papa sangat tahu selera anak gadisnya itu.

Tidak berpikir panjang Pristin mengganti pakaiannya dan mengambil salah satu helmnya lalu mengambil salah satu kunci yang ada di lemari itu.

Pristin menekan tombol dikuncinya dan salah satu motor itu bersuara. Langsung saja Pristin menghampiri motornya dan bersiap untuk pergi.

"Terima kasih papa."

TBC

Jangan jadi siders ya karena itu gabaik.

JJK??? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang