“Bersyukur atas apa yang telah kita peroleh bagaimanapun wujudnya. Jangan menyalahkan takdir.”
☘☘☘
Siapa yang tidak ingin menjadi seseorang yang famous? Menjadi sosok yang dikenal dunia? Atau mungkin menjadi seterang bintang? Kebanyakan orang menginginkannya bukan? Tapi ada sesosok anak manusia yang tidak menginginkan itu semua, bahkan ia sangat ingin menjadi sosok yang asing di dunia ini. Tapi sayang, itu semua mustahil, karena sekarang ia sudah terlanjur menjadi sosok terkenal itu. Bukan berarti ia benci dirinya yang sekarang, pasalnya menjadi sosok terkenal tidaklah semudah dan sehebat kelihatannya. Untuk mengintip dunia pun kadang memerlukan usaha yang maksimal jika itu privacy.
Seorang artis atau pun public figure harus ekstra hati-hati dalam setiap tingkah dan kata. Jika sedikit pun ada yang menarik bahkan tidak pantas, makhluk yang bernama ‘netizen’ pasti dengan gesit akan berkoar-koar di dunia maya. Kalian bisa buktikan di media sosial jika tidak percaya. Ada yang suka bahkan sampai memuja, ada yang benci bahkan mengundang dengki, ada yang ingin bertemu untuk sekedar menyapa, bahkan ada yang ingin sekali menghancurkan. Ya, karena manusia pada dasarnya adalah pemilik kekurangan terbesar. Jika tidak ada toleransi, pasti kehancuran akan tiba setiap detiknya.
Seperti sosok yang tengah menghadap televisi, yang kini menampilkan wujud dirinya di sana. Ketampanan, kecerdasan, energic, dan karisma yang kini menjadikan ia sosok yang sudah mendunia. Tidak instan ia mendapatkan semua itu. Siapa yang tahu ia dulu adalah aNak dari rakyat biasa. Doa dan impianlah yang turut menjadikan ia terkenal hingga saat ini. Segala usaha terbaik ia lakukan untuk mencapai cita-citanya. Tak ada yang tahu jika dulu ia hanyalah debu yang sering tertiup angin. Puitis sekali.
Inilah sosoknya yang siapa pun ingin bertemu dengannya. Shin Taehyung. Salah satu anggota boy band asal Korea Selatan. Beststar adalah nama grupnya yang kini sudah meroket dengan segudang prestasi yang mereka miliki.
Jika kalian pikir mencapai semua itu hanya dengan mengedipkan mata, maka semua orang tidak ada yang sengsara. Kalian hanya tidak tahu saja jika setiap keberhasilan pasti terselip doa dan usaha. Baiklah, kisah ini akan segera dimulai dengan segala pertimbangan yang ada. Mari berdamai dengan keadaan. Cintai dirimu sendiri sebelum mencintai orang lain. Lakukanlah yang terbaik, apapun resikonya.
☘☘☘
“Ya! Shin Taehyung! Keluar kau dari sarangmu. Atau kujebol pintu Doraemonmu ini sekarang.” Suara menggelegar itu sangat tidak bisa ditoleransi lagi. Taehyung yang awalnya tenang dengan tontonannya, kini mulai terusik dengan teriakan melengking itu.
“Tae sudah tidur, Hyung,” jawabnya asal tanpa menoleh.
Namun, pintu kembali digedor dari luar. “Lalu siapa yang menjawab itu? Tikus di almarimu? Dasar curut! Sekarang keluar atau kudobrak sungguhan?” Taehyung memutar bola matanya malas. Saat ini ia hanya ingin diam di kamarnya. Bahkan ia rela jauh-jauh pulang ke rumah orang tuanya untuk sekedar mendinginkan otak. Dan malah disusul oleh keenam sahabatnya itu. Oh, dan jangan lupakan bahwa tidak ada tikus sama sekali di almarinya, itu pasti hanya akal-akalan kakak tertuanya.
“Dasar, Hyung durhaka!” gerutu Taehyung kesal.
“Baiklah-baiklah. Aku akan keluar.” Dengan langkah gontai ia pun beranjak, tanpa mematikan TV atau bahkan merapikan selimutnya. Ketika pintu terbuka, enam wajah tampan dengan raut khawatir tampak di sana.
“Kenapa lama sekali? Apa yang kau lakukan, hah? Kami hampir lumutan di sini!” ucap yang tertua. Han Seokjin, yang dinobatkan sebagai ’The Worldwide Handsome’,
“Dan kenapa kalian ribut sekali? Aku hanya ingin tidur tadi,” jawabnya yang di hadiahi pelototan oleh si pria Han. Sebelum Seokjin berkoar lagi, si aNak termuda lebih dulu angkat bicara.
“Ey, Taehyung Hyung, kami mengkhawatirkan dirimu, jadi kami menyusulmu kesini karena kau tak pamit pada kami.”
Wah, maknae2 satu ini memang bijak sekali. Tapi, hanya sesaat—_
“Lagi pula hanya Seokjin Hyung yang berteriak, seperti mau demo saja.” Benar-benar maknae evil. Jika saja tatapan bisa membunuh, maka sudah di pastikan saat ini pria bernama Lee Jungkook itu sudah terkapar di lantai yang dingin itu oleh kedua bola mata Seokjin.
“Ya! Bocah kelinci, diam dulu kau.” Seokjin seperti ingin mencincangnya untuk dijadikan sup saat ini. Tak betah dengan keributan itu, sang leader segera menengahi pertarungan sengit tiga kubu, Taehyung, Seokjin, dan tentunya Jungkook.
“Berhenti saling ribut, dan mari bicara di luar.” Tanpa basa-basi mereka segera mengikuti lelaki jangkung itu ke ruang tengah. Song Namjoon namanya. Bicaranya luwes, memiliki IQ tinggi, ditambah kemahirannya dalam berbahasa asing, tampan dan punya lesung pipi adalah nilai tambahan untuknya.
Di ruang tengah ternyata ada ayah, ibu, dan adik Taehyung yang kini beranjak untuk ke kamar. Ketujuhnya segera duduk, dengan Taehyung yang berada di antara mereka.
“Kenapa kau tiba-tiba pulang ke rumah orang tuamu tanpa memberi kabar pada kami, Tae?” tanya Jimin si pemilik mata sipit itu mengawali pembicaraan, dan diangguki oleh yang lain.
“Bukan apa-apa. Aku hanya merindukan mereka. Maafkan aku,” jawab Taehyung yang sedari tadi menunduk.
“Hanya merindukan? Tak ada alasan lain?” tanya pria bernama Choi Yoongi itu kini melipat tangannya di depan dada. Bae Hoseol yang di sebelahnya turut mengangguk, pasti ada suatu kesalahan yang entah apa itu.
“Yah, ku usahakan tidak ada, Hyung.”
Namjoon menghela napas panjang. Bagaimanapun ia adalah seorang leader, Ia juga harus bisa membantu Taehyung supaya tidak larut dalam ketertupan di antara mereka.
“Aku tahu ada yang tidak beres denganmu, Shin. Ceritalah, kami akan berusaha membantu.”
*****
Assalamualaikum, Madear.
Tolong vote dan komentar ya.
See you next chapter.-vinnervaa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Meets Euphoria✔(Sudah Terbit)
FanfictionSudah terbit (Ver. Wattpad belum revisi) Pada dasarnya mereka memang berbeda. Dari awal, El tak pernah ingin bersitemu, mendengar namanya saja sudah membuatnya pening bukan main. Kim Taehyung, si Idol muda pun masih meragu dengan sendirinya, apa ia...