47

1.3K 108 35
                                    

Tanpa basa-basi Yeonjun langsung menyerang lelaki berpakaian serba hitam itu dan terjadilah perkelahian singkat. Yeonjun berhasil membuat goresan dalam kepada lelaki itu dan lelaki itu langsung kabur.

Yeonjun tidak mengejarnya, melainkan langsung menghampiri Pristin yang tergeletak dengan luka tusukan diperutnya. Darah sudah membanjiri baju dan lantai Pristin.

Sedangkan Pay yang sedari tadi mendengarkan langsung menelpon polisi setelah mendengar suara pekikan Pristin tadi. Dan dirinya tengah dalam perjalanan menuju apartemen Pristin.

Karena jaraknya dekat Pay langsung sampai dan mencari Pristin dengan panik.

Yeonjun mengangkat Pristin dan bertemu dengan Pay di tangga darurat saat hendak turun.

"Ayo ke rumah sakit, pak." ucap Yeonjun.

Pay langsung mengangguk dan membuka pintu mobil miliknya lalu segera pergi ke rumah sakit besar yang dekat disana.

Dijalan Pay langsung menghubungi istrinya untuk segera datang ke rumah sakit yang akan dituju oleh mereka.

Sebelum itu Pay sudah menyuruh orang untuk membereskan apartemen Pristin dan menyuruh orang itu untuk mengambilkan ponsel Pristin yang sudah pasti tertinggal disana.

Pristin langsung mendapat perawatan setelah tiba dirumah sakit. Tentu saja operasi dilakukan untuk memeriksa luka Pristin karena tusukan itu cukup dalam.

Ibu datang dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Kenapa ini bisa terjadi, pa?" tanya ibu masih menangis.

"Aku tidak tahu. Saat aku menghampiri Pristin di atas, pintunya sudah dibobol dan saat memeriksa, aku ke dapur dan Pristin ke kamarnya. Saat itu aku mendengar suara gaduh dan langsung menghampiri Pristin. Aku sempat berkelahi dengan orang itu dan dia juga terluka. Pristin sudah terluka saat aku sampai di kamarnya." Yeonjun yang menjawab.

"Apa kau mengenal orang itu?"

"Sayangnya tidak. Dia menutup dirinya. Maafkan aku tidak bisa menjaga Pristin."

"Tidak apa, apa ini masalah pekerjaan lagi?" tanya ibu penasaran.

Pay sedikit berpikir. "Tidak ada motif lain, karena aku selalu mengawasi Pristin dan sudah jelas dia tidak membuat masalah. Satu-satunya sudah jelas karena pekerjaan."

"Bukankah bapak membatalkan sebuah tawaran kerja sama beberapa hari lalu?" tanya Yeonjun.

"Ah benar. Tapi apa benar mereka yang melakukan ini? Ini sudah membahayakan, mereka menyerang Pristin secara terang-terangan."

"Pa, tolong buat penjagaan yang ketat untuk Pristin, aku tidak ingin dia kenapa-kenapa lagi."

"Tentu saja."

Tidak lama orang suruhan Pay datang dan menyerahkan ponsel Pristin.

"Tolong batalkan dulu lacakan polisinya. Selagi kita bisa menyelesaikannya, maka jangan ikut sertakan polisi dulu."

"Baik, pak."

"Bereskan apartemen Pristin."

"Baik."

Orang itu kembali pergi.

"Kau bisa kembali ke kantormu, aku tahu kau pasti sibuk."

"Apa tidak apa-apa?"

"Hm tidak apa-apa. Tidak usah khawatir, terima kasih sudah membantu."

"Sama-sama."

•••••

JJK??? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang